Fira

541 48 7
                                    

" Keysa. " Panggil Nayara kearah kamar putrinya yang terbuka. Disana juga sudah ada Khafi yang sedang memakan sarapan paginya. Pagi ini sesuai janji, mereka akan pergi mengunjungi sahabat Keysa, Fira.

" Iya mah. "

" Ada temen kamu tuh dibawah, mau jenguk kamu. " Jelas Nayara.

" Siapa mah?. "

" Kalau gak salah namanya Adit. " Ucap Nayara yang tanpa sadar membuat Khafi menghentikan kegiatan makannya dan menatap Keysa curiga.

" Okey mah. " Jawab Keysa dan Nayara pun hanya mengangguk setelahnya pergi meninggalkan kamar putrinya dengan Khafi yang siap mengintrogasi tunangannya itu.

" Siapa Adit?. " Tanya Khafi dengan wajah datarnya.

" Temen sekelas di kampus. " Jawab Keysa masih dengan wajah polosnya. " Aku turun dulu yah. " Pamitnya yang langsung dicegah Khafi dengan wajah yang terlihat seperti menahan amarah.

" Ngapain kamu kasih alamat kamu kedia? " Tanya Khafi dia sudah berdiri dihadapan Keysa saat ini dengan memegang lengan Keysa menahan perempuan itu untuk keluar.

" Kemarin Dini sama Dita kesini, dan mereka yang share alamat rumah ini, bukan aku Khaf, aku gak mungkin kasih alamat rumahku sembarangan. Apalagi kita Backstreet. "

" Aku turun dulu yah. " Lanjutnya dan langsung berlalu menghampiri Adit yang kini sedang berbincang dengan Nayara diruang tamu. Disana terlihat Adit yang tersenyum kearahnya. Dan Nayara yang sudah melihat Keysa turun pun langsung pergi pamit meninggalkan mereka. Dan jangan salah, diatas sana Khafi juga sudah memantau Keysa intens.

" Hay. " Sapa Adit dengan bunga mawar putih ditangannya. Jangan lupakan satu kresek buah dimeja sana.

" Hay. " Sapa balik Keysa dengan senyum ramahnya.

" Gue denger tangan lo luka, gimana?, udah mendingan? " Tanya Adit dan Keysa pun mengambil tempat duduk disamping laki-laki itu.

" Gak papa kok, tinggal pemulihan. Dan makasih udah jauh-jauh mau jengukin gue kesini. "

" Gak papa, gue juga seneng bisa ngeliat lo. Lo tetep cantik yah, walaupun pakai piyama tidur gitu. " Ucap Adit, dan Keysa hanya bisa tersenyum canggung menanggapi. " Makasih Dit. "

" Ini buat lo, semoga cepet sembuh dan bisa cepet kuliah lagi. " Lanjutnya sambil menyerahkan bunga dan buah itu ketangan Keysa.

" Wah cantik banget, Thanks Dit, seharusnya lo gausah repot-repot. Oh ya diminum minumannya Dit. " Keysa hanya bisa tersenyum canggung setelahnya. Selama dikampus memang Adit sering sekali menyapanya, tapi untuk mengobrol baru kali ini mereka duduk bersebelahan. Jelas Keysa bukan perempuan polos yang tidak mengerti gerak-gerik Adit. Ia bisa menyimpulkan jika laki-laki itu perduli kepadanya bukan tanpa alasan. Bagaimanapun mereka tidak terlalu dekat untuk Adit yang rela menjenguknya.

" Oh ya Key, gue gak bisa lama, ada kelas pagi hari ini. Mungkin next gue akan jenguk lo lagi. Salam buat nyokap lo yah. Gue pamit dulu. "

" Okey, sekali lagi makasih ya udah jengukin, dan salam buat teman-teman yang lainnya. "

" Sama-sama, bye Key. " Pamit Adit berjalan menghampiri motornya. Keysa pun hanya bisa tersenyum membalas semua senyuman yang dilemparkan laki-laki itu sejak awal. " Hati-hati Dit. " Ucapnya dengan tangan yang sedikit melambai kearah Adit yang kini keluar dari area rumahnya.

Setelah tidak terlihat lagi motor temannya itu, Keysa pun berjalan kembali masuk kerumah, namun langkahnya dikejutkan dengan keberadaan Khafi didepannya yang entah sejak kapan laki-laki itu keluar dari kamar. " Kenapa? " Tanya Keysa melihat wajah tidak bersahabat Khafi.

KeysaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang