Malam semakin larut, namun bukannya sepi tempat ini justru malah semakin ramai. Perut Keysa juga sudah terisi penuh dengan banyaknya jajanan. Dan ada beberapa permainan juga disana, dan salah satu permainan pilihannya adalah kincir angin.
Mereka berdua fokus melihat keadaan dibawah sana ketika kincir yang mereka tempati bergantung diatas. Dari sana terlihat banyak orang yang sedang berinteraksi dengan bahagia. Namun lagi, kebahagiaan Keysa harus terhenti saat ada sebuah pesan masuk ke hpnya.
Unknow Number
Kayaknya gue kurang kasih peringatan yah ke lo.
Jauhin Khafi!, atau lo akan tau akibatnya.'Apa orang itu ada disini?.' pikir Keysa setelah melihat pesan itu. Iapun mulai mencari orang yang memegang handphone dibawah sana, namun terlalu banyak orang yang sedang bermain dengan benda itu. Dan ia lupa mengecek orang yang juga berada dikincir.
"Kamu kenapa?." Tanya Khafi saat melihat Keysa bergerak gelisah.
"Gak papa, Khafi pulang yuk." Ajak Keysa yang seketika merasa tidak tenang.
"Yaudah, kamu mau beli sesuatu lagi?."
"Aku udah kenyang."
Dan tak lama kincirpun berhenti, bergantian menuruni penumpang. Khafi dengan telatennya turun terlebih dahulu, memberikan tangannya untuk menjaga keseimbangan Keysa yang juga akan turun.
Mereka berjalan kearah parkir dengan Keysa yang berada disamping namun berjarak dibelakang Khafi. Dan itu membuat Keysa menatap Khafi dengan sangat dalam. Laki-laki didepannya ini sangat menyayanginya, dan Keysa tidak mungkin menyakiti Khafi. Tapi ancaman orang itu bukan suatu hal yang bisa ia lupakan. Jelas peneror itu beberapa kali mau mencelakakan dirinya dengan nyata dan itu cukup berbahaya.
Saat sudah berada didepan motor, Khafi memberikan helm kepada Keysa dan memakaikannya. Iapun naik terlebih dulu keatas motornya dan mulai menyalakan mesin. Namun melihat Keysa yang termenung menatapnya dengan wajah tanpa ekspresi membuat Khafi khawatir. "Kamu kenapa lagi?." Tanya Khafi yang membuat Keysa tersadar akan lamunannya.
"Gak papa kok, ayok."
Kesya langsung saja naik ke jok belakang, iapun langsung memeluk Khafi dengan erat, dan motor itupun mulai berjalan keluar setelah Khafi membayar parkir dan menuju kerumah Keysa.
15 menit berlalu, ternyata dirumah orang tua Keysa sudah pulang. Keysa pun turun dengan cepat dan masuk tanpa lagi menunggu Khafi. "Mamah, Papah!!." Panggil Keysa dan mereka pun saling bergantian pelukan.
"Sayang." jawab Nayara.
Khafi yang juga berada disana langsung mencium tangan kedua orang tua Keysa.
"Kalian dari mana?." Tanya Rafif.
"Habis jalan ke festival, mamah sama papah udah makan belum, Keysa udah kenyang banget jajan disana." Cerita Keysa kepada kedua orang tuanya.
"Wah mamah jadi mau kesana, pasti banyak jajanan yah, seharusnya kita susul Keysa pah tadi." Ucap Nayara berganti menatap suaminya.
"Yeh gak mau, abang gaada pasangannya nanti." Sambung Andra, kalau orang tuanya menyusul kesana sudah dipastikan mereka akan double date, dan Andra yang tanpa pasangan.
"Gak papa, abang jadi dimomong sama mamah papah, tenang aja nanti abang ditungguin naik kereta listrik kok." Ejek Keysa yang moodnya langsung membaik saat melihat kedua orang tuanya.
"Enak aja Khafi bakal abang suruh pulang."
"Gak bisa gitu, kalau gak mau, abang jaga mobil aja diparkiran!."
KAMU SEDANG MEMBACA
Keysa
Teen FictionSebelumnya kehidupan Keysa itu monoton. Sehari-harinya ia habiskan untuk berkuliah disalah satu Universitas ternama dijakarta. Selesai berkuliah ia hanya sibuk dengan bisnis kafenya yang berjalan sudah 1 tahun lamanya. Hangout dan menghabiskan wakt...