"Lo bisa gak sih yang sopan masuk ruangan orang." Ucap Keysa dengan kesalnya, pasalnya ia saat ini sedang menangis, dan Khafi tanpa mengetuk pintu langsung masuk saja ke ruangannya.
Khafi cukup terkejut dengan ucapan Keysa, terlebih ia sadar melihat Keysa yang saat ini sedang menangis, tapi kecemburuan nya cukup menepis rasa khawatirnya itu.
Melihat Khafi yang hanya diam membuat Keysa bertambah Kesal. "Inget ya Khaf kita udah putus, jadi lo gak bisa seenaknya masuk ruangan gue kaya gini." Lanjutnya dengan menahan rasa yang sangat tidak nyaman dihatinya itu.
Khafi hanya bisa tertawa muak dengan kata putus yang terus keluar dari mulut Keysa.
"Apa alasan sebenarnya lo mau putus sama gue Key." Ucapnya dengan penekanan di setiap kata, bahkan saat ini mata itu benar-benar terlihat sangat marah.
"Semuanya udah jelas Khaf, gue gak mau punya pacar yang gak punya hati kaya lo!." Ucap Keysa dengan kasarnya, walaupun ia tau semua yang Khafi lakukan untuknya, tapi ia harus segera lepas dari Khafi sekarang juga.
Brak
Dengan emosi yang tidak bisa ia tahan, Khafi menendang kursi yang berada di ddepannya hingga patah.
"Gue ngelakuin semua itu buat jagain lo!, lo pikir gue percaya dengan alasan aneh lo itu!. Lo lupa key, sebelum kejadian itu lo juga minta putus dari gue." Ucapnya dengan sangat emosi, bahkan ia menunjuk-nunjuk Keysa dengan tangannya.
"Terserah lo percaya atau enggak, gue udah gak perduli."
Khafi dengan cepat menghampiri Keysa yang hendak meninggalkannya. Menyudutkan Keysa ke dinding dan tanpa melepas tatapan tajamnya.
"Lo suka sama Adit?." Tanya Khafi.
"Bukan urusan lo." Jawab Keysa memalingkan wajahnya.
"Lo masih tunangan gue Key, gue gak akan biarin lo suka sama siapapun, selain sama gue." Ucap Khafi menatap Keysa cukup lama dan melangkah pergi hendak keluar dari ruang Keysa.
Namun Khafi sempat memberhentikan langkahnya, ia kembali mengucapkan sesuatu kepada Keysa, dan itu membuat perasaan Keysa semakin kacau. "Jangan pernah berfikir lo bisa pergi dari gue Key. Karna lo tau, gue bisa ngelakuin apapun. Apapun termasuk menghancurkan hidup seseorang."
Keysa hanya bisa menangis setelah Khafi pergi, ia tau bagaimana sakitnya Khafi, karna Keysa pun merasakan sakit itu. Tapi dari pada rasa sakit ini, Keysa lebih takut Khafi terluka.
Dan ancaman Khafi untuknya, menyadarkan Keysa akan satu hal. "kamu tau Khaf, kekuasaan kamu memang bisa menghancurkan hidup seseorang. Tapi dendam, dia bahkan gak pernah takut mengambil beberapa nyawa."
Tok tok
"Permisi mba Keysa." Ucap Nayla, dan Keysa langsung menghapus air matanya.
"Kenapa Nay?."
Nayla cukup terkejut saat membuka pintu, ia melihat kondisi bosnya yang tidak bisa dikatakan baik-baik saja.
"Maaf mba, mas Khafi tadi sempet nyuruh saya untuk beli bunga ini buat mba Keysa, tapi tadi saya ketemu mas Khafi didepan. Aneh banget mba, dia minta bunga ini di buang aja dan gak usah dikasih kemba. Karna saya sayang ngebuangnya saya sampaikan ke mba aja." Ucapnya dengan sebuket bunga mawar putih cantik ditangannya.
"Bunga dari Khafi?, untuk saya?." Ucap Keysa heran, karena hubungan mereka yang kurang baik akhir-akhir ini, terlebih saat mereka baik-baik saja Khafi bukanlah type orang yang romantis.
"Iya buat mba Keysa, ini ada suratnya." Ucap Nayla menyerahkan bunga itu kepada Keysa dan pamit keluar dari ruangannya.
Keysa mulai membaca surat yang terkait dibatang bunga. Surat permintaan maaf Khafi untuknya.
'Mungkinkah bunga ini dipersiapkan Khafi, tapi Khafi jelas terlihat sangat marah kepadanya saat datang tadi. Apa yang sebenarnya terjadi?, pikir Keysa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keysa
Teen FictionSebelumnya kehidupan Keysa itu monoton. Sehari-harinya ia habiskan untuk berkuliah disalah satu Universitas ternama dijakarta. Selesai berkuliah ia hanya sibuk dengan bisnis kafenya yang berjalan sudah 1 tahun lamanya. Hangout dan menghabiskan wakt...