Berbohong

498 40 0
                                    

" Fira. " Panggil seseorang dari belakang Keysa dan berhasil menghentikan kegiatan menangis mereka. Dia Ray Bagaskara, ayah dari Fira Bagaskara yang saat ini sedang menampilkan ekspresi terkejutnya. Karena untuk pertama kali melihat ayahnya berada disini, apalagi dengan senyum tulus menatap kearahnya. Senyum yang selalu dirindui Fira dulu.

" Ayah. " Jawab Fira menatap wajah ayahnya.

" Sayang. " Peluk Ray erat kepada putrinya, putri yang ia kasari dua tahun lalu karna kepergian istrinya. Ray menangis dalam pelukan itu, beberapa kali mengucapkan kata maaf dengan lirihnya. Fira hanya bisa termenung tanpa membalas pelukannya. Keterkejutannya bertambah saat ayahnya meminta maaf terus menerus dalam pelukan itu. Ia seharusnya masih membenci ayahnya dengan semua perlakuan kasarnya dulu. Tapi rasa hangat dalam pelukannya menyadarkan Fira untuk membalas pelukan itu.

" Ayah. "

" Maafin ayah sayang, maaf. Ayah terlalu egois dan malu untuk menemui kamu selama kamu disini. Ayah minta maaf Fira. Maafin ayah Fira. " Ucap Ray masih dengan airmata penyesalan.

Satu tahun berlalu Ray hidup dalam kehampaan disaat Fira masuk penjara. Rasa bersalah mulai menyelimuti hatinya. Bagaimana putri semanis Fira bisa tega berbuat jahat kalau bukan karena dirinya yang tidak memperhatikan anaknya itu. Perusahaan pun hampir gulung tikar jika saja Keysa saat itu tidak datang dan mengingatkannya. Perlahan Ray kembali bangkit untuk Fira putri dan keluarga satu-satunya itu. Tapi untuk sekedar menjenguk anaknya Ray tidak mampu, rasa bersalah dari pukulan dan tamparan yang ia berikan selalu menahannya untuk bertemu putrinya, bahkan mengalahkan rasa rindunya itu.

Setiap kali Keysa berkunjung, ia selalu meminta anak itu untuk memberitahu kondisi Fira kepadanya. Saat Keysa mengatakan akan membebaskan Fira, rasa senang bisa berkumpul bersama Fira membuatnya kembali berani menjemput putrinya itu.

" Ayah udah gak marah sama Fira?. " Lirih Fira, bagaimanapun perlakuan kasar ayahnya dulu sangat meninggalkan kenangan buruk bahkan trauma dalam dirinya.

" Ayah sayang Fira, ayah mau memperbaiki semuanya, apa Fira mau maafin ayah. Kita kembali saling menyayangi demi bunda disurga sana sayang. " Tanya Ray dengan senyum tulusnya mencoba memberi pengertian terhadap rasa takut anaknya itu.

" Ayah gaakan kasar lagi?. " Tanyanya lagi.

Ray hanya bisa tersenyum mengelus pipi anaknya itu, air mata masih menetes disana. " Ayah janji akan jadi ayah yang Fira inginkan, ayah akan memperbaiki kesalahan ayah dulu, apa Fira mau kasih ayah satu kesempatan lagi untuk memperbaiki semuanya?. " Tanya Ray yang dibalas anggukan antusias Fira dan senyum kelegaan terbit diwajah cantik putrinya itu.

" Fira mau ayah jangan berubah lagi. " Dan Ray hanya bisa memeluk kembali Fira masih dengan kata maaf yang ia gumam kan.

Fira membuka matanya disela tangis itu, ia menatap Keysa dalam pelukan Ray. Tersenyum hangat kepada sahabatnya itu. Fira yakin tanpa Keysa mungkin semuanya sudah hancur. Tangan itu mengulur meminta Keysa menggenggamnya. " Terima kasih. " Ucap Fira. Dan dibalas dengan anggukan dan senyum tulus Keysa.

*****

" Kalian mau ngapain?. "

" Masuklah. " Jawab Arka, saat ini mereka sudah kembali kerumah Keysa. Fira juga sudah dibawa ayahnya kembali kerumah mereka.

" Kenapa? " Tanya Khafi aneh dengan pertanyaan tunangannya itu, biasanya justru Keysa yang meminta mereka untuk menetap.

" Pulang sana. " Usir Keysa, ia takut lukanya akan terlihat jika mereka menetap di rumahnya lebih lama.

" Yeh mentang-mentang Fira udah balik, lo mau ngelupain kita gitu. Bi Sumiiiiiii, Arka laper. " Teriak Arka tidak menghiraukan raut kesal Keysa saat ia menerobos masuk rumah itu dengan mendorong pelan bahu Keysa agar berpindah.

KeysaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang