Sudah dua jam Dini dan Dita menemani Keysa, mereka berdua masih diam belum berani mempertanyakan kenapa bisa ada Khafi dikamar Keysa. Melihat wajah pucat Keysa dan senyum yang dipaksakan sejak tadi membuat mereka merasa tidak tega. Jadilah mereka memutuskan untuk menghibur Keysa dulu lewat menonton film bersama.
"Hahahah." Tawa Keysa melihat adegan dimana dua orang yang saling mengejar dan terjatuh bersama.
Dini dan Dita yang mendengar tawa itu hanya menatap Keysa dengan senyum tipisnya. "Kalian kenapa sih natap gue kaya gitu?." Tanya Keysa.
"Gak papa, oh ya Key lo kan udah bisa tawa nih, gue mau nanya serius sama lo boleh gak?." Ucap Dita yang tidak bisa lagi menahan rasa penasarannya.
"Boleh kok, dari tadi pasti kalian udah penasaran ya." Jawab Keysa dengan santai.
"Kita percaya kalau bukan lo yang mukulin Intan Key, jelas-jelas kita berdua yang nolong lo waktu pingsan dikamar mandi, waktunya pas banget sama kejadian pembullyan itu."
Keysa hanya bisa terdiam, ia jadi mengingat kejadian dimana ada orang yang memukul tengkuk lehernya hingga pingsan, kenapa ia baru ingat sekarang.
Flashback on
"Gue ke toilet sebentar, titip bawa ke kelas ya." Pamit Keysa dan menitipkan tas untuk dibawa kedua temannya lebih dulu kekelas.
"Okey."
Keysa langsung saja berjalan kearah toilet yang memang letaknya dekat dengan taman, dan kebetulan mereka masih berada ditaman dekat parkiran. Toilet itu memang jarang digunakan jadi sering sekali ia kesana dalam keadaan sepi.
Setelah selesai buang air kecil Keysa mendengar ada pergerakan orang lain dibilik sebelahnya. 'Ada orang lain' pikir Keysa. Dan Keysa tidak lupa mencuci tangan dan sedikit merapihkan penampilan. Namun ia dikejutkan saat melihat dari kaca wastafel ternyata laki-laki yang keluar dari bilik sebelah itu, Laki-laki yang cukup Keysa kenali. Salah satu laki-laki yang memecahkan kaca mobilnya waktu itu.
Dan belum cukup dengan keterkejutannya. Laki-laki itu dengan tega memukul tengkuk Keysa sampai pingsan.
###
"Keysa kemana sih, udah 15menit loh, dia pipis apa mandi sih." Bisik Dita khawatir, bahkan saat ini sudah ada dosen yang masuk namun Keysa belum kunjung kembali ke kelas.
"Ada urusan kali, kaya gak tau Keysa aja anak pinter mah sering masuk ruang dosen. Udah sih tenang aja." Balas Dini dengan berbisik.
"Hpnya ditas lagi."
"Udah tenang, kita tunggu sebentar lagi."
Sudah empat puluh menit berlalu, perasaan Dinipun ikut cemas melihat Dita yang sedari tadi mengkhawatirkan Keysa. Memang biasanya walaupun Keysa dipanggil ke ruang dosen itu tidak akan memakan waktu selama ini.
"Pak, saya sama Dita ijin ke toilet ya." Pamit Dini dan langsung menarik Dita keluar kelas.
"Kita ke toilet taman." Ajak Dini.
Dan sesampainya mereka disana, toilet itu terlihat sangat sepi, bahkan tidak ada suara air sedikitpun yang menetes. "Keysa!." Panggil Dita, dan ia melihat kesalah satu bilik yang tertutup, "Keysa lo didalam?." Lanjutnya yang tidak mendapat respon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keysa
Teen FictionSebelumnya kehidupan Keysa itu monoton. Sehari-harinya ia habiskan untuk berkuliah disalah satu Universitas ternama dijakarta. Selesai berkuliah ia hanya sibuk dengan bisnis kafenya yang berjalan sudah 1 tahun lamanya. Hangout dan menghabiskan wakt...