10. Begitulah Seorang Bloom yang Sibuk

8.9K 1.6K 84
                                    

Salah satu hobi sekaligus penghasil cuan terbaikku adalah memasak. Semua diawali dari kesenangan akan makanan. Yup, aku suka makan. Selalu penasaran dengan rasa buah tertentu. Dulu ketika masih di Indonesia, tepatnya di pelosok kecamatan, ada banyak bahan makanan yang tidak bisa aku cicipi. Pertama, karena faktor distribusi bahan makanan. Ada beberapa jenis buah, sayur, maupun ikan yang memang tidak masuk ke kecamatan yang aku tempati alias, masyarakat di sana memang tidak mengonsumsi makanan tersebut. Kedua, faktor uang. Hahaha yang satu ini tidak perlu aku jelaskan.

Lantas begitu aku bekerja di Hongkong, wisata kuliner pun makin menjadi. Berawal dari membeli stroberi, ceri, atau mencicipi jajanan jalanan yang mayoritas dari cumi-cumi dan ikan. Pokoknya begitu hari libur tiba, aku memanfaatkan kesempatan tersebut dengan membeli makanan.

Sayang sebagian besar gajiku masuk ke rekening keluarga. Pernah aku menyatakan niatan mengakhiri masa lajang dan menikah. Namun, ibuku marah dan berkata, “Adik-adikmu masih butuh uang sekolah. Kalau kamu nikah, lalu siapa yang akan membiayai sekolah mereka? Durhaka kamu jadi anak. Ibu mengandung kamu selama sembilan bulan, apa nggak ada rasa terima kasih?”

Dasar aku bodoh. Seharusnya aku bisa bersikap tegas dan menolak permintaan ibuku. Lagi pula, ayahku pun sama saja, tidak bisa diharapkan. Kadang aku curiga bahwa mereka hanya mencintai uang yang aku kirimkan, bukan diriku.

Akan tetapi, sekarang aku memiliki orangtua yang bersedia meluangkan waktu dan mendengarkan pendapat dariku. Tidak ada yang namanya konsep “durhaka karena mengutarakan uneg-uneg”. Kami berdiskusi dan mencoba mencari jalan keluar secara adil. Tidak ada yang namanya senioritas dalam keluarga. Komunikasi harus dilakukan agar tidak ada kesalahpahaman.

Oleh karena itu, aku bersedia berjuang melindungi keluargaku dari balas dendam Rafael. Apa pun risikonya. Lebih baik bertindak daripada diam dan menyesal kemudian. Aku tidak mau harus menjual kafe impianku karena Diana dan Rafael! Percintaan macam apa yang menyeretku dalam kubangan derita? Sialan!

*

Senin aku mengumpulkan sekardus kue berupa putri salju dan cookies. Jessica membuat bolu gulung. Teman-teman yang lain ada yang memanggang kue cokelat. Semua kue dijadikan satu dan akan disortir oleh seseorang. Akibat menghabiskan waktu bersama teman-temanku, akhirnya waktu belajar bersama Dimitri pun terlewat. Untung dia tidak mengamuk dan menyeretku dari perkumpulan. Alhasil aku memberinya sekotak putri salju dan cookies lucu.

Apa Senin saja aku melewatkan kegiatan belajar bersama Dimitri?

Hohoho tidak. Seminggu itu aku disibukkan dengan kegiatan lain. Salahkan OSIS! Berhubung seminggu itu adalah persiapan ulang tahun sekolah, maka OSIS pun membuat sejumlah perayaan. Tahu? Perayaan? Lomba! Aku tidak suka lomba, tetapi anak sekelas kelihatan bersemangat. Jadilah OSIS meminta perwakilan untuk pentas drama.

Anak sekelasku tidak ada satu pun yang berbakat akting! Jadilah kami putuskan perwakilan melalui undian. Hahaha namaku muncul dong! Mau tidak mau aku bersedia mengabdikan diri sebagai calon artis ternama. Padahal bisa saja mereka menarik nama Dimitri atau Jessica. Mereka berdua lebih pantas jadi pemeran utama. Namun, tidak. Namaku yang muncul!

Jam istirahat kedua pun beralih fungsi menjadi latihan drama. Semua anak dari kelas yang berbeda berkumpul di aula. OSIS memutuskan ingin menampilkan drama mengenai penyihir dan putri. Semua anak dipersilakan memilih peran. Aku langsung mengincar peran yang paling mudah, jadi pohon!

“Renata, kenapa kamu nggak berusaha jadi tokoh utama?” tanya Jessica ketika kami sudah selesai dengan kewajiban masing-masing. Sama sepertiku, Jessica kebagian tugas mewakili lomba membaca puisi. Dih padahal dia baca novel pun ogah, sekarang justru kebagian puisi. “Kan lumayan.”

“Otakku nggak nyampai,” jawabku sambil lalu.

Begitulah seminggu. Terlewat begitu saja.

Kemudian acara ulang tahun keluarga Bloom pun tiba.

VILLAIN'S LOVER (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang