Pagi ini rasanya Rey sangat bahagia, mulai dari bangun sampai sarapan senyumnya terus menghiasi wajahnya yang tampan.
"Seneng banget sih anak mami" Nadia ibu Rey
"Seneng dong kan mau jemput calon istri"
"Ingat ya Rey, jaga Sandrinna dan jangan kamu apa-apain dia" ucap Rival
"Ayah gimana sih, kan udah mau sah ini"
"Masih lama, masih 2 bulan lagi"
"Kenapa gak di percepat ajah sih"
"Iiih anak mami ko jadi gak sabaran gitu"
"Gimana bisa nahan mih, orang cantik banget"
"Apanya yang gak nahan? Jangan mikir mesum kamu Rey"
Rey hanya tersenyum, pasalnya semalam ia bahkan mimpi basah bersama calon istrinya membuat pagi ini ia ingin segera menemui Sandrinna dan mencium bibirnya yang tipis.
"Rey berangkat dulu"
"Hati-hati ya nak sekalian ayah sama mami pamitan deh sama kamu"
"Emang mau kemana kalian?"
"balik ke rumah tapi sebelumnya ayah mau kontrol dulu ke rumah sakit "
Rey sama orang tuanya memang sudah berpisah rumah sejak 1 tahun yang lalu saat itu Rey meminta rumah agar bisa hidup mandiri.
"Yaudah Rey ikut, Rey udah beberapa kali absen gak lihat perkembangan ayah"
"Jangan lah nak, ayahmu ini baik-baik saja ko, ini karena mami mu ajah yang pengen terus ayah rutin padahal ayah baik-baik saja"
"Tapi kontrol itu harus jangankan kamu kita ajah sering Konsul kesehatan ko"
"Iya iya istriku sayang"
Rey tersenyum, ayah ibunya sangat romantis walaupun usia pernikahan mereka hampir 18 tahun.
"Yaudah Rey berangkat ya"
"Ok nak dan titip salam buat sandrinna ya"
"Siap komandan"
Rey langsung pergi dengan mobil sport miliknya menuju kediaman calon istrinya itu.
"Tunggu dulu dek, kan Rey mau jemput kamu"
"Lama pih nanti aku kesiangan di tambah hari ini ada presentasi"
Pak Andreas hanya menarik nafas namun tiba-tiba suara bel berbunyi membuat pak Andreas yakin bahwa itu Rey.
"Tuh kan bener Rey nya datang"
"Maaf om lama, tadi ada masalah di jalan"
Sandrinna mengendus kesal, kenapa Rey cepat sekali sampai padahal rumah mereka sangat jauh. Apalagi Sandrinna sudah memilih jam 6 pagi untuk berangkat dan beralasan ada presentasi di pagi hari namun usahanya sia-sia karena pria mesum yang akan menjadi calon suaminya itu sudah ada disini.
"Jangan di tekuk terus tuh muka, gak ada pelicin buat rapihin nya"
"Oh ya? He."
Sandrinna terpaksa cengir untuk memperjelas bahwa lelucon Rey sangat garing.
Rey tersenyum dan membungkuk membuat Sandrinna menahan tubuh Rey yang seakan mau menciumnya.
"Mau apaan lu?"
"Mau pakaiin lu seat belt"
"Gue bisa sendiri"
Sandrinna mendorong tubuh Rey dengan begitu kuat tapi pria itu tetap saja melihat kearahnya dan mendekat lebih dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
cowok mesum🔞
Fantasyini cerita fiktif hanya imajinasi buatan author semata-mata karena boring nulis di Instagram dan pindah ke wattpad.. area 18+ jadi kalian bijak untuk memilih cerita. terdapat cerita vulgar ,kasar, jorok ya pokoknya seperti itu hehehe cerita pertama...