Tok.. Tok.. Tok
Suara ketukan mengganggu tidurnya Saskia, ia baru saja memejamkan matanya jam dua dini hari tadi, dan sekarang entah siapa yang datang pagi-pagi gini ke apartemennya.
Ting nong... Ting nong...
Bukan hanya ketukan yang berulang, tamu itu memencet bel yang membuat Saskia akhirnya terbangun. Ia melihat jam weker yang menunjukan jam empat pagi, itu menunjukkan bahwa dirinya baru memejamkan mata dua jam yang lalu.
"Siapa sih?" Desis Saskia sebal
"Mungkin Sarah ya, tapi ngapain tuh anak jam segini kemari"
Dengan malas Saskia turun dari kasurnya dan mencoba membuka pintu apartemennya. Awalnya tak ada siapapun yang ia lihat membuat Saskia mendecak kesal lagi. Bisa-bisanya ada orang iseng yang menjahilinya sepagi ini.
"Astaga tuhan.. ujian apa lagi ini? Gak bisa kah aku melupakan sejenak dan merasa tenang walaupun itu sebatas mimpi dalam tidur"
Saskia menghela nafas, pikirannya tertuju pada pria yang ia cintai lalu satu tangannya memegang perutnya yang rata.
"Gue harus bagaimana sekarang?"
Hening sesaat, pikiran Saskia melalang buana dengan nasib dirinya dan tentunya dengan perut yang nantinya akan semakin membuncit.
"Sudahlah kia, kamu pasti bisa"
Tangan Saskia mulai menutup pintu namun tiba-tiba pergerakannya tertahan, pintu itu sulit untuk ia tutup, bahkan saat ini ia melihat ada tangan yg menahannya. Sebuah tangan yang tentunya Saskia kenali dan benar saja, saat ini pria yang dari tadi ada di benaknya sudah ada di hadapannya saat ini. Tanpa bicara, hanya tatapan Clay yang agak sayu.
"Kamu kenapa?" Tanya Saskia.
"Aku minta maaf"
Clay terlihat menarik nafas, dan mencoba masuk ke dalam apartemen milik kekasihnya itu sambil satu kakinya mendorong pintu untuk menutupnya.
"Maafin aku kia, maafin aku karena berniat untuk pergi dan takkan Kembali"
Clay menunduk, ia merasa tak sanggup menatap Saskia saat ini.
"Clay.." Saskia
"Aku tahu aku bajingan kia" potong Clay. "aku bahkan jahat banget karena berniat meninggalkanmu dalam keadaan seperti ini." Lirih Clay sejenak melihat perut rata Saskia.
Bulir airnya menetes tak tertahan, bisa bisanya ia tidak peduli dengan darah dagingnya sendiri, bahkan dengan wanita di hadapannya saat ini, wanita yang selama ini selalu membuatnya bahagia.
"Aa__aku bener-bener bener takut takut, bahkan rasanya sesak disini." Ucap Clay memukul-mukul dadanya.
Saskia mendekat lalu menahan tangan pria yang amat ia cintai itu, perasaannya pun sama. Ia juga amat sangat takut, apalagi jika clay bener-bener meninggalkannya.
"Clay_" ucap Saskia menangkup wajah pria di hadapannya, menghapus buliran air mata yang terjatuh tadi.
"Aku mencintai lebih dari apapun, kamu tahu itu kan?." Tanya Saskia di jawab anggukan Clay.
"Aku tahu ini sangat mendadak, dan ini salahku, aku yang tidak hati-hati, jadi tolong jangan seperti ini." Ucap Saskia tersenyum getir, entah apa yang ingin ia katakan, seakan tertahan oleh nuraninya sendiri.
"Aku gak sanggup untuk kehilangan kamu, memikirkannya saja udah buat aku merasa mati, tapi___" ucap Saskia tertahan, tangannya meraba perutnya yang masih rata dan clay memperhatikan itu.
"Aa___aaku bisa ko merelakannya pergi, asal jangan kamu." Ucapnya getir, sepertinya susah payah saskia mengatakan hal itu.
"Kia kamu__"
KAMU SEDANG MEMBACA
cowok mesum🔞
Fantasyini cerita fiktif hanya imajinasi buatan author semata-mata karena boring nulis di Instagram dan pindah ke wattpad.. area 18+ jadi kalian bijak untuk memilih cerita. terdapat cerita vulgar ,kasar, jorok ya pokoknya seperti itu hehehe cerita pertama...