25. Kecupan

8.4K 109 14
                                    

Rey langsung membawa mobilnya kearah rumah dibelakang sekolahnya. Lalu Rey mengetuk pemilik rumah itu sampai penghuninya membukakan pintu dan terlihat bingung dengan kedatangan Rey ke rumahnya.

"Ini ada apa den Rey? Ko tumben-tumbennya Aden yang datang ke rumah mamang biasanya supir atau suruhan tuan Rival yang datang bawa bingkisan atau bonus buat mamang" ucap mang Maman dengan penuh bahagia

Mang Maman sudah bekerja hampir 15 tahun menjadi satpam sekolah, dan sering sekali pemilik sekolah yang merupakan ayahnya Rey selalu memberi bingkisan atau bonus tiba-tiba yang di kirimkan melalui orang suruhan pak Rival.

"Ngarep banget dapat bonus ya mang"

"Iya atuh den, siapa yang gak ngarep uang apalagi tuan rival mah baik pisan KA mamang"

"Kalau aku baik gak?"

"Ya tergantung yang warna merah atau biru den"

Rey ketawa, ia mengeluarkan isi dompetnya yang berwarna merah dan biru sesuai permintaan mang Maman.

"Tong repot-repot kaya gini atuh den.."

Tangan mang Maman langsung mengambil uang di tangan Rey dan mengantonginya.

"Hatur nuhun den"

"Hmm"

"Terus ada lagi den? Selain ini?"

"Wah kurang ajar nih amang mau ku pecat"

"Wah jangan atuh, maksud amang Aden ada maksud apa lagi atau mau masuk ke dalam biar mamang buatin kopi gula aren buatan istri"

"Gak usah makasih, Rey cuma mau pinjem kunci"

"Kunci apa den?"

"Semua kunci sekolahan"

"Buat apa?"

"Buat ngambil berkas penting yang tertinggal"

"Kenapa gak besok ajah kan bisa"

Rey menjulurkan tangan simbolis meminta uang nya kembali.

"Atuh den yang udah di kantongi mah gak boleh keluar"

"Yaudah sini kuncinya mang ribet banget sih"

"Tapi kan harus jelas buat apa"

"Apa uang barusan gak memperjelas bahwa saya perlu kunci sekarang. Nanti Rey kasih lagi"

Mamang maman hanya menatap bingung kenapa Rey meminta kunci, ingin berpikir jelek tapi untuk apa anak pemilik sekolah berbuat yang aneh-aneh.

"Kalau mamang gak percaya,amang ajah yang ambil berkas papah yang tertinggal di meja aku kalau engga di mejanya Rassya atau Ica atau engga di bangku belakang cari ajah sama mamang tapi awas ajah kalau satu lembar dari berkas itu hilang mamang aku pecat"

"Lah ko gitu"

"Iya kan memang yang bikin berkas penting papah hilang bukan saya"

"Yaudah Aden ajah yang ambil sendiri, tapi kuncinya nanti kembaliin lagi ya? Soalnya Aden tahu mamang selalu datang lebih awal buat buka seluruh ruang kelas"

"Iya"

Mang Maman langsung masuk kedalam rumah dan mengambil kunci yang Rey pinta.

"Nanti langsung bawa lagi kesini ya den kuncinya"

Rey menggguk lalu pergi dan menyalakan mobilnya kearah sekolah kebetulan saat itu sudah ada Rassya yang menunggu Rey di depan gerbang sekolah.

"Seriusan nih Rey si Ica Terkunci di dalam gudang sama Ratu? Ko bisa ya?"

cowok mesum🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang