Setelah selesai acara pernikahan kemarin, Rey dan Sandrinna sudah pulang ke Jakarta begitupun Andreas dan Kasandra sudah mempaking pakaian anaknya di dalam koper.
"Sandy kaya di usir deh sama kalian"
"Mana ada orang tua yang ngusir anaknya sendiri"
"Terus ini buat apa?"
"Kamu kan udah nikah sama Rey, mulai sekarang harus belajar jadi istri yang baik walaupun kamu masih sekolah. Bagi waktu kamu untuk belajar dan jadi seorang istri. Rey itu udah punya rumah. Dia udah pisah rumah dari 1 tahun yang lalu dan tugas kamu sekarang ya ikut Rey"
Sandrinna hanya menghela nafas melihat kearah pria yang akan membawanya pergi dari rumah orang tuanya. Pria yang saat ini asik mengobrol dengan kakaknya. Membahas soal kuliah di Jogja dan tempat wisata disana. Sekilas keduanya seperti sudah kenal sejak lama, rasanya melihat keakraban Rey dan Clay membuat Sandrinna cemburu bahwa posisinya di gantikan.
"Dimakan dong kue nya Rey"
"Iya Tan, eh maksudnya mami. Udah ko udah banyak Rey makan sampai begah banget perut"
"Mau di bawa pulang? Soalnya Sandy juga seneng kue buatan mami apalagi kripik bawang yang ini"
Rey hanya mengangguk, matanya bertemu dengan mata istrinya yang cemberut kearahnya. Dan Rey mulai berpamitan sambil mendorong koper Sandrinna kedalam mobil.
Di perjalanan ke rumah Rey, tak ada pembicaraan di antara mereka. Mereka seperti dua musuh bebuyutan yang tak akan bisa menyatu.
"Lu pilih mau di atas atau di bawah"
Sandrina tak menjawab, ia mendorong kopernya naik dengan kesusahan.
"Biar gue yang bawa, lu naik ajah"
Sandrinna langsung naik dan masuk ke salah satu kamar namun di halangi Rey.
"Itu kamar gue. Lu mau sekamar sama gue..?"
"Lu dibawah lah. Ini jadi kamar gue"
"Gue males paking-paking lagian di atas masih banyak kamar.. rumah gue besar ya"
"Ya ya ya"
Sandrinna ke kamar satunya lagi, otomatis kamar mereka sebelahan dan Rey menyimpan koper Sandrinna disana.
"Tunggu dulu"
"Apa lagi sih, gue pengen istirahat nih kecuali lu berubah pikiran dan kita lakuin malam pertama yang tertunda"
"Bisa ko"
Senyum Rey melebar akhirnya Sandrinna luluh dan bisa diajak tidur, toh kewajibannya sebagai istri melayani suami bukan?.
"TAPI DALAM MIMPI LU" teriak Sandrinna di kuping Rey
Saking kerasnya Rey sampai mengerut dahi dan menutup telinganya yang di sambar teriakkan Sandrinna dengan tiba-tiba.
"Gak sopan banget lu sama suami"
"Suami kontrak"
"Kontrak?" Rey semakin mengerut dahi sambil kedua alisnya meninggi
"Iya, pernikahan kita mulai hari ini cuma sebatas KONTAK..!!"
sandrinna menunjukkan lembaran kertas dengan beberapa opsi didalamnya. Di antaranya :
1. Pihak pertama (Sandrinna) tidak akan melakukan tugasnya sebagai istri kepada pihak kedua (Rey). Apapun bentuk tugas istri di tiadakan apalagi jika pihak kedua berani menyentuh pihak kesatu akan diberi sanki.
Rey mengerut dahi dan melotot kearah Sandrinna.
"Sanki apa?"
"Baca ajah lanjutannya"
KAMU SEDANG MEMBACA
cowok mesum🔞
Fantasyini cerita fiktif hanya imajinasi buatan author semata-mata karena boring nulis di Instagram dan pindah ke wattpad.. area 18+ jadi kalian bijak untuk memilih cerita. terdapat cerita vulgar ,kasar, jorok ya pokoknya seperti itu hehehe cerita pertama...