24. Yang Terakhir

10.2K 139 15
                                    

Jefan melihat notifikasi yang masuk ke handphone nya.

"Ada apa sayang?"

"Gak ada apa-apa ko"

"BOHONG..!! Coba sini aku lihat pasti chat masuk dari cewek kan"

"Bukan sayang"

Victoria langsung mengambil handphone kekasihnya untuk memastikan chat siapa yang masuk.

Kiesha Alendra
"Jef bantu gue, gue kejebak di gudang nih"

Victoria mulai cemberut dan melempar handphonenya Jefan ke sofa.

"Mau pergi kamu?"

"Ya kalau di bolehin aku pergi tapi kalau kamu gak izinin aku stay buat kamu"

"Gak usah kalau ke paksa, sana pergi..!! Kamu kan udah terbiasa mentingin teman-teman kamu itu di bandingkan sama aku"

Victoria mendecak, ia bahkan duduk membelakangi Jefan sambil kedua tangannya di bawah dada.

"Maaf dong sayangku, kalau misalnya selama ini aku seperti itu saat ini aku janji untuk selalu memprioritaskan kamu dari apapun"

"BOHONG"

"Beneran sayang, sini coba lihat aku dan tatap aku, apa ada kebohongan di mata aku?"

Victoria melihat lekat mata keseriusan di wajah Jefan.

"Beneran mau disini sama aku?"

"Iya sayang, aku kan kangen banget sama kamu dan kamu juga kangen kan sama si Jalu"

Victoria tersimpuh malu dengan lirikan matanya jatuh kedalam gundukan di bawah yang bergelembung.

"Coba pegang, si Jalu udah bangun loh"

"Iihh jalu ku yang gemes, sini mami tengok"

Jefan tersenyum, ia mulai mengangkat bokongnya agar Victoria bisa melepaskan celananya, menyibak turun sampai celana segitiga itu menampakan isi yang mulai berdiri.

Victoria mulai tersenyum sambil menjulurkan lidahnya kearah si Jalu ya membuat Jefan mulai mengerang.

"Ahhhh.. shitt.."

"Enak?"

"Selalu enak mainan lidah kamu baby, i love you.."

Victoria sumringah mendengar pujian pacarnya, ini bukan pujian pertamanya dari Jefan, ia selalu memuji membuat Victoria semangat memberi Servis terbaik agar pria yang sudah menjadi pacarnya 1 tahun  terakhir ini tidak pernah meninggalkannya.

"Sekarang giliran aku sayang"

Dengan nafas yang memburu Jefan langsung mencium bibir Victoria dan membawanya ke atas kasur, ia tidak mau acaranya di ganggu oleh Kiesha. Walaupun saat itu kiesha terus menelepon dan dengan sengaja Jefan mematikan handphone-nya agar acara manja-manjanya tidak di ganggu.

"Maafin gue ca, adek gue perlu di tidurin dan urusan lu biar nanti ajah" batin Jefan

Sedangkan di lain tempat, Kiesha dan Ratu sudah melakukan ritual mereka dan membereskan sisa-sisa pertempuran mereka di gudang.

"Gimana dong yank, kita bakal nginep disini. Mana baterai hp aku lowbet"

"Bentar ya, aku coba telepon yang lain"

Derrrrrrtt.... Derttttt...

Suara di telepon di meja membuat Rey melihat siapa yang menelepon, saat itu Sandrinna sudah terlelap tidur di pelukannya di sofa ruang tamu.

cowok mesum🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang