ini cerita fiktif hanya imajinasi buatan author semata-mata karena boring nulis di Instagram dan pindah ke wattpad..
area 18+ jadi kalian bijak untuk memilih cerita. terdapat cerita vulgar ,kasar, jorok ya pokoknya seperti itu hehehe
cerita pertama...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rey dan Sandrinna sudah sampai di sebuah resort milik keluarga Rey. Saat itu keluarga mereka sedang berada di gazebo dengan tawa yang terlihat dari jauh.
"Tuh mereka akhirnya datang"
Suara Pak Andreas membuat Nadia bangun dan menghampiri anak dan calon menantunya.
"Ko gak di pakai baju dari mami" ucap Nadia sambil menyentuh wajah Sandrinna
"Aku udah udah ngasih ko mih, tapi dia yang gak mau" samber Rey
Sandrinna menoleh kearah Rey yang selama perjalanan tadi hanya diam. Pria itu tiba-tiba jadi cuek dan dingin mungkin karena tamparan tadi pagi membuat Rey marah.
"Maaf Tante tadi Sandy gak tahu harus ganti dimana soalnya dia gak bilang mau ke puncak lagian dia gak nepi"
"kamu ini ya Rey gimana menantu mami mau ganti kalau kamu gak nepi, bukan berhenti dimana biarin anak mami yang cantik ini ganti baju dulu"
Rey tak menjawab, ia menyelonong saja menghampiri yang lainnya dan memberi salam satu persatu mereka (om Andreas, Tante Kasandra dan ayahnya).
"Gimana boy?"
"Baik, berjalan tadi gak macet juga"
"Maksud ayah itu kamu sama Sandrinna"
Rey hanya diam, melihat kearah Andreas dan Kasandra.
"Baik juga ko"
"Maaf ya Rey kalau anak om ini sedikit manja karena selama ini sandrinna sudah biasa kami manjain"
Rey mereret kearah Sandrinna, tatapan keduanya saling bertemu.
"Iya gapapa ko om, emang sulit sih kayanya, tapi Rey akan berusaha buat bikin Sandrinna jatuh cinta"
Semuanya tertawa kecuali Sandrinna, tiba-tiba mata Rey berkedip dengan senyuman yang sama.
"Pria bunglon" batin Sandrinna
"Nah kami ngajak kalian berdua disini, mau ngomongin soal pernikahan"
"Pernikahan?"
Nada Sandrinna sedikit kaget, pasalnya pernikahan mereka 2 bulan lagi dan baru kemarin mereka membicarakan ini dan kenapa harus begitu cepat di bahas lagi membuat mood Sandrinna makin berantakan.
"Iya sayang, kan kamu udah setuju dan papi udah bilang masalah ini ke om Rival"
Sandrinna mengangguk pasrah.
"Sial..sial..sial.." umpat Sandrinna dalam hati
Rey yang memperhatikan itu hanya sedikit tersenyum.
"Jadi di resort ini kalian akan menikah dan papi sama om Rival setuju buat mengadakan pernikahan kalian lebih cepat dari sebelumnya"
