Acara wisuda SMA Pandawa berlangsung sangat khidmat dan dihadiri oleh banyak sekali orang. Ada orang tua dari para siswa, ada staff, puluhan guru, tamu undangan, dan lain sebagainya yang juga ingin menyaksikan acara meriah tersebut.
Lulus.
Snow dan Isaiah mengenakan jubah hitam dan toga wisudanya. Mereka dengan senyum cerah menghiasi wajah datang berlarian bersama teman-temannya yang lain untuk berfoto bersama. Beberapa waktu yang lalu, Snow naik ke podium setelah Sang Kepala Sekolah menyerukan namanya. Ia mengambil lembar ijazah dan bersalaman dengan beliau. Begitupun Isaiah dan seluruh teman-teman yang lulus.
"Selamat, Snow," dia Pak Kumis yang terkenal di SMA Pandawa. Salah satu guru Bahasa yang beberapa bulan yang lalu memuji hasil kerja Snow Kimmy atas rangkumannya tentang novel Narnia. "Aku tidak menyangka kamu sangat pintar. Sekali lagi selamat sudah diterima di sekolah keperawatan."
Snow menjabat tangan gurunya. "Terimakasih juga Bapak, sudah mengajari kami."
Sisa hari itu dihabiskan dengan mendengarkan ceramah dan kesan-pesan yang mereka tulis. Setelah itu, ada sesi foto bersama dan pemberian selendang atau bingkisan pada siswa paling berprestasi. Snow tidak memiliki beban apa pun. Ia dan Isaiah layaknya manusia paling bahagia di semesta.
Mark Chello datang ke acara wisudanya. Ketika ia datang dengan jas hitam formal dan sebuket bunga, Snow lekas berlari dan memeluknya erat. "MARK!"
Anak laki-laki itu sedikit terhuyung, "Astaga! Snow hati-hati!"
"Maaf! Aku terlalu bersemangat."
Mark terkekeh melihat gadis itu. Ia juga melihat Isaiah dan memeluknya sekilas. "Tentu aku akan datang ke acara kelulusan kalian. Baiklah, ini buket untukmu, Snow, dan ini untukmu, Isaiah." Mark menyerahkan bunga cantik itu pada kedua gadis. "Selamat untuk kalian!"
Ketiganya akhirnya saling melempar candaan dan berfoto bersama. Acara itu tidak berakhir dengan cepat. Bibi dan Paman Isaiah juga hadir, membuat gadis itu sangat bahagia dan meminta Mark untuk memfoto mereka bertiga. Kasihan sekali Mark Chello, ia harus menjadi fotografer dadakan untuk Isaiah dan keluarganya di beberapa spot foto di SMA Pandawa. Snow tengah duduk di tangga depan halaman sekolahnya. Melihat pemandangan itu membuatnya terharu.
Karina, Ninggar... kalau saja kalian ada di sini, kebahagiaanku akan semakin lengkap.
"Snow?" sebuah suara yang sangat ia kenali tiba-tiba terdengar di balik punggungnya.
Oh Tuhan, betapa mengejutkannya ketika Jaenuary hadir di acara kelulusannya. Anak laki-laki itu mengenakan jas hitam formal seperti Mark. Rambutnya ditata rapi, wajahnya terlihat segar, sepatunya berwarna hitam mengkilap. Snow tidak bisa berkata-kata karena senyum manis sialan itu kini mendekatinya.
"Selamat atas kelulusanmu, Putri Salju."
"K-kak Ary?"
Jaenuary sialan itu tersenyum. "Kamu selalu mengenalku sebagai Janu, Snow."
Snow tidak tahu harus bereaksi seperti apa melihat kedatangannya yang tiba-tiba.
Jaenuary mulai mendekatinya dan memberikannya setangkai mawar merah. "Aku tidak bisa lama. Harus menyelesaikan beberapa urusan. Aku dengar, kamu sudah diterima di sekolah keperawatan ya? Wah, hebat sekali, Snow. Aku turut bangga. Ini untukmu, maaf, aku belum sempat membeli satu buket utuh."
Snow yang masih terkejut menerima bunga itu dengan diam.
Jaenuary lalu melangkah menjauh, "Maaf, Snow."
Dan ia menghilang, sebelum Snow sempat mengucapkan kalimat yang lain.
***
Semalam, Jaenuary datang ke kafe sahabatnya. Di sana, mereka membicarakan banyak hal. Tetapi, percakapan itu didominasi oleh tugas-tugas kuliah dan rencana mereka di masa depan. Selain itu, Mark mengatakan bahwa ia akan tetap menyayangi Snow bagaimana pun keadaannya dan Jaenuary tidak marah karena hal itu. Ia hanyalah orang baru dalam hidup Snow. Ia tidak bisa merebut kekasih sahabatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jaenuary | Jaemin X Winter
Fiksi Penggemar[THE DREAM SERIES 1 - COMPLETED] Jaenuary Lentino bertemu dengan Snow Kimmy, gadis cantik yang penuh dengan kemurungan. Keduanya terpaksa dipertemukan dalam suatu kejadian yang dapat mengubah jalan hidup mereka. Apa yang akan terjadi selanjutnya? . ...