The First

1.6K 116 3
                                    

WARNING!!!


Rate : Sedikit M saja maaf gabisa kasih yang lebih hot 🤭

Yang gak suka boleh skip.




Hinata dan Gaara berada tidak jauh dari tempat Naruto. Gadis itu menatap jendela dari lantai tiga, memperlihatkan sekumpulan siswa yang sedang mengikuti rangkaian acara prom night. Ruangan itu memang tersambung dengan aula.
Seharusnya dia juga ada disana bersama Naruto. Tapi sekarang fikiran dan perasaannya sedang kacau.

"Ada hubungan apa sebenarnya kau dengan siswa itu?" Tanya Gaara. Ia berdiri tepat di belakang Hinata.

"Bukan urusanmu, Gaara." Ia sama sekali tak berniat membagi ceritanya dengan Gaara.

Satu lengan kekar Gaara menarik paksa gadis itu agar menghadapnya.

"Lepaskan! Apa yang kau lakukan?!" Hinata berusaha melepaskan lengan Gaara. Tapi sayang cekalannya cukup kuat.

"Tidak usah menyangkal, Hinata! Aku tahu apa yang kau lakukan dengan siswa itu saat di gudang, kau ingat?" Hinata terdiam. Jadi selama ini Gaara memergokinya? Dan ada yang aneh dengan sikap pria berambut merah di depannya saat ini. Bukan Gaara yang ramah dan santun.

Hinata meringis merasakan cekalannya semakin kuat. Sekarang ia benar-benar takut dengan sikap Gaara.

"Hinata, apa kau tak menyadarinya selama ini?" Gaara semakin mendekat pada tubuhnya. Kedua tangannya memegang erat lengan Hinata.

"Aku menyukaimu Hinata." Bisiknya. Seraya merapatkan tubuh atleis miliknya dengan Hinata. Tangan mungil itu berusaha menahan dada Gaara yang yang semakin dekat.

"Apa kata orang jika kau memiliki skandal dengan muridmu sendiri, hm?" Ametisnya terbelalak mendengar penuturan Gaara. Ia merasa di rendahkan, padahal Naruto adalah suaminya. Hinata semakin jengah dengan sikapnya.

"Tutup mulutmu! Kau tak berhak menilaiku seperti itu Gaara!" Hinata semakin berontak untuk di lepaskan. Tapi Gaara tak mudah menuruti.

"Ckk. Aku tidak menyangka, guru yang mereka hormati dan di segani selama ini. Memiliki skandal, ehh. Dengan muridnya sendiri?" Gaara semakin memprovokasi. Ia bahkan mengejek.

Air matanya jatuh kembali. Dia benar-benar tak menduga Gaara akan menuduhnya seperti itu. Tidak, dia tidak boleh lemah dan terprovokasi. Ia harus memberitahukan yang sebenarnya. Tidak peduli akibat dari kejujurannya nanti.

Ametisnya menatap Gaara dengan tajam. "Kau tahu, Gaara? Perkataanmu benar-benar membuatku muak. Kau juga seorang guru seharusnya mencari tahu apa yang terjadi. Jadi jangan langsung menyimpulkan perkataan sampah seperti itu!" Masih dalam posisi yang sama. Hinata meredam suaranya karena emosi.

"Aku sudah menikah dengan Uzumaki Naruto. Siswaku sendiri. Kau mengerti?"

Tangan Gaara semakin kuat mencengkram lengan mungil itu. Tanda dia juga menahan emosinya.

"Sulit di percaya!"

Hinata menunjukkan jari manisnya. "Ini adalah bukti cintaku. Cinta kami!"

Gaara tetap menggeleng keras. "Bagaimana bisa percaya dengan lelucon yang kau buat? Hinata sudahi saja sandiwaramu. Aku sungguh menyukaimu." Ucap Gaara serius. Itu adalah pernyataan yang kedua darinya. Tubuhnya semakin merapat pada Hinata.

"Hinata, aku serius. Sungguh--"

Brakkk

"Sensei!!!"

Gaara sontak melepaskan lengannya saat tahu siapa yang datang.

"Naruto-kun.." Hinata berlari menghampiri lelaki yang menjadi suaminya. Ia ingin menangis dan memeluk Naruto sekarang.

I LOVE BRONDONG [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang