Karena Ka Mac dan Ken sudah pada Final Chapter story mereka dengan berat hati juga aku sebagai Author Nareswara, memutuskan tidak melanjutkan cerita ini demi kenyamanan bersama, terimakasih semua atas support nya, aku sangat menghargai antusias kali...
"Ini hidup gw, jangan pernah ngusik kalo lo cuma sekedar mampir" ~ Ken Abimanyu Panduwinata. ━━━━┅━━━┅━━━━━━━━┅━━━┅━━━━━━ "Seperti biasa jam 11 malam, di rute 16, ngga datang lo pecundang"
"Motor gw taruhannya"
"Bangsat!"
Umpat Ken saat melihat isi pesan tersebut , setelah itu dia beralih masuk ke room chat Danderos buat mengabari yang lain kalau musuh bebuyutan mengajak balapan malam ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah mengirim pesan di grup, Ken langsung keluar dari room chat dan mengantongi ponselnya ke dalam saku celana, karena dia tau pasti sekarang sudah penuh bacotan yang unfaedah.
Ken melangkah masuk ke dalam rumah, melewati ruang keluarga yang ternyata sepi padahal di jam segini ibunya terkadang duduk untuk sekedar menunggu dia pulang.
Ibunya memiliki toko kue yang cabangnya telah menyebar di beberapa kota, ibunya sangat suka membuat kue atau dessert di rumah maka ayahnya mengijinkan ibu untuk membuka toko kue, saat Ken kecil dulu selalu ikut menemani ibunya di toko, kue favorite nya adalah kue Fraisier, sponge cake dengan cream dan potongan buah strawberry segar, namun itu dulu sebelum semuanya berubah.