... Sedangkan yang di semangati lagi menahan kesal, matanya menatap tajam Ken dan dirga yang kini sedang high five menandakan mereka berhasil mengatasi masalah.
Mac hanya bisa menghela nafas dan berjanji di dalam hatinya akan membalas ken nanti.
....
"Nih minum dulu"
"Huh, thanks"
Ken menenggak setengah isi botol air mineral yang dirga kasih tadi.
Mereka berdua sedang duduk dipinggir lapangan yang kini penuh sesak dengan penonton, cuaca hari ini sangat terik bahkan ken sudah melepaskan blazernya dan menggulung lengan kemeja hingga siku.
Pertandingan berlangsung lancar hingga jam makan siang, tim basket SMA Nareswara yaitu hexagon berhasil menumbangkan tim lawan dengan cara yang adil tanpa bermain kotor.
"Ken, berapa tim lagi yang tanding buat babak pertama?"
"Tiga lagi, setelah itu lanjut esok hari, btw lo harus menang hari ini kalau masih mau maen besok"
"Pasti itu"
Tak lama anggota danderos yang lain menghampiri mereka.
"Busett, matahari napa ya lagi sensi kayaknya deh panas bet kek omongan tetangga" Ucap yuda kegerahan.
"Emang tetangga ngomong apa tentang lo?" Tanya dino.
"Kemarin ya din, pas gue lagi nyiram tanaman depan rumah ada emak-emak lagi pada beli sayur"
Okay pergibahan time dimulai.
"Terus terus?" Ucap dino penasaran.
"Gue kan penasaran ya, nah gue ngedeket pelan-pelan deket pager rumah, tu ciwi-ciwi pada heboh ngerumpi, ceritanya gue ngga sengaja denger katanya gini"
Yuda memetik daun dari pot didekatnya, lalu berakting seperti emak-emak lagi milih sayur.
"Jeng tau ngga sih anak bujang aku udah punya pacar cantik lagi, terus pacarnya pinter di sekolah, perilakunya juga baik, kata emak daster pink" yuda bercerita sambil colek-colek mahesa yang di sebelah kanannya buat gantiin tukang sayur.
"-terus emak yang daster ijo pake roll rambut nyeletuk, eh jeng emmmm anak aku juga duhh dapetnya anak orang kaya lohh"
"Eh si mpok tukang sayur ikutan mana bikin panas ati kata dia, aduh jeng beruntung banget ituh, kasian dari pada jomblo kemana-mana sendiri, ntar ngga bisa apatuh date date, anying isdet kali mati kali ah ngeselin banget" Rasa kesalnya yuda pengen nyubit tuh emak-emak rempong.
Dan tentu saja anak danderos yang lain menertawakan bestie mereka yang ngenes ini.
"Haha.. haduh perut gw sakit udah capeee" Tawa Dion si paling kenceng.
"Ngokk ngakak yud" Ucap dino menyeka air mata yang keluar dari sudut matanya karena terlalu banyak tertawa.
Sedangkan sisanya hanya geleng-geleng kepala maklum.
"Udah yud besok nyari pacar, banyak lah yang mau sama lo, intinya si bukan gw" Saran dirga yang di tanggapi tabokan di pantatnya.
"Si anying, gw juga ogah tapi kalo lu mau jadi boti gw sabila" Ucap yuda dengan tampang om pedo.
"Najis" Balas dirga dingin.
"Busett, si yuda doyan macem dirga" Kata Dion sampe melongo mulutnya.
"Canda anoa, mending gw sama ken daripada dirga"
Yuda baru menyelesaikan ucapannya namun semua yang ada di situ diam dan atmosfir terasa mencekam.
"Loh, kok pada diem kalian setuju gue sama ken?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NARESWARA
FanfictionKarena Ka Mac dan Ken sudah pada Final Chapter story mereka dengan berat hati juga aku sebagai Author Nareswara, memutuskan tidak melanjutkan cerita ini demi kenyamanan bersama, terimakasih semua atas support nya, aku sangat menghargai antusias kali...