Eps 8

10.5K 865 9
                                    

"Halo, kamu cari orang yang bernama Mac nareswara, dan hancurkan dia "
━━━━━┅━━━┅━━━━━━━━┅━━━┅━━━━━
Motor yang Ken kendrai memasuki pekarangan rumah Yuda, Ken rasa Yuda pasti belum tidur.

Ding dong!

Ken membunyikan bel rumah Yuda, tak lama kemudian pintu pun terbuka. Menampakkan tampang yuda yang mengenakan kaos hitam polos dan celana kolor pendek, dia juga memakai sendal jepit.

"Lo ngapain malem-malem kesini Ken? " tanya Yuda. Kalian mau tau tampangnya Yuda? Kusut banget kek benang ruwet.

"Nginep" jawab Ken.

"Tumbenan, ayo masuk"

Ken dan Yuda masuk ke dalam dan duduk di sofa ruang tamu. Saat mereka berdua sudah duduk tak ada yang membuka suara satu pun, Yuda yang berada di sofa bagian kanan hanya diam menatap lurus Ken, dan disofa sebrangnya ada Ken yang menatap malas Yuda.

"Coba cerita" Yuda tau pasti ni anak satu punya masalah makanya kabur kesini. Pernah dulu si Ken jam 11 malem ujan-ujanan dateng ke rumah Yuda buat kabur dari ayahnya.

"Lo cenayang?"

"Ken lo kira ini jaman baheula?

"... "

"Tampang lo nunjukkin ada masalah, mata lo sembab, hidung lo kek bekas ingus, ck mana Ken si Ketua Danderos yang cool" jelas Yuda, Yuda ngga suka liat sahabatnya dalam keadaan yang menyedihkan, liat hidup sendiri juga dah malang.

"Bacot"

"Bocil, cepet cerita atau lo gue pulangin"

"Iya gue cerita"

"Jadi si bangsat dateng kerumah, dia ketemu ibu di ruang tamu, singkat cerita mereka ngobrol entah apa sampai nada suara mereka meninggi, heran gue dikira hutan. Terus gue turun nyamperin mereka, pas gue dateng tangan si bangsat udah melayang dan hampir ngenain pipi ibu, dasar keparat, " Tangan Ken mengepal seiring emosi yang menjalar di sekujur tubuhnya.

"Tahan emosi lo Ken, ayo lanjut, " Yuda berusaha menenangkan Ken.
"Huh.. Terus gue tereak biar si bangsat ngga jadi nampar ibu, ternyata dia tau gue deket sama pak Mac, dia ngga suka kalo gue deket sama cowo, dia bilang gue gay, haha sialan dia ngga pernah ngaca ternyata, " tawa Ken menggema tanpa disadari air mata menetes di pipi merahnya.

Ken menunduk menutupi matanya yang mengeluarkan tetes air kesedihan, Ken benci saat dia harus lemah didepan orang yang dia sayang, tapi ada masa dimana Ken harus meluapkannya.

"Yuda.. Lo tau kan si bajingan itu ngelakuin hal apa, selain ngekang gue dia juga nyimpen rahasia yang bikin sakit ibu, salah satu alasan gue keluar dari rumah kita yang dulu karena gue tau perbuatan bejat si bangsat dibelakang kita "

Yuda paham bagaimana hancurnya keluarga Ken setelah Ken memilih pergi dari rumah, Yuda juga tau bagaimana psikis Ken saat mereka bertemu. Sesama anak dengan keluarga yang penuh dengan masalah, mereka akhirnya bersatu untuk menguatkan satu sama lain.

"Ken.. tatap muka gue"

Ken masih diam menunduk, menghiraukan ucapan Yuda. Tidak ada pergerakan sama sekali, akhirnya Yuda berpindah duduk disamping Ken dan menggenggam tangan Ken yang mengepal.

"Yuda! "

"Bajing! apaan, ngapain lo tereak onta, " Suasana sedih tadi berubah dalam sekejap karena teriakan Ken.

"Tangan lo kenapa memar gini?, lo abis mukulin anak siapa? " Cecar Ken, saat tangan Yuda berada di atas tangan Ken dapat dengan jelas terlihat memar dan ada sedikit lecet di bagian jari jemari Yuda.

NARESWARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang