Sepulang sekolah mahesa pergi ke rumah Ken sesuai perintah dari gio. Masih mengenakan seragam sekolah serta tas gendong dia tiba di depan rumah Ken.
Terlihat ada dua orang berbadan besar tengah berdiri disisi kanan dan kiri pagar rumah Ken.
Mahesa memilih turun dari motor dan menyelonong masuk, tapi dicegah sama dua orang berbaju hitam itu.
"Awas"
"Orang asing tidak diperbolehkan masuk kedalam," Ucap salah satu penjaga tersebut.
Mahesa pun mengerutkan keningnya merasa heran diperlakukan sebagai orang asing, siapa sih yang nyuruh mereka jaga rumah ngga tau kalau mahesa sering datang ke rumah ini.
"Orang asing?"
"Iya, silahkan anda pulang"
Merasa kesal akhirnya mahesa menghempaskan tangan penjaga itu yang menghalangi jalannya dan menerobos masuk ke dalam.
Tanpa di sangka salah satu dari penjaga itu melingkarkan lenganny di perut mahesa lalu digotong keluar pagar.
"Ah bajingan! Lepas anjing!"
Mahesa berontak untuk di lepaskan dari cengkraman penjaga.
"Diam!"
Penjaga yang mengangkat mahesa menurunkan anak muda itu dekat dengan motor nya.
Karena kesal dan penuh emosi baru saja di turunkan mahesa buru-buru menelfon gio.
"Halo! "
"Iya, kenapa sayang?"
"Aku mau masuk ke rumah ken ada yang ngehalangin dua orang jelek baju nya item-item, itu anak buah kamu? Huh? "
Mahesa mengatakan itu sambil melirik tajam dua orang bodyguard yang di balas tatapan datar dari mereka.
"Bener, aku minta beberapa bodyguard buat jaga rumah Ken, mereka ngehalangin kamu masuk? "
"Ohh jadi kamu.. kenapa ngga bilang ke aku bakal ada penjagaan kesel banget jadinya, bilang sama mereka kalo aku tuh bukan orang asing! "
"Iya sayang tenang dulu, deketin telfon kamu ke mereka terus nyalain speakernya"
"Hem iya, nih! "
Lalu di nyalakan speaker nya dan didekatkan ke mereka dengan tangan mahesa yang terjulur tanpa sudi mendekat sejengkalpun.
"Kalian berdua biarkan pacar saya masuk atau pulang tanpa nyawa"
Suara tegas gio seakan tidak mempunyai hak untuk menolak perintah itu, ataupun melanggar jika masih sayang nyawa.
"Baik tuan, kami mohon maaf, " Ucap serempak bodyguard itu dan membungkukan tubuh mereka ke arah telpon.
Dua orang bodyguard itu merasa terintimidasi walau hanya dari suara, jika ada orang nya didepan mata mereka bisa habis.
"Huh, syukurin! "
Ini mahesa lagi mode senggol bacok jadi maklumin gaes.
"Ya udah sayang, aku balik kerja dulu kamu sama Ken jangan keluar, kalo ada apa-apa kabarin"
"Iya"
Tut, dan sambungan terputus setelah dimatikan mahesa.
"Minggir kalian, " Ucap mahesa sarkas.
"Silahkan tuan"
Tadi aja sok ngga ngebolehin masuk sekarang bungkuk-bungkuk ke gue, dasar bodyguard ngga guna, cih.
KAMU SEDANG MEMBACA
NARESWARA
أدب الهواةKarena Ka Mac dan Ken sudah pada Final Chapter story mereka dengan berat hati juga aku sebagai Author Nareswara, memutuskan tidak melanjutkan cerita ini demi kenyamanan bersama, terimakasih semua atas support nya, aku sangat menghargai antusias kali...