"Eungh.. "
Lenguh Mac di pagi buta, entah perasaannya saja atau emang Ada suara rengekan anak kecil.
Karena penasaran perlahan Mac membuka matanya dan melihat anak kecil perempuan seperti adiknya.
Anak kecil? Perempuan?
Mac itu tipe orang selelah apapun, jika tidur di sekelilingnya tidak tenang pasti terbangun.
"Hiks.. Akakk"
Nah ya baru lah Mac membuka matanya lebar-lebar, suara tangisan itu benar adiknya maura.
Maura sekarang sedang duduk sambil menepuk-nepuk pipi Ken.
Lihat saja wajahnya yang sudah penuh air mata serta pipinya yang chubby memerah.
Namun Ken yang dibangunkan tidak bergerak sama sekali, masih menikmati tidur nyenyaknya.
Kini Mac lah yang harus membuat maura tenang di pagi buta.
Kalau saat ini mahesa yang menemani maura tidur, pasti sama kaya ken susah bangunnya.
"Princess nya abang... Sini sayang"
Maura yang mendengar panggilan kesayangan Mac, memutar tubuhnya lalu berdiri dan melangkah cepat menubruk tubuh Mac.
"Abang... Hiks.. unda.. " Ucap Maura di tengah ceruk leher Mac.
Oalah efek ditinggal bundanya toh, ck anak bunda banget ni bocil satu.
"Unda.. Mau unda.. Abang! Hiks"
Rengekan maura cukup kencang terdengar, dengan sigap Mac menggendong si kecil maura dan menimangnya agar tenang.
"Shut... Iya undanya lagi kerja dulu sayang, nah princess main sama abang sama ka esa dulu"
Maura menjauhkan kepalanya dari leher Mac dan menatap Mac dengan polos, "Unda keyja?"
"Heum.. Undanya lagi Kerja, princess ngga boleh rewel okey"
Bukannya menjadi tenang, eh Maura malah semakin menangis.
Mac jadi kelimpungan sendiri, biasanya ni bocah bisa nurut sama dia, diceknya kening maura apakah hangat atau ngga ternyata hangat.
Pantas saja rewel, Maura demam tapi tidak terlalu tinggi, tetap saja membuat Mac cukup khawatir.
Jika Maura masih menangis terus menerus bisa saja suhu tubuhnya akan cepat meningkat.
Mac akhirnya dengan berat hati membangunkan Ken, dia tidak bisa melakukannya sendiri ketika maura lagi rewel-rewelnya.
"Ken.. Tolong bangun Ken"
Digoyangkanya tubuh ken pelan dan ajaibnya Ken bangun dengan mudahnya.
Ken mendudukkan tubuhnya, mengumpulkan nyawa sampai sadar kalau maura lagi nangis.
"Ka, maura kenapa?" Tanya Ken khawatir.
"Ngga papa, udah biasa efek ditinggal bundanya, cuma demam dikit," Jelas Mac sembari mengusap punggung maura.
"Tapi demam ka.. dianya kasian, aku cari P3K dulu kayaknya ada baby fever"
Ken bergegas mencari kotak P3K yang seingatnya dia simpan di laci lemari pakaian bagian bawah.
Kotak P3K sudah didapatkan ken segera membukanya, untung saja masih ada stok karena ken kalo sakit demam ya tinggal tempel aja.
"Sini ka mauranya"
Mac mendekati ken yang akan menempelkan plester penurun panas ke maura.
Maura masih menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Mac, masih terdengar juga suara tangisannya yang teredam.

KAMU SEDANG MEMBACA
NARESWARA
FanfictionKarena Ka Mac dan Ken sudah pada Final Chapter story mereka dengan berat hati juga aku sebagai Author Nareswara, memutuskan tidak melanjutkan cerita ini demi kenyamanan bersama, terimakasih semua atas support nya, aku sangat menghargai antusias kali...