Mahesa berjalan menuju gerbang sekolah, karena ada yang mengantar jemput dirinya hari ini siapa lagi kalau bukan gio. Mahesa melihat gio yang sedang duduk di kap mobil hitam miliknya, ganteng? Tentu saja cewe cewe yang lewat pun sampai berbisik-bisik melihat seorang pangeran berkuda besi berada di depan sekolah.
Siapakah gerangan yang akan di jemput pangeran mungkin itu yang ada dibenak mereka. Tentu saja sang pujaan hati yang sedang menuju ke arah gio dengan tatapan dinginnya melihat para betina mengerubungi pangerannya.
Langkah mahesa semakin panjang mendekati gio, namun siapa sangka tiba-tiba dia di tarik menjauh dari gerbang masuk lagi ke dalam lingkungan sekolah.
"Ehh.. " Teriak gio kaget, karena tarikan tangan itu menarik dia dengan kuat.
"Ken what are u doing? I want to go home now! " Mahesa mencoba melepaskan tangan Ken namun cukup sulit ternyata.
"Ikut gue dulu nanyanya ntar aja" Ucap Ken pelaku yang menyandera mahesa tiba-tiba.
Sampai di taman belakang sekolah Ken melepaskan tangan mahesa, lalu mengusap-usap tangannya yang sedikit merah bekas cekalan tangan Ken.
"Ada apa Ken? Lo tiba-tiba narik tangan gue" Ucap mahesa Kesal, kek kambing tau ngga ditarik gegara ngga mau jalan.
"Abang lo dimana? " Tanya Ken sembari bersedekap tangan.
"Bang Mac? "
"Iya, emang lo punya berapa abang? " Ini lagi si mahesa tanya hal yang ngga berbobot.
"Oh gue ngga tau" Mahesa menghedikan bahunya tak tau dimana abangnya sekarang, terakhir ketemu pas sarapan doang.
"Serius lo ngga tau?, gue dapet kabar dari pak lim, pak Mac keluar kota" Jelas Ken.
"Suer gue ngga tau, terakhir ketemu pas dirumah... bentar gue tau siapa yang bisa kasih kita info keberadaan Bang Mac" Ucap Mahesa, kemudian menelfon seseorang yang berada di depan sekolah untuk pergi ke taman belakang bertemu dengan mereka berdua.
Tap tap tap
Gio berlari kecil menghampiri mahesa yang meminta dia ke taman belakang sekolah, ternyata mahesa tidak sendiri melainkan bersama dengan seseorang yang tertutupi tubuh mahesa.
"Nah ini dia orang nya" Ucap mahesa saat melihat batang hidung Gio.
"Ada apa sayang? " tanya Gio bingung di minta cepat ke taman belakang, dan menghiraukan lawan bicara mahesa. Sedangkan lawan bicara mahesa kaget mendengar panggilan sayang untuk temannya ini.
"Sayang??" Ken kaget mendengarnya, sejak kapan mereka jadi sayang-sayangan? Kapan deketnya? Kapan jadiannya? Wah parah si mahesa.
Mahesa dan Gio saling melempar pandangan, mereka lupa kalau Ken belum tau hubungan mereka.
"Kasih tau gue apa maksud temen abang lo manggil lo sayang? " Ken menatap mahesa tajam dengan kedua tangan berada di pinggang.
"Mmm itu.. " Mahesa bingung mau cerita mulai dari mana, mahesa takut juga Ken marah atau ngga setuju sama hubungan mereka.
Gio yang melihat situasi mulai menegang, memilih menggiring anak piyik dua untuk mencari tempat yang nyaman agar mereka bisa mengobrol dengan tenang.
"Nah! karena udah sore mending kita cari tempat untuk ngobrol jangan di sini, ayok ikut abang ke mobil" Ucap Gio menengahi Ken dan Mahesa, juga merangkul pundak mereka yang ternyata tinggi nya masih dibawah ketiak gio, jangan tanyakan Ken bukannya di rangkul pundaknya tetapi kepalanya yang berada di antara pitingan tangan gio.
"Arghh.. Bang lepasin! " Ken merasa terseret dengan langkah panjang Gio, buset ini manusia apa titan gede banget tenaganya kek babon.
"Syuttt adek kecil ikut abang ya naik mobil" Ucap Gio mengabaikan permintaan Ken.

KAMU SEDANG MEMBACA
NARESWARA
Fiksi PenggemarKarena Ka Mac dan Ken sudah pada Final Chapter story mereka dengan berat hati juga aku sebagai Author Nareswara, memutuskan tidak melanjutkan cerita ini demi kenyamanan bersama, terimakasih semua atas support nya, aku sangat menghargai antusias kali...