Part 03 : Pertemuan Pertama

241 45 7
                                    

"Kenapa kau tidur di UKS?."tanya Taeyeon

"Aku sedikit pusing tadi."jawab Sinbi sekenanya, dia tidak mungkin menjelaskan yang terjadi sebenarnya, Umji selalu meminta dirahasiakan karena takut Seohyun sedih.

Kalau ibunya sampai tahu hal ini, ibunya Umji pasti akan tahu juga.

"Pusing karena?."

Sinbi cemberut karena tidak bisa menjawab kali ini.

"Eomma akan mengantar-jemput setiap hari. Mulai besok."
"Andwae... aku masih bisa pergi sendiri."
"Eomma sudah dapat jadwal sekolahmu. Eomma akan memastikan menjemputmu tepat waktu."
"Tapi eomma..."

"Tidak ada tapi-tapi!."

Sesampainya di rumah Yul dan putranya sedang menyiapkan makan malam.

"Kalian pulang tepat waktu. Cuci tangan dan kita langsung makan saja."

"Apa yang kau lakukan di sekolah sampai harus di jemput eomma?."tanya Yul saat Sinbi duduk di kursinya

"Hanya tidur di UKS."jawab Sinbi

"Dan membolos, dia membolos semua mata pelajaran hari ini."timpal Taeyeon, dia mengambil posisi duduk disebelah suaminya

Sinbi cemberut mendengar itu. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan keluarganya. Orangtuanya harmonis dan baik, kakaknya walaupun menyebalkan tapi dia tetap kakak yang baik.

Tidak ada yang salah, tapi dia bosan kalau hidup terlalu datar. Dia juga tidak suka pelajaran akademik, terlalu membosankan.

"Eomma tidak masalah kalau kau sedikit nakal. Tapi setidaknya kau harus pintar. Dan jangan melewatkan kelas, kalaupun tidak bisa sepintar kakakmu atau Eunha dan Umji, setidaknya kau jadi kesayangan guru karena menjadi murid yang baik."omel Taeyeon lagi

Taeyong tersenyum meledek pada adiknya.

"Aku tidak suka belajar. Terlalu membosankan."jujur Sinbi
"Mau jadi apa kalau tidak belajar?."tanya Taeyeon lagi
"Nan molla..."
"Astaga..."

"Sudahlah sayang, kita makan malam dulu. Nanti aku yang akan bicara dengan Sinbi."ujar Yul menengahi

******

"Baru tadi pagi eomma mengingatkanmu untuk tidak tidur di sekolah."

"Aku hanya lelah tadi sore, lagipula aku tidur sudah masuk jadwal belajar mandiri."jelas Eunha berkelit

Tiffany tidak bisa berkata-kata lagi, anaknya ini pintar sekali membalik-balikan perkataannya.

Mereka sampai rumah, dan tidak bicara lagi. Tapi...

"Eomma, dimana komputerku?."teriak Eunha

"Diruang kerja eomma."

"Wae?."

"Tidak ada main komputer sampai pagi. Ruang kerja eomma terbuka sampai jam 10 malam, jadi setelah itu kau tidak bisa main komputer lagi."

"Eomma, aku pulang sekolah jam 10 malam."

"Kau bisa main komputer dihari libur."

"Tapi eomma..."

"Pakai laptop-mu saja."

"Itu tidak mungkin. Laptop itu hanya untuk mengerjakan tugas ringan. Memori dan prosesornya tidak memadai untuk main game."jelas Eunha

"Kau tidak akan mati hanya karena tidak bisa main game."

"Tapi eomma..."

"Kalau tidak tahan, main game pinball juga bisa, bukan?."

"Eomma kira ini tahun berapa, kenapa aku main pinball?."

Young MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang