Part 08 : Jebakan

225 40 1
                                    

"Eonni, kenapa kau bersembunyi disini?."

Eunha terkesiap ketika mendengar suara bisikan di dekatnya.

"Umji-ya, kau mengagetkan aku."
"Habisnya eonni sedang apa bersembunyi di semak-semak?."
"Ssssttt eonni sedang menyelidiki sesuatu."

Umji ikut bersembunyi bersama Eunha. Di depan mereka ada Sinbi yang sedang mengerjakan tugas sendirian. Lalu pandangan Eunha berubah ke arah lain, dimana Sowon ada disana dan menatap pada Sinbi.

"Benar yang dikatakan Mina. Sebenarnya apa yang terjadi diantara mereka?."gumam Eunha

Umji tidak mengerti maksud dari perkataan Eunha, tapi dia tidak bertanya dan menunggu agar mendapat penjelasan nanti.

"Sinbi-ya..."panggil Taeyong
"Waeyo oppa?."

Sowon langsung bersembunyi setelah melihat Taeyong. Dan gerak-gerik anehnya tak luput dari penglihatan Eunha. "Kenapa dia harus takut pada Taeyong oppa? Seperti berbuat dosa saja."pikirnya

"Oppa tidak bisa mengantarmu pulang. Hari ini kau pulang dengan bus saja. Tidak apa-apa 'kan?."

"Gwaenchana oppa, lagipula aku bukan anak kecil."
"Majja, tapi kau tahu eomma selalu ingin aku mengantar-jemput dirimu."
"Kalau begitu oppa cepatlah lulus dan jangan ganggu aku."
"Aishh kau ini. Pulangnya beli makanan. Jangan sampai kau melewatkan makan malam."
"Arraso, pergilah. Katanya kau tidak ingin orang-orang tahu kalau aku adikmu."
"Jangan marah, aku tidak mau teman-temanku menyukaimu."
"Ya sudah, pergilah."

Taeyong tersenyum dan mengacak pelan rambut adiknya sebelum pergi.

"Oppa..."rengek Sinbi
"Sampai ketemu dirumah. Jangan main sampai larut malam."

"Eonni, sampai kapan kita disini?."tanya Umji masih berbisik
Eunha tidak menjawab tapi dia menahan Umji agar tidak menghampiri Sinbi. Apalagi Sowon mendekati Sinbi sekarang.

"Aku antar pulang."

Sinbi menatap Sowon sejenak, dan kembali mengerjakan tugasnya.

"Sinbi-ya... neo gwaenchana?."

Sinbi tidak menjawab dan langsung membereskan buku-bukunya.

"Sinbi-ya... Mianhae. Jangan seperti ini, jebal."pinta Sowon

"Aku sudah bilang jangan mendekati aku lagi."
"Tapi aku tetap harus bertanggungjawab."
"Tidak ada yang perlu dipertanggungjawabkan, kita tidak melakukan apa-apa."
"Tapi kita tidak ingat apapun, bisa saja terjadi apa-apa."

Eunha dan Umji saling menatap, mereka mulai bingung arah pembicaraan Sowon dan Sinbi itu tentang apa?.

"Kau masih ada berapa kelas lagi?. Aku antar pulang, ya?. Aku pakai motor hari ini. Kau tidak perlu khawatir."
"Kau ingin oppa-ku marah? Kau mendekati kekasihnya dan mendekati adiknya juga? Kau ingin melihat kakakku murka?."
"Jisoo noona sudah seperti kakakku. Hubungan kami seperti hubunganmu dan Eunha."

"Kita pulang bersama?."ajak Sowon lagi

Sinbi mengeleng dan kemudian pergi tanpa mengatakan apapun lagi.

Sowon akan mengejarnya, tapi Eunha menahannya.

"Apa yang kau lakukan pada adikku? Dia jadi semakin pendiam dan tertutup karena kau 'kan?. Katakan!."tanya Eunha tanpa basa-basi

"Eunha-ya... itu..."Sowon tiba-tiba tergagap, baru berhadapan dengan Eunha saja dia sudah segugup ini, apalagi dengan Taeyong nanti

"Kau kekasih Sinbi? Kalian bertengkar?."tanya Umji karena dia belum mengenal Sowon

Sowon mengalihkan pandangannya pada Umji. "Kau siapa?."tanyanya tidak mengenali Umji, kenapa dia terlihat segalak Eunha?

"Jadi kau siapanya Sinbi? Kenapa kau harus bertanggungjawab?."tanya Umji lagi tanpa menjawab pertanyaan Sowon

Young MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang