"Eonni sudah dapat kabar dari Sinbi?."tanya Umji khawatir
"Bukan dari Sinbi sih, tapi ibunya menelepon ibuku. Sinbi katanya di rumah sakit. Kecelakaan, ketabrak motor."
"Jinjja?."
"Ne.""Kenapa bisa?."
"Molla, aku hanya menguping, jadi tidak tahu dengan jelas."
"Selesai latihan aku akan coba menghubungi Sinbi lagi dan kalau bisa menjenguknya."
"Eonni titip salam kalau begitu."******
"Kau benar tidak apa-apa?."
"Nan gwaenchana. Kakiku hanya diperban. Dan besok aku sudah bisa pulang. Jadi tidak perlu kesini."
"Bagaimana bisa kau tertabrak? Tidak sayang dengan nyawa-mu?."
"Bukannya kau sedang latihan?. Latihan saja yang benar. Sudah dulu, jangan kirim pesan lagi!."
"Anak ini... jinjja!."dumel Umji sedikit kesal"Sunbaenim... pelatih ingin bicara denganmu."seru rekannya
"Geurae, aku akan menyusul sebentar lagi."
Selesai latihan, Umji pulang sendirian dengan naik bus.
Sesampainya dirumah...
"bereskan barang-barangmu. Kau ikut appa sekarang juga!."paksa Hyunwoo tiba-tiba sambil menarik paksa Umji untuk mengikutinya
"Aniya... nan shireo!!."
Hyunwoo masih menarik Umji untuk mengikutinya.
"Oppa... hentikan... jebal... hentikan!."
Seohyun melepaskan tangan Umji dari cengkraman suaminya.
Umji langsung saja memeluk ibunya setelah terlepas dari ayahnya.
"Kau akan hidup susah kalau ikut dengan ibumu."ujar Hyunwoo mencoba merayu
"Aku tidak peduli. Aku lebih baik hidup susah daripada harus bersama Appa."balas UmjiHati Seohyun merasa terenyuh mendengarnya.
Hyunwoo menarik lagi Umji, tapi dia tidak terlalu memaksa seperti tadi.
"Kau tidak mengerti... Lihat appa!."
Umji terus menunduk.
"Jadi ini pilihanmu? Hidup bersama mereka?."
"Mereka? Bukannya appa lebih menyayangi Yeri?. Kenapa sekarang seolah menginginkan aku?. Apa karena adikku tidak berguna? Jadi akhirnya kau memilihku?. Lalu setelah aku tidak berguna, kau pasti akan membuangku juga seperti kau membuang ibuku dan adikku!."
"Kenapa Appa diam saja? Aku benar 'kan?."
"Sayang..."panggil Seohyun, dia meraih tubuh Umji dan memeluknya, "Jangan seperti itu. Dia tetap ayahmu."bisiknya
"Aku akan tetap disisi eomma, apapun yang terjadi."
S
K
I
I
P"Bagaimana bisa kakimu patah, hanya karena tertabrak motor?."tanya Eunha
Eunha berkunjung ke rumah Sinbi saat hari libur.
"Kenapa penasaran? Heran."
"Yakk... aku serius bertanya. Jelaskan cepat!."
"Aku sedang mencoba kabur. Kau tahu tembok belakang sekolah?."
"Yang nyambung dengan jalanan komplek?."
"Nde... aku melompat dari atas dan brakk... sesuatu menabrak. Kakiku baru menapak dan belum seimbang, tiba-tiba sesuatu menabrakku, jadilah seperti ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Married
Random- Semua berawal dari kekhawatiran orangtua tentang anak-anak mereka. -