Bonus part-nya yang manis-manis aja ya, ngga bisa bikin konflik yang berat-berat soalnya.
○
●
○
●
○
●Yejoon terlihat senang hari ini, dia baru mendapat gaji pertamanya setelah resmi menjadi pegawai di salah satu bank. Besok juga waktunya dia libur.
Sesampainya di rumah. Umji terlihat menunggunya di ruang tengah dengan setumpuk buku dan laptop di depannya. Menurutnya, Umji benar-benar anak yang rajin. Tidak salah kalau dia sampai dapat beasiswa.
"Aku pulang."
"Selamat datang oppa.""Sudah makan?."
"Belum."
"Oppa bersih-bersih dulu saja, aku siapin makan malam.""Kamu ganti warna rambut lagi?."
"Oppa suka, tidak?."Yejoon tersenyum dan mengangguk... "Tapi warna pirang terlalu mencolok."
"Jadi oppa tidak suka?."
"Aku suka, hanya terlalu mencolok, dan menarik pria lain. Kamu semakin cantik, Umji-ya."Umji menunduk merasa malu. Yejoon semakin hari semakin pintar merayunya.
"Oppa tidak melarangku?. Aku terlalu sering mengganti rambut belakangan ini."
Ya, Umji memang sekarang sedang suka bereksperimen dengan penampilannya.
"Itu hak punyamu Umji-ya. Tubuhmu milikmu, kamu boleh melakukan apa saja pada tubuhmu."
Yejoon makan dalam diam, sedangkan Umji hanya menatapnya makan saja. Dia sudah makan, jadi hanya menemani saja.
Yejoon selesai makan, "Tidak ada janji besok? Mau pergi kencan, tidak?."tanyanya kaku, dia juga terlihat kikuk dan bingung
Tapi Umji yang melihatnya jadi gemas sendiri.
"Pergi kemana?."tanya Umji
"Pokoknya ke tempat yang menyenangkan."jawab YejoonYejoon menunggu dengan cemas karena Umji tidak kunjung menjawab dan malah terus menatapnya.
"Mau pergi bersama atau janjian ketemuan disana?."
"Bagusnya seperti apa?. Kamu ingin seperti apa?."
"Gimana besok saja deh."
"Jadi kamu mau?."
Umji mengangguk sebagai jawaban.
S
K
I
I
P"Umji-ya, kamu sudah siap?."seru Yejoon sambil mengetuk pintu kamar Umji
"Oppa pergi lebih dulu saja."
"Yakin?. Aku tunggu juga tidak apa-apa."
"Tunggu aku di halte."
"Geurae, aku pergi lebih dulu."
Yejoon pergi lebih dulu, sementara Umji terlihat sibuk membereskan pakaiannya yang berantakan di kasur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Married
Random- Semua berawal dari kekhawatiran orangtua tentang anak-anak mereka. -