"Kita tidak ingat apapun, jadi kita tidak melakukan apa-apa. Lupakan saja, dan jangan dekati aku lagi."
Melupakan?
Sowon mendesah lagi ketika mengingat kembali perkataan dari Sinbi setelah insiden itu.
"Kenapa lagi? Wajah macam apa itu?."tanya Jisoo -temannya-
"Bukan apa-apa."jawab Sowon bohong
"Kalau begitu ayo kita pergi. Acara penyambutan mahasiswa baru akan dimulai."ajak Jisoo
"Noona..."
"Wae?."
"Sepertinya mata Taeyong akan keluar kalau kau terus berada disebelahku. Kenapa kalian tidak berbaikan saja?.""Biarkan saja. Banyak yeoja yang menempel padanya. Dia kira aku tidak bisa seperti dia juga."
"Ck... sampai kapan kau melibatkan aku?."
"Sampai dia sadar kalau tidak ada yeoja yang lebih baik seperti aku."
"Dalam mimpimu, banyak yeoja yang lebih baik."
Sowon menoyor pelan dahi Jisoo...
"Yakk..."
"Mwo?. Aku sedang membantumu membuat dia semakin cemburu."
Sowon berbisik dan kemudian mereka tertawa bersama. Jisoo temannya sejak sekolah menengah pertama, keakraban mereka selalu membuat orang salah paham. Tapi mereka hanya sebatas teman.
******
"Bi, kamu sudah makan siang?."tanya Eunha
"Sudah eonni."jawab Sinbi pelan, dia memang sedang tidak enak badan
"Kau terlihat pucat. Bawa ini sebagai cemilan. Eonni tidak bisa disini terus. Acaranya masih lama, jadi jangan sampai kau kenapa-napa."pesan Eunha sambil memasukan beberapa coklat dan permen untuk Sinbi ke dalam tas-nya
"Arraso eonni, pergilah."Eunha tidak menjadi panitia, dia hanya ingin melihat Sinbi sebentar. Sinbi itu walaupun terlihat galak, dia sebenarnya introvert dan sulit bergaul. Apalagi teman sepermainannya saat SMA tidak ada yang masuk kampus yang sama dengannya. Jadi Eunha agak khawatir.
"Pergilah, jangan membuatku malu."
"Arraso.""Eunha-ya... kau harus ikut denganku."ujar Mina tiba-tiba muncul dan menariknya
"Wae?.. aku mau pulang."tolak Eunha
"Kau harus melihatnya dulu. Temanmu, Si atlet itu ada disini."
"Mwo?. Apa maksudmu?."
Mina membawa Eunha ke salah satu ruangan. Mereka tidak langsung masuk, tapi melihat dari jendela
"Mereka adik angkatan kita?."tanya Eunha terlihat malas
"Jangan pasang wajah judes begitu. Mereka akan takut padamu."ujar Mina
"Jadi, ada apa menarikku kemari?."
"Lihat itu!."Eunha melihat sesuai arahan Mina, betapa terkejutnya dia ketika melihat seseorang yang dikenalnya. Tanpa berbasa-basi, dia langsung masuk ke ruangan itu dan menariknya untuk ikut bersamanya.
"Sana, aku pinjam dia sebentar!."pinta Eunha pada temannya yang sedang memberikan pengarahan
"Oke, bawalah."
Sana tidak mau berurusan dengan Eunha, ketika wanita itu terlihat sangat galak.
"Eonni..."cicit orang itu sedikit takut
"Masih menganggapku eonni?. Kemana saja kau selama ini Umji-ya?."
"Itu..."
"Seohyun imo menghubungi ibuku. Tapi kenapa kau tidak menghubungi kami?. Meskipun ibumu bilang kalian baik-baik saja. Seharusnya kau menghubungi kami atau membalas pesan-pesan kami."
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Married
Ngẫu nhiên- Semua berawal dari kekhawatiran orangtua tentang anak-anak mereka. -