"Jongsuk-ah... lihat ini."ujar seseorang sambil menunjukan sebuah video padanya
Awalnya Jongsuk tidak tertarik, tapi saat melihat wajah putranya. Dia langsung merebutnya dan memperhatikan wajah putranya lebih seksama.
"Ini wajah putraku?. Tidak mungkin 'kan?"
"Yeobo..."
Yoona berlari masuk ke ruangan suaminya. "Kau sudah melihatnya. Itu bukan putra kita 'kan?."
"Yoona-ya... kita harus tanyakan pada Sowon. Semoga saja itu wajah tempelan. Tapi ini terlalu nyata, aku tidak bisa menampiknya."
Tak lama kemudian Sowon dan Eunha datang.
"Appa..."
"Katakan kalau itu bukan kamu."pinta Yoona
"Eomma, itu... Mianhae..."sesal Sowon tidak bisa menampik tuduhan
Yoona langsung menampar Sowon sekali, perhatiannya lalu teralihkan pada Eunha. "Bukan denganmu,'kan? Keluarga suamimu bisa marah kalau itu kamu."tanyanya khawatir
"Bukan aku imo, tapi Sinbi."
"Sinbi? Hwang Sinbi?."
"Nde.."Yoona dan Jongsuk semakin terkejut, Yoona bahkan sampai pingsan.
"Yeobo..."panggil Jongsuk sambil menangkap tubuh Yoona
"Eomma..."panggil Sowon khawatir
"Menjauh dari appa dan eomma. Appa tidak ingin kelepasan memukulmu."perintah Jongsuk
Sowon menurut dan menjauh dari mereka.
"Samchon..."
"Waeyo Eunha-ya?."
"Apa samchon punya tim IT. Kita harus menghapus video dan foto yang tersebar di Internet. Respon orang-orang memang tidak akan langsung mereda. Tapi setidaknya mereka tidak melihat itu lagi. Dan jangan sampai ada yang menyebarkannya lagi. Sinbi akan semakin tertekan kalau sampai video itu masih muncul."
Setelah memindahkan Yoona ke sofa yang lebih aman. Jongsuk langsung memanggil asistennya dan meminta dia untuk mengumpulkan orang-orang. Lupakan sejenak soal kampanye, dia harus mengambil tindakan hukum untuk penyebar, dan menghapus semua video dan foto yang ada.
"Eunha, samchon titip imo sebentar."
"Nde samchon.""Dan kau, tetap diam disana."perintah Jongsuk lagi pada Sowon yang berdiri di sudut ruangan."
******
"Yeoja ini bukan aku."ujar Jisoo
Jisoo mengira karena kedekatannya bersama Sowon. Pasti orang-orang dilingkungan kampus mereka, menyangka kalau itu dirinya.
"Aku tahu."balas Taeyong singkat
Mereka sekarang sedang ada di mobil, dan berbicara berdua saja.
"Jadi kenapa kau marah?. Bahkan sampai memukul Sowon seperti itu? Orang-orang yang melihat kalian tadi jadi salah paham."tanya Jisoo heran
Taeyong menengelamkan wajahnya di stir mobil. Dia ingin berteriak sekeras mungkin. Tapi dia tidak ingin menakuti Jisoo.
"Yeoja itu adikku, Jisoo-ya. Kalung itu hadiah dariku saat ulangtahunnya yang ke-19. Kau juga pasti tahu, kita membelinya bersama. Kau membantu aku memilihnya."
Jisoo kembali melihat foto dan memperbesar bagian leher.
"Kau serius?."
"Aku tidak akan semarah ini, kalau ini tidak serius."
"Taeyong-ah... kita tanyakan baik-baik pada Sowon dan adikmu. Mungkin ini salah paham. Jaman sekarang ada aplikasi yang bisa merubah wajah."
"Sinbi tidak bisa dihubungi, dan Sowon tadi tidak membalasku sama sekali. Kau mengerti artinya apa?. Dari sikap mereka, itu sudah jelas kalau mereka."
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Married
Random- Semua berawal dari kekhawatiran orangtua tentang anak-anak mereka. -