13

1.6K 242 31
                                    

Gerombolan siswa-siswi Konoha High School saling memecah. Sebagian ke lapangan basket sayap kiri sedang yang satunya lagi ke lapangan sepak bola sayap kanan. Team cheeleaders yang terdiri dari dua puluh anggota juga terbagi dua untuk menyemarakkan kedua pertandingan yang menonjolkan kemampuan serta  ketampanan dua kubu yang saling disegani di sana.

Sakura yang baru datang melangkahkan kakinya ke sayap kiri. Namun saat di tengah perjalanan, langkahnya harus terhenti karena melihat Sasuke yang berjalan ke arahnya. Ia tahu, pasti pemuda itu baru saja dari ruang sepak bola yang letaknya memang berada di sayap kiri dan kini, pemuda itu tampaknya akan segera menuju lapangannya.

Ia melangkah bersemangat sembari mengeratkan slayer yang dibagikan oleh panitia team basket di lehernya. Senyum manisnya tertarik lebar--- membuat beberapa pasang mata yang lewat, melirihkan laju langkahnya untuk sekedar melihat interaksi kedua sosok itu.

"Hai, selamat pagi."

Sakura beramah tamah saat posisinya berada tepat di hadapan Sasuke. Melihat kehadiran Sakura yang menghadang langkahnya, pemuda itu sontak menghentikan laju kakinya. Maniknya meneliti penampilan Sakura dan berhenti pada slayer hijau tosca yang membalut nyaman leher gadis itu. Ia lantas berpaling muka dan berdecih samar.

Melihat Sasuke yang tampak enggan menjawab sapaannya, Sakura lebih mendekatkan posisinya hingga hanya tersekat beberapa inchi.

"Maaf karena tidak bisa menonton pertandinganmu."

Menepuk dada Sasuke tiga kali, maniknya yang bundar meneliti manik hitam yang masih menghindarinya.

"Walaupun aku tak menonton pertandinganmu, tapi doaku selalu menyertaimu, Sasuke. Teammu pasti akan menang," lanjutnya yakin.

Senyum lebar itu tertangkap di netra Sasuke. Ia mendengus lemah yang mana menimbulkan tekukan cemberut di bibir Sakura.

"Hn. Minggir."

Sakura mendelik. Melihat Sasuke yang akan melanjutkan langkahnya, ia segera berbalik--- menghalaunya untuk melangkah lebih jauh.

"Tunggu!"

Tarikan kaos sepak bola dengan nomor punggung tujuh di belakangnya itu membuat Sasuke menghela nafas dalam. Sungguh, moodnya sedikit hancur pagi ini dan hanya dialah yang tahu penyebabnya.

Bibirnya akan menyemprot Sakura namun gadis itu telah menyentuh pipinya cepat--- menciumnya yang sontak saja menimbulkan pekikan risau beberapa siswi yang berseliweran di antara mereka. Bisik-bisik heran berdengung jelas yang mana malah membuat Sasuke seakan tuli.

"Kuharap itu bisa menjadi penyemangatmu di pertandingan nanti. Jaa ne."

Sakura langsung berlari meninggalkan Sasuke yang mematung. Tangannya yang memegang tasnya terkepal erat. Ia melanjutkan tujuannya dan tanpa sadar, rona merah samar muncul di pipinya.

Dasar bar-bar!

©©©

Penonton yang tadinya riuh kini saling terdiam. Melihat aksi Sasuke yang akan melakukan tendangan pinalty kelimanya, semuanya dibuat ketar-ketir. Mereka tak menyangka jika Sunagakure High School bisa mengimbangi permainan team Konoha High School, mengingat tahun lalu team Sunagakure berada di urutan ketiga babak final. Semuanya tak menyangka jika perkembangan mereka akan secepat ini.

Semuanya saling merapalkan doa--- berharap Sasuke akan kembali membawa nama harum sekaligus membawa sponsor beasiswa terbesar Konoha High School.

Back to the MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang