Kata orang, keluarga Uchiha adalah sebuah paket lengkap dan juga keluarga impian bagi sebagian besar masyarakat Tokyo.
Bagaimana tidak? Harta? Akan terus ada walaupun sampai generasi ke-tujuh. Penampilan? Tak akan kalah dengan model papan atas yang terus wara-wiri di dunia entertainment. Keharmonisan? Kedua pasangan Uchiha selalu menebarkan aura positif yang membuat hampir sebagian orang mendamba keharmonisannya. Apalagi yang kurang? Banyak orang yang menginginkan dilahirkan di lingkup keluarga Uchiha tapi tidak bagi Sasuke.
Diumurnya yang menginjak 18 tahun ini, dia menyesal karena dilahirkan di keluarga Uchiha. Bukan karena kurangnya kasih sayang, bukan. Hanya saja, peraturan yang dianut oleh sang kepala keluarga dari generasi sebelumnya, menuntutnya untuk menjalankan apa yang sudah menjadi tradisi di sana.
Dulu, saat kecil ia pasti akan patuh dan baik-baik saja dengan aturan tertulis maupun tak tertulis di naskah keluarganya. Tapi, sekarang? Peraturan yang mengikatnya itu semakin membuatnya tertekan.
Saat perasaannya sebagai seorang remaja membucah, ia dipaksa mundur oleh keadaan. Ia jatuh cinta namun bukan kepada wanita yang telah dipersiapkan untuknya.
Saat ia berumur 18 tahun tepatnya lima bulan yang lalu, sang ayah memberikan sebuah kado yang ia pikir adalah benda spesial yang telah diinginkannya sejak setahun silam. Sebuah motor sport classic buatan Italia. Pikirannya telah melanglang buana--- memikirkan ia akan menaiki motor itu bersama Hinata nantinya.
Sebulan sebelum usianya bertambah, ia telah menyampaikan keinginannya itu kepada sang ayah dan telah disanggupi.
Namun, perkiraannya salah besar. Setelah makan malam sederhana yang kali ini hanya dihadiri oleh keluarga inti, ia dikejutkan dengan berita yang menghantam jantungnya paksa. Ia dijodohkan tanpa pembicaraan sebelumnya.
Menghiraukan segala tatakrama yang sebelumnya selalu ia terapkan, ia beranjak pergi dari meja makan begitu saja tanpa menghiraukan bentakan keras dari sang ayah, Uchiha Fugaku. Kekecewaan terlanjur memenuhi relung dadanya saat itu.
Dia pikir, perjodohan hanya akan berakhir pada Uchiha sulung namun pemikirannya kembali salah. Setelah kepergian Uchiha Madara, ayahnya tetap meneruskan peraturan yang sebelumnya ada.
Ia juga menerima kutukan kolot yang telah dibentuk oleh para tetua. Jika Uchiha Itachi dengan patuh menerima, hatinya sungguh menolak kenyataan pahit itu. Ia tidak bisa.
Hatinya panas. Berbagai umpatan keluar dari mulutnya. Menyumpahi adat keluarganya yang menurutnya konyol dan memenjarakan dirinya.
Sejak saat pengumuman konyol itu tercetuskan, ia berusaha menghindari perjamuan makan malam yang dihadiri keluarga inti. Ia tak peduli dengan ultimatum yang akan dikeluarkan Uchiha Fugaku. Namun, setelah beberapa hari menunggu, ultimatum sang ayah sama sekali tak menjeratnya.
Seminggu setelahnya, ketukan pintu berulang berhasil mengusiknya. Dengan langkah malas, ia membuka pintu yang ternyata sosok kakaknyalah yang berada di sana. Berdiri mematung sembari memandangi wajahnya intens. Melihat penampilannya yang masih menggunakan kemeja, pasti pria itu baru saja pulang dari kantor. Tapi, untuk apa kakaknya itu datang menemuinya?
"Boleh aku masuk?"
Sasuke terlihat enggan namun pemuda itu menggeser tubuhnya, membiarkan sang kakak memasuki kamarnya lebih jauh.
Itachi yang sudah lama tak mengunjungi kamar adiknya sedikit tertegun. Kemana perginya kerapian yang Sasuke junjung selama ini? Kamarnya sekarang terlihat seperti kapal pecah yang sontak saja mengingatkan dirinya di masa lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back to the Moon
ChickLit⚠️WARNING⚠️ SASUSAKU SLIGHT SASUHINA Yg ga suka sedih2 bisa menjauh. Berharap feelnya nyampe walaupun sekali lagi Alur lambat kayak keong.