"Apa yang kau lakukan, Pig?"
Sakura melepaskan kedua tangan Ino karena gadis itu menangkup wajahnya begitu intens. Jelas saja ia risih.
Apalagi, riuh kantin terdengar berbisik sejak kedatangannya kemari. Tentu saja, ia selalu menjadi bahan pembicaraan. Namun kali ini, sikapnya yang sedikit kalemlah yang menjadi buah bibir para siswa. Dan hal itu seakan mendengung di telinga. Jelas berdesis layaknya ular. Apalagi ditambah dengan gossip yang tersebar. Kasak-kusuk itu semakin tak terkendali. Mereka tak menyangka jika Sakura yang selalu mengekori Sasuke kini telah beralih bersama sang ketua OSIS, Shimura Sai. Apa yang terjadi adalah kalimat yang paling banyak dilontarkan oleh mulut-mulut para pengossip.
"Kau sakit?"
Mata hijau itu mendelik tak suka. Apalagi saat tangan Ino tak segan-segan menyentuh dahinya.
"Tentu saja tidak. Kau tidak lihat setipis apa lipstik yang ku pakai?"
Menepis pelan, Yamanaka Ino mengangguk sembari terkekeh. Jika Sakura sakit, lipstik gadis itu pasti akan lebih tebal dari yang dipakainya saat ini. Ok, coret untuk bagian sakit karena Sakura tak mengalaminya. Lantas apa?
"Lalu ada apa denganmu? Kau tiba-tiba saja berubah kalem dan tidak mengekor Sasuke lagi. Kau menyerah?" tanyanya pelan, hampir mirip bisikan. Selain karena takut terdengar, ia juga takut jika gadis itu akan mengamuk seperti tempo hari. Mengingat, tekat gadis itu yang sangat berapi-api untuk menaklukkan Sasuke diremehkan olehnya.
"Aku hanya ingin berjalan sebentar. Kurasa, aku capek berlari mengejarnya."
Celah bibir Ino membulat. Tatapan ketidakpercayaan terlihat jelas di binar matanya apalagi saat Sakura dengan gamblang menjawabnya begitu santai.
"Aish, kupikir kau berhenti, Jidat."
Mengorek telinganya takut salah dengar, ia semakin mendekatkan wajahnya ke arah Sakura. Memastikan.
"Tak mungkin. Aku ingin istirahat sebentar. Lagipula, ada hal menarik yang datang menghampiriku saat aku mencoba berjalan."
Sakura mengaduk jus alpukatnya santai. Maniknya menerawang--- seakan mengingat sesuatu.
"Apa maksudmu?"
Alis Ino terangkat naik. Ia belum mengerti dengan arah pembicaraan Sakura. Apakah ini mengenai gossip yang beredar pagi tadi?
"Kau tahu Shimura Sai?"
Gotcha!!!
Menggali ingatan tanpa pikir panjang, kepala pirang itu mengangguk. Siapa yang tak tahu dengan ketua OSIS murah senyum itu? Mungkin hanya para nerd yang mendekam di balik perpustakaanlah yang tidak mengetahuinya atau malah mungkin tidak. Shimura Sai terlalu bersinar, sama seperti Uchiha Sasuke.
"Aku berkencan dengannya. Yah, hitung-hitung melunasi waktuku yang terbuang percuma."
Tubuh Ino terhenyak. Sungguh, rencana apalagi yang Sakura susun? Apa ini semacam strategi untuk membuat Uchiha itu cemburu? Jika benar, ia kenapa tak yakin jika Uchiha itu akan melihatnya. Uchiha itu kan cinta mati dengan Hyuuga?
"Kau gila? Jadi, gossip itu benar? Bagaimana kalau dia menaruh hati padamu, Jidat? Kau membuatnya terluka tahu."
Sakura menarik senyum simpul. Satu alisnya terangkat naik.
"Aku hanya main-main. Lagipula, kau bisa mengobatinya, kan?"
Sakura tersenyum miring saat melihat Ino yang mencebik. Ino pikir, ia mau melakukannya? Siapa yang berbuat siapa yang bertanggung jawab disini? "Bukannya kau sedang jomblo, Sai bisa jadi gebetan yang cocok untukmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Back to the Moon
ChickLit⚠️WARNING⚠️ SASUSAKU SLIGHT SASUHINA Yg ga suka sedih2 bisa menjauh. Berharap feelnya nyampe walaupun sekali lagi Alur lambat kayak keong.