Death is Ahead pt 7

114 10 0
                                    

Koridor Gedung A [01.20]

Bomin dan teman temannya sedang berjalan menyusuri koridor yang saat ini keadaannya sepi.

"Bomin, kita akan langsung ke Gudang kan?" Tanya Jeno.

"Iya, kita harus kesana secepat mungkin sebelum pak Jinyoung celaka." Jawab Bomin.

"Teman teman, sepertinya ada yang salah dengan Winter." Ucap Soobin ketika ia melihat wajah Winter yang pucat.

Semua mata langsung tertuju kepada Winter.

"Winter, kau tidak apa apa?" Tanya Ryujin saat menghampiri Winter.

Winter hanya menggeleng pelan lalu mengangkat roknya sedikit untuk memperlihatkan luka tusuk yang cukup dalam di pahanya. Semua orang secara reflek menjauhi Winter.

"Tenanglah semuanya. Ini bukan luka gigitan, melainkan luka tusuk. Sepertinya Winter terkena pecahan kaca di paha sehingga darahnya terus mengalir karena tidak diberi pertolongan pertama." Jelas Ryujin.

"Dari mana kau bisa tahu itu?" Tanya Yiren.

"Percayalah padaku. Kita sebaiknya membawanya masuk ke kelas untuk membalut lukanya." Ujar Ryujin.

"Baiklah kalau begitu ayo bergegas." Ucap Bomin lalu semuanya masuk ke dalam kelas tersebut.
______________________________________
Gudang [01.20]

Setelah selesai memakan temannya sendiri, Keeho kembali mengenakan pakaiannya dan mulai membuang sisa sisa mayat Jeongin ke tong sampah.

"Pyuh, aku sudah kenyang. Ternyata daging kita lezat juga ya. Sekarang aku mulai paham kenapa zombie mengincar kita." Ucap Keeho mengada ngada.

Wonjin menatap Keeho dengan tatapan tidak percaya. Ia merasa sahabatnya mulai kehilangan akal sehat. Saat ini Wonjin hanya perlu menjaga dirinya agar tidak menjadi korban berikutnya.

"Sebaiknya kita kembali, Keeho. Sebelum yang lain menyadari kalau kita hilang." Ujar Wonjin.

"Baiklah, ayo kembali." Keeho beranjak dari duduknya.

"Sayang sekali kau tidak bisa kembali bersama kami, Keeho." Minju secara tiba tiba muncul di depan mereka Diikuti dengan Jinyoung, Jeongyeon, Lily, dan Geonu.

Keeho hanya bisa membulatkan bola matanya lebar, detak jantungnya berdebar sangat kencang, keringat dingin bercucuran di sekujur tubuhnya. Ia benar benar tertangkap basah saat ini.

"Dimana Jeongin?" Tanya Jeongyeon.

"Dia keluar dari sini bu." Elak Keeho.

"Benarkah itu?" Jeongyeon semakin heran.

Minju mulai menelisik tempat itu dan tatapannya terkunci pada sebuah tong sampah yang bersimbah darah.

"Pak Jinyoung. Bisa bapak periksa tong ini?" Pinta Minju.

"Ok." Jinyoung langsung membuka tempat sampah tersebut dan menemukan kepala serta bagian tubuh Jeongin yang terpisah pisah. Ia kemudian mengeluarkan kepala Jeongin dan memperlihatkannya kepada semua orang.

Lily dan Geonu hanya bisa menutup mata mereka karena takut melihat potongan kepala Jeongin, Jeongyeon dan Minju menutup mulut mereka tidak percaya sementara Wonjin dan Keeho mulai panik dengan situasi yang mereka hadapi.

"Siapa yang melakukan ini?" Tanya Jinyoung dengan nada dinginnya.

Wonjin ketakutan dan akhirnya mengadukan Keeho.

"Itu perbuatan ..." Jawab Wonjin.

Belum sempat menyelesaikan ucapannya, leher Wonjin tiba tiba  dikunci oleh Keeho. Sebuah pisau kemudian berada tepat di hadapan leher wonjin.

STUDENT ZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang