Death is ahead pt 5

141 16 0
                                        

Ruang CCTV [00.00]

"Jadi ini ruang cctv? Ini pertama kalinya aku masuk ke sini." Ucap Yiren saat berhasil memasuki ruang cctv.

Ia mulai mencari walkie talkie yang dibutuhkan. Awalnya Yiren kebingungan karena ada banyak sekali rak di ruangan itu, untung saja ia dapat segera menemukan barang yang ia butuhkan di rak ketiga samping komputer.

"Empat walkie talkie, dua senter dan sebungkus coklat. Hmm aku yakin ini pasti punya Soobin. Baiklah, saatnya aku kembali." Saat hendak kembali, Yiren berhenti sejenak dan melihat ke arah layar komputer.

"Haruskah aku melakukannya?" Yiren berpikir sejenak.

"Hmmm, tidak ada salahnya mencoba." Yiren mengambil kursi dan mendudukkan dirinya di depan komputer

Ia kemudian menyalakan komputer tersebut namun sayangnya terkunci.

"Terkunci? Sepertinya aku tahu kata sandinya."

Yiren mulai menekan enam digit angka dan komputer tersebut otomatis terbuka.

"Huh, benar dugaanku. Saatnya melihat apa yang sebenarnya terjadi di sekolah ini."

Rekaman demi rekaman peristiwa yang terjadi di sekolah mulai Yiren lihat di layar tersebut. Namun, ada sebuah rekaman yang membuat Yiren merinding ketakutan.

"Ada apa dengan dunia ini?" Yiren menutup mulutnya tak percaya dengan rekaman yang ia lihat, tangannya sampai bergetar melihatnya.
______________________________________
Ruang listrik [00.15]

Bomin, Jeno dan Soobin sedang menunggu Yiren kembali dengan persediaan yang mereka butuhkan. Namun Yiren belum menunjukkan tanda tanda akan kembali.

"Ini sudah 15 menit kita menunggu, tapi kenapa Yiren lama sekali? Apa dia tahu posisi barangnya?" Tanya Soobin.

"Tenang saja, aku yakin Yiren akan kemba..." ucapan Jeno terpotong karena sebuah tas tiba tiba menindih kakinya.

Brughh....

"Ouch, tas siapa ini?"

Yiren kemudian keluar dari ventilasi "tasku."

"Yiren, apa kau menemukan barangnya?" Tanya Bomin.

"Tentu saja, semuanya ada dalam tas itu." Jawab Yiren.

"Lalu kenapa kau lama sekali di sana?" Tanya Soobin yang sedikit emosi.

"Tenanglah, tadi aku sempat melihat keadaan sekolah ini."

"Melihat keadaan sekolah ini? Jangan bilang kau..." Ucapan Soobin terpotong.

"Lain kali kalau kau ingin mengunci komputermu, tolong jangan gunakan tanggal lahirmu sebagai kata sandinya." Potong Yiren.

Soobin tertengun dengan ucapan Yiren. Ia tidak tahu harus berkata apa saat ini.

"Jadi apa yang kau lihat, Yiren?" Bomin menanyakan keadaan sekolah.

"Aku tahu dimana pak Jinyoung berada." Ucap Yiren.

"Benarkah? Dimana dia?" Jeno penasaran.

Seketika raut wajah Yiren berubah menjadi khawatir, hal itu tentu saja membuat Bomin dan yang lainnya mengernyit bingung.

"Ada apa Yiren? Kenapa wajahmu seperti itu?" Tanya Bomin.

"Ia dalam bahaya." Jawabnya singkat.

Jeno mengernyitkan dahinya "Siapa yang dalam bahaya? Pak Jinyoung?"

Yiren mengangguk pelan "pak Jinyoung ada di gudang bersama dengan bu Jeongyeon dan beberapa siswa lain. Tapi..." Lagi lagi ia ragu untuk mengatakannya.

"Tapi apa? Berhentilah membuatku penasaran." Jeno mulai kesal dengan sikap Yiren.

STUDENT ZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang