16. Tak Terduga

198 7 0
                                    

Cizta dan Zen sampai dirumah. Dengan cepat Cizta keluar dari mobil dan langsung pamit dengan Zen.

"Dah kak Leon. Hati-hati ya dijalan. "

"Tunggu Ta, kasih aku kiss dulu dong" Ditahannya lengan Cizta.

"Hmm.. Kiss dimana kak? " Polos Cizta.

Dengan muka yang sedikit imut Zen menunjuk bibirnya.

Seketika Cizta merona.
"Ih kak Leon mesum."

"Loh kenapa? Lagian kan ciuman pertamamu dan selamanya memang buat aku. Ayo cepat, kalo ga kamu ga boleh masuk kerumah. Biarin aja kita didalam mobil terus. " Jawab Zen santai.

Dengan gerakan cepat Cizta langsung mengkiss bibir Zen dan langsung membuka pintu mobil untuk berlari kedalam rumah.

Zen hanya tersenyum senang melihat tingkah calon istrinya itu.

"Manisnya istriku😏"

Cizta yang sudah berada didalam kamar dengan menyapa mamanya begitu cepat lagi.
Langsung duduk didepan kaca, melihat mukanya yang masih serasa panas karena kejadian dimobil dengan kak Leon.

"Duh apaan sih, kok bisa-bisanya deg-degan jantung gue sama sih kak Leon. Kan gue cuman anggap dia kakak.. Ganteng sih. Tapi terlalu overprotek.. Lelah hayati nanti kalo hidup sama dia. "

Cizta menggelengkan kepalanya berkali-kali.

"Oiyaaa, kak Sean. "

Segera Cizta mengambil handphone nya dan langsung menghubungi Heny.

"Haloo Hen.. Lanjutin.. Jadi kak Sean di rumah sakit mana? "

"Di rumah sakit Genish nih Ciz. Gue lagi sama kak Sean nih bareng kak Kenz. "

"Owh.. Haduh aku mau banget dateng. Tapi kayaknya ga bisa sekarang deh, gue takut sama kak Leon, nanti tiba-tiba dia mau ketemu lagi. "

"Yaudah nih gue kasih handphonenya ke kak Sean ya. Lo ngomong dah tuh"

"Mamaci bestie ...... "

"Halo.. Cizta.. Ini aku Sean.. "

"Eh kak Sean.. Kukira masih di tangan Heny nih handphonennya, hehe.. Kak Sean bagaimana kondisinya? Maaf ya Cizta ga bisa jenguk.. Dan maaf banget kak Sean sampe masuk rumah sakit karena Cizta.. 😢" Ucap Cizta dengan nada sedih.

"Bukan salah kamu Ciz.. Kamu kan yang panggil ambulance? " Tanya kak Sean.

"Kok kak Sean tau? "

"Iya karena kamu doang yang tau kejadian itu kan. Dan satu orang lagi sih. Tapi kurasa bukan dia deh"

"Iya kak.. Maafin aku ya. Semoga kakak cepat pulih ya."

"Kalo aku udah pulih. Boleh kita ketemuan? " Tanya Sean.

"Hmm.. Itu... Aku ga mau sesuatu yang buruk menimpa kaka lagi, jadi lebih baik gini aja ya kak.. " Jawab Cizta.

"Tapi aku suka kamu Ciz. " Ungkap Sean.

"😳......... " Cizta tidak bisa berkata apapun akan ungkapan perasaan kak Sean.

"Halo Ciz.. Kamu dengar aku kan? Apa kamu ga ada perasaan apapun sama aku? " Tanya Sean lagi

"Hmm.. Kak.. Kakak orang baik. Cari seseorang yang bisa menyanyangi kaka dan memberikan yang terbaik ke kakak ya.. Maaf kalo orang itu bukan aku. Dan terimakasih sama rasa suka kakak ke Cizta. " Jawab Cizta panjang lebar.

"Jadi benar kamu ga ada perasaan apapun sama aku ya Ciz.. Yaudah gak apa.. Melihat kamu bahagia.. Aku juga ikut bahagia.. " Suara Sean begitu sendu.

"Yaudha kak.. Jangan sedih gitu. Kakak harus pulih. Atau aku akan merasa bersalah selamanya. " Cizta hanya mengalihkan pembicaraan.

Obsesi SahabatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang