18. Resmi

175 2 0
                                    

Keesokan harinya.
Acara akan diadakan di gedung yang cukup mewah.
Mereka mengundang cukup banyak.
Tentunya Heny dan Kenz juga diundang.
Zen bertemu dengan Kenz lagi dan mereka bernostalgia sebelum acara pertunangan dilaksanakan.

Semua sudah siap dan dimulai lah acaranya.
Saling menyematkan cincin pertunangan satu sama lain. Akhirnya mereka resmi bertunangan. Semua tamu yang datang bertepuk tangan.

Semua menikmati acara tersebut kecuali Cizta. Ada rasa kurang bahagia di acaranya sendiri. Mungkin karena bukan dengan orang yang dia cintai.
Heny pun menemani Cizta mengobrol saat Zen sedikit sibuk dengan obrolan bisnisnya.

"Woii acara lo nih, senyum dong, masa mukanya sedih gitu sih" Ledek Heny

"Ih lo kan tau. Malas banget deh gue. Kalo bukan kak Leon pake ngancem mungkin gue udah jadian kali sama kak Sean" Kesel Cizta.

"Eh jangan sebut nama cowok lain, kalo didenger kak Zen gawat Ciz"

"Trus lo gimana sama kak Kenz? " Tanya Cizta penasaran.

"Tuh sih kak Kenz lagi ambilin kue cemilan, dia so sweet sih tapi protektif😒"

"Nah kan. Rasain lo.. Ledekin gue mulu sih. Jadi dapetnya 11 12 kan😝"

"Siakul lo ya. Tapi ga masalah, kan emang gue juga suka sama kaka Kenz😜"

"B*ngke ya lo.. "

Disaat mereka mau saling berbicara lagi. Kenz datang dengan membawa piring berisi cemilan kue. Diberikannya ke Heny

"Nih hen, makan dulu, kamu suka kue kan" Tanya Kenz

"Iya kak Kenz, sih Heny ini suka banget sama semua jenis kue" Cizta yang menjawab pertanyaan Kenz dengan sedikit ledekan

"Yeeh reseh deh.. Lo juga suka! " Sewot Heny

"Thank you ya kak Kenz" Kata Heny lembut ke Kenz.

"Hueek, sok lembut deh lo" Ledek Cizta lagi

"Ih udah ah. Mendingan lo makan nih kue ya daripada julid mulu" Disodorkan kuenya ke mulut Cizta dengan cepat.

Kenz yang melihat mereka berdua hanya tersenyum, Kenz tidak masalah bila Heny dekat dengan Cizta. Atau lebih tepatnya dengan perempuan. Tapi bila Heny dekat dengan pria itu baru masalah bagi Kenz.

"Sayang, ikut aku yuk, aku mau kenalin kamu ke temanku" Peluk Zen dari belakang Cizta

"Eh iya.. Kenz Hen, tinggal dulu ya" Jawab Cizta

"Nikmatin acaranya ya bro" Kata Zen ke Kenz.

"Oke Zen, thanks"

Kemudian Zen dan Cizta sibuk dengan tamunya.

Loren, Kielz, Clavin juga sibuk menyambut tamu mereka.

Tidak terasa acara pun sudah mau usai. Banyak tamu yang sudah mulai pulang.

"Ciz, Zen ,gue sama Heny pulang dulu ya, thank you udah di undang ke acara pertunangan lo." Kata Kenz

"Sip bro, thank you ya atas kedatangan kalian" Jawab Zen.
Kalian kapan nyusul nih?
Jangan ga sampe undang kita ya"

"Secepatnya bro, tapi kayaknya gue mau langsung merid aja sama Heny" Jawab Kenz santai

"😳😱 apaa?? Langsung merid kak Kenz?? " Malah Heny yang terkejut

"Haha, iya Heny, mendingan langsung menikah jangan kayak Cizta nih maunya tunangan dulu, padahal sama aja sebulan lagi akan merid" Cetus Zen

"Ih apaan kok jadi bawa-bawa aku sih. Yah aku kan masih sekolah, ijazah aja belum keluar" Bela Cizta sendiri.

"Iya karena itu aku akan menunggu ijazah Heny keluar kemudian kita akan menikah, honey" Kenz merangkul bahu Heny

"Selamat bro, lancar ya bro , gue tunggu undangannya" Kata Zen santai

"Gue juga nunggu undangan merid lo sama Cizta ya bro, jangan sampe ga undang" Kata Kenz

"Siap bro" Jawab Zen.

Mereka tidak perduli dengan wajah para wanita disampingnya.

Heny dan Cizta seperti memiliki ekspresi yang sulit diartikan dengan kata-kata 🤯🤯🤯🤯

Obsesi SahabatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang