chapter 19

943 49 3
                                    








Happy Reading 🤟


Akhirnya salah satu dari mereka terbangun setelah gelutan panas nya, Krist terbangun terlebih dahulu, merasa tubuh nya benar benar remuk terutama pinggul nya, Krist merasa ada tangan yang bertengger di pinggang nya, benar saja singto tidur dengan posisi memeluk Krist.

Krist bangun dari tidurnya bergerak secara perlahan mendudukan diri, melihat apa yang telah ia lakukan dengan boss nya, Krist menatap singto yang masih terpulas tidur, bibir Krist menaik sedikit Krist tersenyum namun ia tak mengerti arti senyuman itu, ada apa dengan dirinya.

Krist merasakan tiba tiba pipinya basah akan air mata nya yang jatuh, ia kembali kesal dengan dirinya kenapa dia tidak dapat mengontrol dirinya sendiri.

Krist menangis tanpa suara menutupi wajah
Nya dengan bantal yang ada di pelukan nya.

Highhh

Highhh

Singto terbangun karena cahaya matahari sudah lumayan terik di tambah singto mendengar suara tangis, singto langsung bangun meraba kasur sebelahnya kosong, singto langsung terbangun terduduk di atas kasur mencari seseorang yang ia cari.

"Krist"

Panggil singto dengan tangan yang ingin meraih nya, namun sayang Krist menjauh mengabaikan singto.

Higghhhh

Highhh

"Jangan sentuh aku phi"

"Krist, aku bisa jelaskan"

"Cukup phi, phi bisa pulang sekarang"

Ucap Krist sambil mencoba berjalan ke kamar mandi dengan tertatih.

Singto mengikuti Krist dari belkang menjaga tubuh Krist agar tidak jatuh benar saja Krist tidak kuat menopang tubuhnya dengan sigap singto membantunya ke kamar mandi walaupun sebelum nya Krist sempat menolak.

"Biar phi bantu ya"

Krist hanya terdiam

Singto mengisi bak mandi dengan air hangat, dan meletakkan Krist di sana, singto dengan telaten membersihkan tubuh Krist tanpa menggangu hal lain.

Singto membalur seluruh tubuh Krist sabun, bak mandi penuh dengan busa mandi krist, Krist masih terdiam menikmati kegiatan yang singto lakukan padanya.

" Phi"

"Hmmm"

" ada apa Krist"

"Maaf kan phi melakukan nya tanpa persetujuan mu "

"Phi ini sudah terjadi, bukan kah sudah telat untuk meminta izin?"

"Phi kenapa kau tahu malam itu?"

" Krist kau tau laki laki yang Krist bicarakan orang pertama yang mencicipi Krist?"

"Kenapa phi membahas itu"

"Itu adalah aku Krist, phi yang melakukan nya dengan mu di bar itu di malam itu"


-------------------

Flash back

Singto baru saja menyelesaikan acara dengan kolega nya di bar, singto yang baru saja keluar dari lift melihat laki laki di balik pilar bangunan, dengan wajah merah dan nafas yang berderu, dari arah lain Singto melihat lakii laki tua meneriaki nama seseorang yang seperti nya sedang mencari seseorang.

"Kristt!!!"

"Krist!!!" Teriak laki laki tua itu

Singto melihat pria di balik pilar itu dia berusaha menutupi wajah nya, singto mengetahui jika pria tersebut sedang di kejar oleh laki laki tua itu dengan sigap singto menarik nya masuk ke dalam lift menuju tempat singto semula.

*Bar exclusive di peruntukan untuk orang orang kaya dan para pebisnis, bar tersebut memiliki fasilitas yang tak kalah mewah bar yang menyatu dengan hotel bintang lima, banyak kalangan pebisnis datang untuk bersenang senang di sana*

---------------

Singto mencium Krist dan membelai nya singto sempat tersadar dan menghindar namun tangan nya di tarik kembali oleh pria di bawah nya seakan akan meminta untuk di puaskan.

Dengan mata sayu dan wajah memohonya akhirnya singto dan Krist melakukan nya.
*Chapter 2*

Singto meninggalkan Krist bukan semata mata singto mengira Krist seorang jalang tidak, singto meninggalkan uang juga bukan karna upah sebagai pemuas.

Singto memberikan uang untuk Krist pulang dan membeli makan, Karena singto tau Krist datang hanya dengan badan singto tidak melihat barang bawaan Krist selain handphone nya yang sudah mati tanpa uang sepeser pun di bawanya.

Singto meninggalkan Krist karna ia harus menghadiri rapat dengan kolega penting nya, di pagi hari singto harus bersiap pergi keluar kota.

Singto sempat mencari tahu tentang di mana keberadaan Krist, namun nihil tapi akhirnya Krist sendiri lah yang datang ke hadapan singto.

Sebelum nya singto sempat ragu jika Krist orang yang pernah ia tiduri, karna penampilan Krist sangat berbeda dan aura yang berbeda pula.

Singto menghabiskan malam dengan pria yang begitu binal pandai akan menggoda, dan Krist sekertaris nya adalah pria yang ramah dan ceria, berbanding terbalik bukan.

Hingga 2 bulan singto mengenal nya dan pernah kembali melihat Krist dengan pakaian pendek nya, singto sudah memastikan jika Krist lah orang yang menghabiskan malam dengan nya, tanda lahir di paha bagian bawah nya. Singto ingat benar jika itu adalah tanda Yang sama dengan pria yang pernah berada di bawah singto.

Flash back end

----------------------

Singto bercerita sambil memijat rambut Krist, Krist hanya terdiam masih mencerna semua yang singto katakan padanya, Krist sedikit tenang karena dia melakukanya dengan singto bukan dengan orang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Singto bercerita sambil memijat rambut Krist, Krist hanya terdiam masih mencerna semua yang singto katakan padanya, Krist sedikit tenang karena dia melakukanya dengan singto bukan dengan orang lain.
Namun di lain hal Krist memikirkan apa yang harus dia lakukan sekarang.

Hari ini mereka berdua memilih meliburkan diri dari pekerjaan, singto memasak nasi goreng untuk Krist makan, karna hanya itu saja yang bisa singto masak walaupun agak sedikit asin, tidak mungkin Krist yang masak Krist masih merasa sakit di bokong nya, bahkan Krist duduk di meja makan dengan bantal di pantatnya.

"Krist makan yang banyak biar energi mu kembali"

Ucap singto sambil menaruh sepiring nasi goreng di depan Krist dan susu hangat untuk Krist.

"Terimakasih phi"

"Apa phi tidak pergi bekerja?"

"Bahkan sekarang sudah hampir selesai jam makan siang Krist, sekarang sudah jam 13.10 lebih baik kita beristirahat terlebih dahulu."

Bagaimana tidak singto dan Krist bangun sangat siang jam 11 mereka baru terbangun, dan harus memandikan Krist dan memakai kan baju Krist, tidak lupa penjelasan panjang lebar singto pada Krist.

Sekarang hampir jam 14.00 siang mereka baru makan di jam makan siang, Karena kelelahan akibat pergulatan panas mereka.

Setelah selesai makan singto menggendong Krist untuk ke ruang tamu sambil menyalakan televisi agar Krist tidak bosan.

"Krist maaf kan phi na"

"Sudah lah phi jangan membahas nya kembali, aku sudah mencoba untuk melupakannya"

"Kenapa kau mencoba untuk melupakannya?"

"Karna itu juga bagian dari luka phi".

My Love is Stuck My Boss (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang