chapter 27

589 47 0
                                    




Happy Reading 🤟



Setelah menyelesaikan makan siangnya bersama dengan singto dan jane, krist kembali ke ruangannya untuk melanjutkan pekerjaanya, Krist hanya melihat dari jauh reaksi singto dan jane dari jauh sangat terlihat seperti pasangan, cara mereka tertawa dan bicara, cara mereka berinteraksi membuat Krist sedekit iri dengan jane.

Bagaimana singto bisa memperlakukan Jane dengan baik namaun tidak dengan Krist, seiring berjalanya waktu Krist memilih untuk menjauh karna alasan yang sudah pasti karna itu.

Krist selalu menyibukan dirinya dengan pekerjaanya, Krist selalu menolak semua ajakan makan siang singto, bahkan selalu menolak untuk ikut bermain bersama temannya jika ada singto.

"Khun jadwal mu hari ini kosong, kau hanya perlu menandatangani bebrpa berkas saja" ucap Krist dengan sopan.

"Baiklah terimakasih"

"Baik saya permisi"

"Krist apa aku melakukan kesalahan?" Ucap singto membuat Krist menghentikan langkah nya.

"Apa maksud anda khun"

"Kau seperti menjahui diriku Krist?"

"Apa aku harus selalu di sisi mu Khun SINGTO?" Ucap Krist seraya membalik badannya untuk melihat singto.

"Krist ada apa dengan mu?" Ucap singto binggung

"Tidak Khun lebih baik anda urus wanita anda saja" ucap Krist dengan penuh penekanan dan pergi meninggalkan ruangan singto. Singto hanya terpaku dengan apa yang Krist  ucapan.

"Ada apa dengannya, apa maksud dari kata wanita, apa aku memiliki wanita Bahakan aku tidak tau apa yang dia pikirkan di otaknya" ucap singto pada dirinya sendiri.

* * *

Hari berikutnya Krist masih sama dengan hari harus sebelum nya.

Krist merasa singto makin hari makin menjauh dari nya 'toh mereka Krist dan singto tidak memiliki hubungan apapun' Krist hanya bersikap seperti biasa mencoba menutupi hatinya yang mengganjal dan berusaha untuk seprofesional mungkin.

"Misi Khun ini data dari pemegang saham, sepertinya anda perlu mengecek nya kembali" ucap Krist dengan sopan.

"Terimakasih Krist" ucap singto

"Baik saya permisi"

"Tunggu Krist" Krist berbalik kembali menghadap singto

"Khap phi"

"Ah tidak jadi Krist, kau dapat kembali ke ruangan mu" ucap singto

Krist kembali keruangan nya dengan kaki terhentak-hentak merasa sedikit kesal dengan perlakuan singto dengan nya.

"Hanya itu? Percakapan kita, persetan Dengan cinta aku muak dengan semua ini " ucap Krist frustasi


*  *  *

Tok

Tok

Singto yang merasa tidak mendapatkan jawaban memilih langsung menelpon Krist .

"Hallo Krist, apa kau dirumah?" Ucap seseorang dari telpon

"Ah tidak phi aku sedang dirumah orang tua ku "

"Memang ada keperluan apa phi malam malam begini?" Balas Krist

"Aah tidak jadi Krist, baik lah selamat beristirahat "

Ucap seseorang dari sebrang telepon, itu adalah singto yang sedang berdiri di depan pintu apartemen Krist dengan membawa beberapa kantong plastik berisi makanan untuk Krist.

Krist mengetahui jika singto di depan apartemen nya, Krist berbohong tentang dia berada di rumah orang tua nya namun Krist enggan untuk bertemu dengan singto entah apa sebab nya membuat Krist sedikit kesal melihat wajah nya, Krist merasa tercubit hatinya kala mengingat singto bercengkrama dengan wanita di depan Krist.

***

Singto selalu saja menghampiri krist, membuat Krist sedikit terganggu entah itu di kantor dan di rumah, hampir setiap hari singto mengajak Krist untuk makan siang bersama namun Krist tidak menggubris nya, bahkan singto sering sekali bolak balik ke apartemen Krist selalu membuat alasan yang tidak masuk akal agar singto tidak bertemu dengan nya.

Tok

Tok

"Aggghhhh ada apa dengan nya kenapa harus ke sini terus si, ayo Krist pikir pake alasan apa lagi biar Gk ketemu itu orang" ucap Krist pada dirinya sendiri sambil mondar mandir di depan pintu.

Krist menyerah akan ke hadiran singto kerumah yang membuat nya kesal kali ini mau tidak mau Krist harus menghampiri singto harus dengan apa lagi alasan Krist kali ini.

"Ahh phi ada keperluan apa? Malam malam begini?" Ucap Krist sambil mempersilahkan singto masuk

"Aku hanya membawakan ini, titipan dari mama" balas singto sambil memberi Krist beda titipan mama singto.

"Wahh apa ini, salamkan ucapan Terima kasih ku pada mama" balas Krist sambil duduk di depan singto.

"Krist?"

"Ya phi"

" Sepertinya kau salah paham akan hubungan ku dengan Jane"

"Apa maksudmu phi? Aku tidak mempersalahkan hal itu"

"Aku tidak ada hubungan apa apa dengan nya Krist"

"Kenapa kau membicarakan hal seperti ini pada ku phi?"

"Aku hanya tidak ingin kau salah paham dengan ku Krist"

Singto menceritakan semua tentang Jane dan dirinya yang terjadi. Jane memang mantan kekasih singto dulu semasa kuliah namun Jane memilih menikah dengan orang lain dan telah memiliki anak, walaupun rumah tangga Jane tidak berjalan mulus,

Namun kembalinya Jane bukan untuk kembali dengan singto hanya saja Jane ingin kembali meminta pertolongan oleh teman teman nya karena mantan suami Jane sampai sekarang selalu mengikuti nya kemana pun itu membuat Jane sangat ketakutan, mantan suami Jane sangat suka bermain tangan dan berselingkuh itu alasan Jane memilih pergi dari negara yang sebelumnya Jane tinggali , dan permasalahan anak Jane dia mengidap penyakit yang lumayan serius.

Yang membuat anak Jane harus bergantung dengan alat rumah sakit, itu juga membuat singto iba dengan jane, akhir akhir ini singto selalu menemani Jane hanya untuk memberi dukungan dengan nya.

"Jika itu yang terjadi kenapa kau berbohong pada ku tenang kau menemani mama ke supermarket? Aku melihat mu pergi dengan phi Jane ke mall?" Ucap Krist

"Aku tidak mungkin bilang dengan Jane aku pergi Krist, aku tak ingin kau berfikir yang tidak tidak"

"Lalu apa yang phi lakukan dengan nya di sana?"

"Aku menemaninya membeli kado untuk anak nya yang sedang berulang tahun " jelas singto pada krist, Krist hanya menunduk meruntuki dirinya yang sudah berfirkir negatif pada singto.

"Krist bisakah kau percaya pada ku apa pun yang akan terjadi" ucap singto sambil menjongkok di depan Krist dan menggenggam tangan Krist.

"Phi aa...aku binggung dengan semua ini" ucap Krist lirih

"Kau cukup percaya saja dengan ku" ucap singto dengan tangan mengusap pipi gempil Krist.

Hampir beberapa jam mereka mengobrol menghilangkan semua kesalah pahaman yang terjadi hingga tak terasa waktu begitu cepat sudah hampir tengah malam, dan sekarang singto memilih untuk pulang ke rumah nya.

"Phi pulang dulu yaa" ucap singto sambil mencium pucuk jidat Krist.

"Hmmm hati hati di jalan phi" balas Krist seraya menghantar singto hingga depan pintu.











<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<

Makasih semua yang udh dukung mimin buat baca cerita ini, Gk nyangka bakalan banyak yang baca.

Dan mimin minta maaf jarang up Mimin baru masuk kuliah jadi masih menyesuaikan diri

JANGAN LUPA VOTA YA ❤️🐢🦁

TERIMAKASIH ✌️🌀

My Love is Stuck My Boss (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang