Chapter 9 : Awkward (Things That Bother Me)

92 20 0
                                    

•°•°•°•


••Han River Bamseom Apartment - Seoul ~ 07:00AM KST 03/04/20••

Rosé bangun sedikit siang, hari ini dirinya masuk jam 9 pagi. Kafe pasti akan ramai mengingat besok adalah akhir pekan, dia berencana akan membantu operation sebentar dan tinggal di kafe sedikit lebih lama.

Di samping itu, dirinya juga masih terpikirkan oleh kejadian semalam. Perihal kupu-kupu, sebuah petunjuk mungkin bagi dirinya atas apa yang sebenarnya terjadi dimasa lalu dalam alam bawah sadarnya, kenapa dia bisa bertemu dengan Lisa, namun dengan sifat yang berbeda.

Apakah keluhannya saat bersama Lisa yang menyebalkan itu dikabulkan?? Hingga sekarang dia bisa dipertemukan dengan Lisa yang lebih menyenangkan?? Namun hatinya merasakan getaran yang berbeda. Bukan, ya. Rosé merasa perasaannya pada Lisa sekarang berbeda.

Rosé bangun dari ranjang, duduk sebentar untuk mengumpulkan kesadarannya. Kemudian langsung pergi ke kamar mandi untuk bersiap. Selesai berpakaian, dirinya langsung menuju dapur untuk membuat sarapan dan segera menyantapnya.

"Entah kenapa. Apakah aku baru sadar atau tidak, jika dipikir-pikir...kenapa perasaanku berbeda? Tak ada perasaan istimewa setiap saat aku bertemu Lisa, apa aku tidak benar-benar mencintainya? Perasaan terburu-buru itu....saat aku mengatakan padanya." Kata Rosé, sambil menyantap sarapannya dimeja makan.

Rosé menaikkan satu kaki nya ke kursi. Lalu lanjut berpikir.

"Responnya bahkan sama, tapi kali ini dia biasa saja. Tidak terkejut bahkan hanya bilang terimakasih dan juga bilang jangan berlebihan...jawabannya sangat mirip, tapi ekspresi nya kali ini benar-benar mengekspresikan kalau dia hanya berterimakasih karena aku sudah menyukainya." Gerutu Rosé disela sarapan nya.

"Lisa benar-benar orang yang misterius, terlepas dari menyebalkan atau tidak dirinya sekarang. Tapi masih banyak hal yang aku belum tau tentang dirinya yang kukenal saat ini." Kata Rosé.

Selesai sarapan dirinya bersiap-siap untuk berangkat. Seperti biasa mereka selalu berpapasan.

Ceklik!
Suara pintu unit bunyi bersamaan.

"Oh! Pagi!" Kata Lisa dengan senyum lebarnya.

Tangannya sibuk memegang ponsel ditelinganya.

"Pagi..." Kata Rosé.

Lisa mengisyaratkan untuk menunggu sebentar jika ingin bicara, karena dia sedang dalam pembicaraan ditelepon.

*Sambungan Telepon*
"Kau bicara dengan siapa?" Kata seseorang diseberang telepon Lisa.

"Ah, aku berpapasan dengan tetangga. Aku selalu berangkat ke kafe dengannya. Kami searah." Kata Lisa.

"Ah, baiklah. Dan satu lagi...ibu mohon, sebulan lagi saja kau disana mengurus kafe itu. Kemudian datanglah kesini menyusul, bantu bisnis ayahmu. Kafe disana serahkan saja pada mereka, ya." Ternyata itu ibunya.

"Hmm...tidak bisa, bu. Aku akan bilang pada ibu jika aku sudah tidak betah disini. Mereka juga belum bisa aku tinggal, aku belum yakin mereka bisa melakukannya kalau tidak ada aku." Kata Lisa.

"Baiklah. Ibu dan ayah menyayangimu...sampai nanti."

"Love you too, sampai nanti bu." Kata Lisa.

"Hati-hati dijalan, ya."

"Iya, aku akan hati-hati." Kata Lisa.

Telepon ditutup.
*Call End*

"Ibumu??" Kata Rosé.

Take Me Forever : The Weird Person That I Like 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang