Bagian 1

2.9K 165 12
                                    

.
.
.
.
"Bundaaaaa!!!!!!!! "

Begitulah Teriakan salah satu anak dari keluarga bapak kadirun yang memang sering menggema di pagi hari.

"Kenapa? Kenapa ini? "

Bunda datang dengan tergesa sambil tangannya yang masih memegang sendok goreng.

"adek kenapa? Hmm? "

"Bunda abang jail banget, abang masang musik kenceng trus di tarok di telinga adek" Adu fazka, yang kini sudah bergelayut manja di pelukan bunda.

"Bener itu bang? "

Kana yang melihat dirinya diadukan seperti itu langsung melirik tak terima ke arah fazka.

"abang itu cuma berniat baik untuk membangunkan adek loh bun -
Tuh buktinya adek langsung bangun kan"

"Tuhkan bundaa, abang jail bunda. Kalo jantung adek tiba-tiba pindah tempat gimana coba"

"Hush adek ngomongnya" Sahut bunda sambil menepuk pelan bahu si bungsu

"Udah ya, abang mandi terus turun ke bawan sarapan"

"Okay bunda cantik" Ucap kana yang berlalu keluar dari kamar adiknya, tapi tentu saja ia tak lupa menjahili adiknya "lagi" , kana mengacak rambut adiknya itu dan mengahasilkan rengekan fazka "lagi"

"bundaaaa ~ ~"

"abang ih" ucap bunda berusaha membela si bungsu yang manja memang sudah overload itu.

"pelukannya udah ya, adek sekarang mandi. Ini hari senin loh, upacara kan dek? " Ucap bunda membujuk untuk anaknya mandi, tapi masih terus mengusap-usap rambut dan punggung fazka, Yang justru membuat fazka semakin nyaman dipelukan sang bunda

"Atau mau bunda mandiin? "

"Ngggakkkk!!! "

Fazka langsung berlari kekamar mandi. Apa-apaan bunda, dirinya kan sudah besar masa iya di mandiin.
.
..
.
..
.
..
.
..

Semua kini sudah berkumpul di meja makan, dan melahap makanan yang sudah tersedia didepan mereka.

"Adek, jangan lupa sepulang sekolah hari ini kita check up yaaa" Suara ayah yang menggema di sela-sela acara sarapan mereka

"Adek sehat kok ayah, besok-besok aja ya kerumah sakitnya, ya? "

Pak kadir yang mendengar jawaban si bungsu langsung melirik bunda seolah mengatakan bahwa ia membutuhkan pertolongan bunda untuk turun tangan membujuk si bungsu.

"Sayang, kamu gak inget apa yang terjadi waktu terakhir kali kamu ngelewatin jadwal check up? Kita semua panik loh dek. Check up ya dek? " Bunda berusaha membujuk anaknya dengan selembut mungkin.

"Mau, tapi aku maunya di anterin abang zay" Ucap fazka.

Zayan yang merasa namanya disebutkan sontak menoleh, bagaimana bisa dia mengantarkan si bungsu padahal pekerjaan nya sebagai "branch manager' dikantor ayahnya saja sudah sangat menyita waktunya.

"Ehemmm, abang mau kan? " ungkap Fazka mencoba mempertegas keinginnya tadi.

"Duh, gimana ya dek. Hmm abang itu sebenernya mau nganterin tapi kan-

Ucapan zayan terpotong oleh fazka yang langsung pundung karena sudah tau kalau abangnya pasti tidak bisa mengantarnya.

"Yaudah kalo abang gak mau, adek juga gak mau check up"

"Ayo bang kana buruan berangkat. Ntar kita telat! "
Fazka langsung beranjak dari kursinya sambil bersungut-sungut

"Adek dihabisin dulu sarapannya dek"

"udah Kenyang! "

"Abanggg cepetannn!!! "

Fazka yang memang sudah cemberut berdiri didepan mobil kana, dan dikagetkan dengan tangan yang tiba-tiba menariknya berbalik dan langsung memeluknya

"Adek, jangan marah ya sama abang. Nanti abang anterin ya kerumah sakitnya. Adek jangan ngomong gitu lagi ya, adek harus check up biar gak sakit lagi ya dek.

Adek tau kan kalo abang gak pernah suka ngeliat adek kesakitan kaya kemarin-kemarin" Ucap zayan panjang tanpa melepaskan fazka dari dekapannya.

"Maaf ya bang, tadi adek cuma pengen di anterin aja kok" Fazka makin mengeratkan pelukannya di punggung lebar kakaknya itu.

"Aduh duh, seneng banget sih ngeliat bocil gue manja kaya gini" Ucap reya yang muncul dari balik pintu sambil menenteng tas kuliahnya.

"Kakak ada kelas pagi? " Ucap fazka yang masih betah di pelukan zayan yang hanya dibalas anggukan oleh reya

"Udah ih abang, lepasin fazka nya dulu. " kalimat dari reya sambil berusaha melepaskan pelukan zayan dan fazka

"Dek, lo berangkat bareng gue aja ya. Si kana lagi boker. Mencret dia kebayakan makan sambel semalem"

Ucap reya sambil cekikikan, membayangkan kana yang bolak-balik kamar mandi dari tadi.

"Adek lo juga itu loh kak. Malah diketawain"

"Yaudah kamu berangkat sama kakak ya, nanti abang jemput buat check up ya dek"

Fazka berangkat setelah menyalimi tangan zayan

"
.
.
.
.

TBC. . .

Segitu dulu

Jangan lupa Vote nya ya ^^


Jiwa medan dilampung
07 September 2022

Rafazka ZialovaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang