Bagian 11

801 78 1
                                    

.
.
Vote and komennya ya gaesss
Gratis kok
Biar fazkanya happy yaaaa
.
.
.
.
.

Fazka saat ini sedang berada di atap sekolah bersama andra. Kejadian adu mulutnya bersama kana tadi benar-benar membuat mood nya untuk belajar hancur.

Untung saja jam pelajaran terakhir kosong karena, bu wati guru yang mengajar pelajaran matematika peminatan berhalangan hadir karena kucingnya sedang melahirkan.

"Ndra serius deh gua ngerasa afnan itu bukan anak yang baik" ujar fazka memecah keheningan

Andra yang sedari tadi fokus dengan game nya pun mencoba menanggapi seadanya.

"tau darimana? "

"tau aja. Gua bisa bedain tatapan orang tau ndra" ujar fazka

"gii bisi bidiin titipin iring tii" andra justru meledek pembicaraan serius fazka

"ka. Lo kan belum kenal sama afnan, lo gak bisa langsung menilai seseorang cuma dari feeling aja. Apalagi dari tatapannya. " pendapat yang barusan dilontarkan andra memang benar, namun fazka tetap saja tidak bisa berpikir positif pada afnan.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak lima belas menit yang lalu.  Fazka sudah menunggu kakaknya diparkiran selama itu pula.  Ia sudah menguhubungi kana,  dan kana tidakmerespon.

Pesannya yang terkirim pun hanya centang satu.

"Ngapain ka? " seseorang kemudian menyapa fazka. Dia adalah nina,  pacar dari sang kakak.

"loh kak nina?  Kok sendirian? Gak bareng kak fazka? " ujar fazka yang keheranan melihat nina sendirian.  Karena biasanya mereka pulang bertiga,  mengantat nina pulang dulu baru mereka pulang kerumah.

"gak ka,  gua bawa mobil sendiri hari ini.  Tadi kana juga bilang kalau dia ada rapat osis diluar sama pembinan osis.  Jadi udah cabut dari setengah jam yang lalu deh. " nina menjelaskan panjang lebar.  "Lo gak dikasih tau kana? " pertanyaan nina hanya dijawab dengan gelengan oleh fazka

"bener-bener ya si kana.  Bisa-bisanya adeknya ditinggalin sendirian begini. " melihat nina yang mengomel seperti ini membuat fazka menjadi tidaj enak,  lagi-lagi citra kakaknya jadi jelek karena dirinya.

"gapapa kaka,  kali kak kana lupa ngabarin aja" ujar fazka

"udahlah ntar gua omelin dia.  Lo sekarang balik bareng gua ya" nina tentu tidak tega meninggalkan fazka sendirian. Karena sama seperti hani dan billy para pacar kakak dan abangnya ini tau keadaan fazka.

Karena para kakak fazka pernah mengatakan jika prioritas utama mereka adalah si bungsu.

"Kak nina pulang aja,  nanti gua pesen taxi online aja kak. Rumah lo kan jauh kasian ntar lo muter-muter kak" ucap fazka berusaha menolak ajakan nina.

"Udah gapapa,  ayok gua anterin. Gak terima penolakan gua" ujar nina yang kemudian berjalan lebih dulu.

Setelah setengah jam perjalanan,  akhirnya nina dan fazka sudah sampai dirumah fazka.

"makasih ya kak.  Mau mampir dulu gak? "

Nina hanya menggeleng.

"Lain kali aja ka,  gua mau langsung disuruhin nemenin nyokap arisan." mendengar bantahan nina justru membuat fazka tak enak hati,  lagi-lagi dia merepotkan orang sekitarnya.

"yah,  maaf ya kak gua jadi bikin tante sarah nunggu" ujar fazka

"dih.  Apaan deh ka, gua kalo cerita ke nyokap abis nganteris bocil gemesnya ini juga pasti dia seneng.  Malah bisa-bisa dia ngamuk ke gua karena gak nyulik lo dulu kerumah" nina terkekeh menceritakan itu.  Mamanya memang fans berat fazka. Bokem gemas kalau kata mama sarah mah.

Rafazka ZialovaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang