.
.
.
.Fazka kembali ke rumah dengan mood yang buruk.
Dia tidak habis pikir, bagaimana bisa hanya karena telat makan bang zayan langsung menyebutnya merepotkan.
Saat memasuki rumah, keadaan sepi dan kosong. Hanya ada bi ani, yang sedang menyiapkan bahan-bahan untuk makan malam.
"Bunda mana bi? Kok sepi banget?"
"Ibu lagi nemenin bapak untuk menemui kaleng den" Ucap bi ani dengan percaya dirinya
"Kaleng? Nemuin kaleng apa bi? "
"Itu loh den masa gak tau. Orang yang kerjasama sama kantor tuan den. "
Dan akhirnya fazka bisa menyimpulkan apa yang sedang bi ani maksud
"Client bibi, bukan kaleng "
Ucap fazka sambil geleng-geleng kepala."Nah itu dia den yang bibi maksud. Aden sudah makan siang belum? "
"Lagi gak mood makan bi. Lagi sebel sama abang" Ucap fazka sambil berlalu menuju ruang keluarga.
Dia merebahkan tubuhnya di sofa panjang di depan TV.Bi ani yang sudah paham dengan tabiat tuan muda nya itu, langsung mengikuti fazka ke ruang keluarga dan meletakkan makan siangnya diatas meja.
Tapi fazka tak memperdulikan itu.
Jujur saja, daritadi kepalanya sudah pusing. Ditambahn dia baru saja dimarahi abangnya yang membuat pusing kepalanya semakin menjadi.
Lama-kelamaan fazka akhirnya mengantuk dan tertidur tanpa mempedulikan makan siangnya yang belum terjamah.
.
.
..
.Reya dan kana pulang bersama, reya benar-benar sebal karena Kana selalu saja terlambat menjemputnya. Padahal itu mobil reya, tapi sepertia dia yang menumpang.
"Pokoknya besok gua yang bawa mobil. Lo yang gua anter jemput!!. "
"Ta--
Baru saja kana akan menjawab tapi sudah di berhentikan oleh reya.
"Titik! gak pake koma. Kalo gak mau lo naik motor aja sana. "
"Ya Tuhan, boleh lah ganti kakak hamba dengan yang lebih lemah lembut lagi. Amin"
Reya memelototi kana. Apa katanya? Ganti kakak? Memang dasar adik laknat.
"Babik lo ya"
Mereka berlari sampai ke ruang keluarga. Mereka menemukan sang adik masih tertidur lengkap dengan makanan yang belum tersentuh.
"Lah ni bocah ngapain tidur disini.
Faz bangun. Jangan tidur disini. Ganti baju sana" kana berusaha membangunkan fazka dengan menyenggol-nyenggol kaki kana yang menjuntai ke lantai. Namun tak di respon oleh adiknya itu."Lo kalo ngebangunin bisa dengan cara yang normal gak sih. "
Ucap reya kesal, lalu mendekat ke arah fazka dan membangunkannya.
"Adek. Bangun dek" Reya menyentuh pelan pipi fazka
"Adek" lagi reya memanggil adiknya itu.
Namun sampai lebih dari lima kali ia mencoba memanggil, fazka tak kunjung merespon
"Kana! Sini buruan" reya panik dan memanggil kana. Ia merasa ada yang aneh dengan adiknya itu
"Kenapa!? Gua sampe keselek air anjir!! "
"Ini fazka gak bangun-bangun ka"
"serius lo.
Faz.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafazka Zialova
FanfikceBanyak hal menarik yang akan ditemukan dalam hidup Fazka.