Aku terbangun dari tidur nyenyakku, selama tiga hari setelah aku sampai ke LA, aku belum keluar dari rumah. Aku hanya berdiam diri dikamar dan banyak menangis seperti biasanya. Sepertinya Hobbyku telah berganti menjadi menangis? Haha
Aku belum menghubungi Jungkook kembali dan Jungkook pun tidak menghubungiku setelah telfon terakhir pada saat aku baru sampai di LA. Entah mengapa rasanya aku tidak ingin lagi larut dalam kesedihanku, walaupun sebenarnya pikiranku selalu ingin tahu bagaimana kabar dari Bima, apa dia baik - baik saja? Seberapa kacau dia? Dan lain sebagainya, tetapi jika aku terus dilanda kesedihan dan rasa bersalahku yang tidak kunjung selesai, untuk apa aku pindah ke LA jika aku hanya membuat diriku sakit dan tidak bisa menjalani hidup yang telah aku rencanakan kemarin?
Jadi, aku memutuskan untuk melupakan urusan di Seoul sejenak agar aku bisa tenang dalam menjalani hari - hariku disini. Jika aku terus memikirkan Seoul tetapi ragaku disini, itu hanya akan membuatku semakin kesulitan. Sudah cukup tiga hariku selama disini aku habiskan untuk menangis dan bersedih sendiri.
Life must go on right?
Dan akhirnya waktunya pun tiba, hari ini adalah hari pertamaku kuliah di kampus University of Southern California. Aku sudah bersiap untuk pergi kekampus menggunakan kaos oversize hitam ditambah dengan celana jeans yang sedikit sobek dibagian lutut dan tidak lupa dengan sneakers converse kesayanganku. Saat ini aku sedang menunggu seseorang yang Wonbin oppa bilang akan mengantar dan menjemputku selama kuliah dua hari pertama ini, aku pun pasrah menuruti kemauannya karena aku tidak bisa menolaknya.
Tidak lama aku menunggu, pintu kamarku diketuk oleh maidku.
"Non Nadine, yang menjemputmu sudah ada di halaman depan" ucapnya sopan
Aku pun segera membawa jaket dan juga tasku "baiklah aku kebawah, terimakasih" ucapku
Lalu aku berlari kebawah dan berteriak pada seisi rumah yang padahal hanya berisikan beberapa maidku saja "aku pergi"
Sesampainya didepan pintu rumah, aku membukanya dan melihat seorang lelaki menggunakan sepeda motor Harley Davidson, ia menggunakan helm dan juga masker yang dimana aku tidak mengenalinya siapa, tangannya pun penuh dengan tatto.
Wait, apa oppa tahu aku diantar jemput menggunakan sepeda motor? Bukankah dia selalu melarangku untuk memiliki dan menggunakan sepeda motor seperti ini? Dan juga, ia memperkerjakan orang yang bertato seperti ini?apa tidak salah? Bukankah ia sangat pemilih dalam menyeleksi bodyguard - bodyguardnya?
Beberapa menit aku terdiam sebelum akhirnya ia melihat kearahku dan tersenyum dibalik maskernya.
"Hai, sudah lama tidak bertemu. Akhirnya kita bertemu lagi disini" ucapnya seolah - olah mengenalku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unfinished [MMS]
FanfictionMeskipun perpisahan itu ialah kenyataan yang pahit dan juga sulit untuk diterima, namun itu adalah konsekuensi dari awal pertemuan kita. Semakin aku mencoba untuk melupakanmu, semakin aku sulit untuk tidak mencintaimu. Bayang - bayangmu terlalu kua...