Pagi ini aku terbangun dari tidurku, malam tadi aku tidak ingat apapun. Yang kuingat aku pergi ke bar bersama Jungkook untuk melupakan apa yang terjadi kemarin siang di resto, Jae sama sekali tidak menghubungiku, aku tahu ia sangat marah kepadaku. Aku tidak begitu perduli sebenarnya, kita lihat akan sampai kapan dia tidak menghubungiku.
Aku pun berjalan menuju ruang santai, kulihat Jungkook sedang sibuk di pantry.
"Kau sedang apa koo?" Tanyaku
Lalu ia senyum melihatku "hai! Pagi, Nad. Aku sedang membuat sarapan untuk wanita didepanku ini" ucapnya sambil memegang pipiku gemash
Aku tersenyum "kau ini. Hariini aku ada kelas, tapi sepertinya aku malas" ucapku
Lalu Jungkook melihatku tajam "malas kau bilang? Kau harus kuliah, akan ku antar mm?"
Sebenarnya aku tidak ingin berangkat ke kampus, karena hariini kelasku bersama dengan Jae dan artinya aku akan bertemu dengannya.
"Aku malas, karena harus bertemu dengan Jae. Aku belum mau memberikan alasan apapun dan menjelaskan apapun" ucapku sambil mengerucutkan bibirku
Jungkook pun menghampiriku dan mengusap pelan kepalaku "kuliahmu lebih penting dibanding kau harus memikirkan malas bertemu dengannya, jika kau malas kau tidak perlu menghampirinya, kau cukup fokus dengan mata kuliahmu, oke?"
Aku pun mengangguk "ya baiklah, tapi kau janji akan mengantarkanku hmm? Jadi aku tidak perlu berlama lama dikampus"
Jungkook pun mengiyakan dan melanjutkan menyiapkan sarapannya untukku. Setelah selesai semuanya, kita pun sarapan.
"Kau nyaman bersamanya?" Tanya Jungkook tiba tiba
Sambil menyuapkan omelet yg disiapkan olehnya aku pun menjawab "uhmm, bisa dibilang begitu walaupun ada beberapa waktu aku tidak nyaman jika didekatkan"
Lalu Jungkook pun menjawab "wae? Apa alasannya?"
"Terlalu banyak fans wanitanya, yang terkadang membuatku mundur didekatnya" ucapku
Lalu Jungkook pun tertawa "bukannya dulu juga begitu Agha dan Bima?"
Aku memukul lengannya pelan "tapi berbeda, aku lebih percaya diri dibandingkan dengan wanita wanita yang menggoda mereka walau tetap pada akhirnya aku yang tersingkirkan" ucapku yang sambil tertawa
"Kau yakin? Kau tidak tersingkirkan hanya saja kau yang pergi dari mereka berdua. Pada akhirnya mereka berdua sama sama mencarimu" ucapnya
Lalu aku tersenyum "karena aku tidak ingin dengan lelaki yang menghamili wanita lain, katanya. Dan juga aku tidak ingin Bima merusak hubungannya jadi lebih baik aku pergi dari mereka"
Jungkook menggelengkan kepalanya "intinya kau memang wanita idaman, mau itu Agha ataupun Bima bahkan aku sekalipun" ucapnya tertawa
Aku pun menepuk lengannya lagi "kau tidak boleh seperti itu, sekarang aku sudah dengan Jae tapi pikiranku masih mengenai Bima. Apa aku jahat?" Ucapku tiba tiba merenggut
Jungkook menggeleng gemash "tidak, lagian dari awal kau sudah bilang bahwa kau akan mencobanya dan Jae menerima itu bukan? Jadi kau tidak jahat, hanya saja butuh waktu dan proses untuk menjalani semuanya"
Apa yang dikatakan Jungkook benar. Dari awal sudah ku bilang bahwa aku akan mencobanya kan? Jadi mengapa aku berpikir akulah yang jahat?
"Baiklah, aku sudah tidak mau membicarakannya lebih banyak, aku akan bersiap kekampus dulu" ucapku yang mengambil piring kosongku dan menaruhnya diwastafel.
Aku bersiap dan memilih baju yang akan kupakai. Setelah selesai menyiapkan segalanya akupun bersiap untuk mandi.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Unfinished [MMS]
FanficMeskipun perpisahan itu ialah kenyataan yang pahit dan juga sulit untuk diterima, namun itu adalah konsekuensi dari awal pertemuan kita. Semakin aku mencoba untuk melupakanmu, semakin aku sulit untuk tidak mencintaimu. Bayang - bayangmu terlalu kua...