Ternyata, setelah berpikir panjang akhirnya aku memutuskan untuk menyusul Jae kekampus untuk melihatnya perform di acara open house kampus. Aku tidak tahu ia akan perform apa, tetapi tidak ada salahnya aku keluar apart dan menghibur diriku kan?
Aku sudah bersiap diri saat ini, menggunakan celana pendek, sweater, tidak lupa juga membawa ransel serta kacamata hitam yang sudah terpasang di mataku saat ini, karena aku tidak ingin mata sembabku terekspos.
Hari ini aku pergi sendiri menggunakan mobil yang sudah disediakan oleh kakakku agar memudahkan aku untuk pergi keluar. Selama diperjalanan aku hanya memutar musik sekencang mungkin dan membuka kaca jendela selebar - lebarnya, untungnya jalanan saat ini lancar tidak ada macet sedikitpun.
Sesampainya di kampus, aku langsung menuju stage karena katanya Jaehyun sedang berada diatas panggung.
Dan ternyata benar ia sedang diatas panggung. Mengapa ia sangat tampan diatas sana?
Dan waw banyak sekali yang menontonnya, ternyata suaranya merdu sekali, aku baru mengetahui bahwa ia bisa menyanyi. Ah benar juga, aku kan baru mengenalnya jadi pantas saja aku baru tahu ia bisa menyanyi.
Tanpa disadari, aku tersenyum melihatnya. Aku kagum padanya, pada suaranya juga. Sesaat aku sedang fokus pada Jaehyun, aku dihampiri oleh Johnny.
"Hai" sapanya
Aku pun menyapanya kembali "hai Johnny"
Tetapi ia tidak sendiri, ia bersama temannya.
"Kau sendirian?" Tanyanya
Aku mengangguk.
"Ah well, perkenalkan Nad. Ini temanku Yuta dan juga Mark" ucapnya yang memperkenalkan kedua temannya padaku
Aku pun langsung menjulurkan tanganku "hai, I'm Nadine. Nice to meet you"
Selagi kita berempat asik mengobrol dan aku pun jadi melupakan perform Jaehyun diatas sana, tiba - tiba saja ada yang menghampiri kita "Bukankah sudah ku bilang tunggu sebentar?" Ucapnya yang sontak membuatku terkejut, tidak lupa dengan tangannya yang tiba - tiba merangkulku dan kulihat Johnny juga Yuta ikut terkejut melihat tangan Jaehyun yang merangkulku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unfinished [MMS]
FanfictionMeskipun perpisahan itu ialah kenyataan yang pahit dan juga sulit untuk diterima, namun itu adalah konsekuensi dari awal pertemuan kita. Semakin aku mencoba untuk melupakanmu, semakin aku sulit untuk tidak mencintaimu. Bayang - bayangmu terlalu kua...