Setelah aku menyatakan merindukannya, Bima hanya tersenyum. Aku tidak mengerti apa arti dari senyumannya itu.
"Kau merindukanku? Apa kau yakin?" Tanyanya yang sungguh membuatku rasanya ingin kembalikan perkataan tadi.
Bukan itu jawaban yang ku mau.
"Ah sepertinya aku hanya salah berucap" ucapku meralat perkataanku tadi
"Lalu bagaimana hubunganmu dengan lelaki itu?" Tanyanya yang terus terusan membuatku tak bisa menjawabnya. Aish apa ini yang ia mau bertemu denganku lagi?
"Ah kurasa ia baik saja, aku juga tidak tahu. Sudah kubilang hari ini aku tidak membuka ponselku" ucapku santai
"Are u happy Nad?" Tanyanya santai sambil meneguk wine yang ada ditangannya saat ini
"Happy?" Tanyaku tidak mengerti
"U-uhm, apa kau bahagia disini?"
Awalnya aku tidak mengerti maksudnya tapi setelah ku cerna dengan cepat, aku mengerti arah obrolan ini kemana.
"Aku hanya melangkah dengan seiring berjalannya waktu, sebelumnya mungkin kau bisa tanya Jungkook" ucapku tenang
Bima mengangguk pertanda mengerti.
"Lalu apa rencanamu sekarang?" Tanyanya lagi
Sepertinya aku sedang diintrogasi saat ini.
Aku melihatnya sendu "aku tidak tahu" ucapku
"Why? Bukankah rencanamu berhasil?" Ucapnya
"Berhasil? Maksudmu?" Ucapku sedikit terkejut dengan pertanyaannya
Ia pun menyeringai "uhm, ya bukankah kau berhasil telah membuatku hancur? Kau tinggalkan aku, aku mencarimu kesana kemari dengan aku yang hampir gila bahkan aku hampir mati, Nad. Lalu ketika ku tahu kau disini, kau sudah punya yang lain. Apa rencanamu berhasil?" Tanyanya lagi yang sontak membuatku terpaku
"Kau salah paham, Bim" ucapku
"Apanya yang salah? Bukannya memang kenyataannya seperti itu?"
"Aku sudah jelaskan pada saat itu bukan? Bukan inginku memiliki hubungan dengan Jaehyun. Dan bukan inginku juga pergi meninggalkanmu"
"Jika bukan keinginanmu, lalu maksudnya apa?"
"Aku tidak bermaksud apa - apa. Aku kira dengan aku pergi, semuanya akan berjalan baik - baik saja. Kau akan cepat melupakanku, kau bahagia disana tanpa harus bersedih lagi. Aku pikir semua akan berlalu begitu saja. Tapi kenyataannya tidak, aku hanya menundanya hingga semua menjadi boomerang untukku"
"Jika aku tahu, aku tidak akan pergi meninggalkanmu tiba - tiba, Bima. Aku juga tidak menyangka kita akan bertemu di waktu yang tidak tepat. Aku tahu, aku salah. Aku menyadari semuanya. Makanya yang bisa ku katakan adalah aku merindukanmu. Aku tahu aku menyembunyikan perasaanku sejak lama hingga saat ini aku tidak kuasa menahannya lagi. Aku minta maaf untuk itu. Kau tahu, kelemahanku adalah kamu. Jujur aku berat sekali melihatmu disini, karena semuanya akan beralih padamu lagi" ucapku jujur hingga aku tak kuasa menahan tangisanku saat ini.
Tiba tiba saja Bima memelukku hangat. Ini yang ku rindukan, aku merindukannya. Aku berharap ini bukan mimpi. Tangisanku semakin menjadi jadi.
Bima pun membelai kepala ku lembut "kau ingin aku pergi?" Ucapnya tiba tiba
Langsung saja aku menggelengkan kepalaku "tidak bukan itu! Hanya saja ternyata aku tidak berhasil menghilangkan rasaku padamu"
"Tapi aku tidak bisa untuk menjadi keduamu lagi, Nadine. Aku tidak ingin menghancurkan hubunganmu lagi seperti saat kau bersama Agha. Aku tahu pertemuan hubungan kita memang salah, tapi mungkin ini takdir untuk kita. Aku juga sangat berterimakasih padamu, banyak sekali pelajaran yang ku dapat darimu. Mulai dari pertemuan kita, pertengkaran kita hingga perpisahan kita. Aku mohon jangan rusak hubunganmu lagi dengan Jaehyun, maafkan aku harus berada dan hadir dihadapanmu lagi" ucapnya yang membuatku sangat terpukul. Aku tahu aku egois disini tapi apa ini akhirnya?
"Bima, apa maksudmu?" Ucapku yang masih belum mengerti dan menerka - nerka ucapannya
Ia pun melepas pelukannya "aku ingin kita berakhir baik - baik saja, aku ingin kita sama - sama menjalin hubungan dengan tidak memikirkan satu sama lain. Aku ingin kau bahagia, mungkin pertemuan ini akan menjadi akhiran kita yang baik Nad. Walaupun sebenarnya dalam lubuk hatiku yang paling dalam, aku sangat ingin sekali kembali padamu. Tapi kenyataannya saat ini tidak bisa. Maafkan aku, Nadine"
Mendengar ungkapannya, aku menangis tersedu sedu. Aku tidak bisa berkata apapun lagi saat ini. Aku benci perpisahan, aku benci pada diriku yang mempunyai rencana seceroboh ini. Apa waktu tidak bisa terulang kembali? Aku ingin kembali padanya, tapi sayangnya ia kembali hanya untuk mengucapkan selamat tinggal dengan benar.
"Tetapi sebelum kita menyudahi ini, izinkan aku untuk meminta waktu luangmu satu hari saja, Nad" ucapnya melanjutkannya lagi
Jujur yang kulakukan hanya menangis saja saat ini, tidak menjawab apapun.
To be Continued...
Sugar, part ini sedih siiih menurutkuuu. Mianhae jika gak sesuai sama yang ada dipikiran sugar 😭 jangan kecewa 😭🤗
With Love,
My Min Sugar
KAMU SEDANG MEMBACA
Unfinished [MMS]
FanfictionMeskipun perpisahan itu ialah kenyataan yang pahit dan juga sulit untuk diterima, namun itu adalah konsekuensi dari awal pertemuan kita. Semakin aku mencoba untuk melupakanmu, semakin aku sulit untuk tidak mencintaimu. Bayang - bayangmu terlalu kua...