Satu minggu sudah kulewati hariku menjalani rutinitasku untuk kuliah dengan banyak tugas disetiap mata kuliahku. Ah ya, Jaehyun pun sudah menjelaskan tentang wanitanya itu, tetapi aku tidak begitu terganggu dengan itu karena memang aku dan Jaehyun hanyalah teman biasa saja. Tetapi selama satu minggu ini pun aku memang terus dekat dengannya, karena ia intens mengabariku dan juga mengantar jemputku dari rumah kekampus.
Awalnya aku menolak karena kupikir aku bisa membawa kendaraanku sendiri, tetapi ia terus memaksaku dan bahkan terkadang ia sudah terlebih dahulu berada di halaman rumahku jadi mau tidak mau aku berangkat bersama dengannya.
Aku juga semakin dekat dengan teman - teman tongkrongannya, bisa dibilang aku jadi selalu bersama jika sedang ada waktu luang atau menunggu kelas berikutnya dengan mereka. Walaupun banyak sekali wanita yang semakin memperhatikanku bahkan melihatku dengan mata yang tajam, aku tidak peduli.
Hingga akhirnya wanita yang berada dikampus mungkin sangat tidak menyukai kedekatanku dengan Jaehyun karena mereka sangat tergila - gila dengannya. Memang tidak aneh, daya tarik Jaehyun sangatlah kuat maka dari itu mereka sangat menggilainya.
Dan saat ini, aku sedang berada di kantin kampus untuk menunggu kelasku berikutnya. Aku disini bersama teman - temannya Jaehyun, tetapi tidak dengan Jaehyun karena ia sedang ada urusan dahulu katanya.
Jadi aku mulai berbincang dan sudah mulai menikmati masa - masa ku berada disini.
"Apa kau nanti ikut dalam acara camp nanti malam, Nad?" Tanya Johnny padaku
Sambil menyesap rokok yang berada di sela - sela jariku, aku pun mengangguk "of course aku ikut, tetapi sepertinya aku menyusul karena Jaehyun harus mengambil sesuatu di apart kakaknya" jawabku
Lalu tiba - tiba saja ada seseorang yang menghampiriku dari belakang dan mulai merangkul pundakku sambil duduk disampingku "tentu saja kau harus ikut, Nad. Jika tidak kita semua sedih" ucapnya sambil memasang wajah pura - pura sedih dan itu sangat lucu
Aku dan yang lainnya tertawa "Yuta! Kau ini lucu sekali" ucapku
"Bagaimana jika kau pergi bersama denganku? Biarkan Jaehyun menyusul sendiri saja" tanyanya
Belum juga aku menjawab pernyataannya, Jaehyun sudah lebih dulu datang menghampiri kita dan tidak lupa menghempaskan tangan Yuta yang masih merangkul pundakku "kau ini cari gara - gara denganku? Dan juga tanganmu ini dijaga ya, jangan merangkul wanita seenaknya" protesnya yang sontak membuat yang lain bungkam
Tetapi Yuta menanggapinya dengan santai "lalu bagaimana denganmu?" Tanyanya
Jaehyun menyeringai "hanya aku yang boleh merangkulnya" ucapnya tegas
"Memang kau siapa?" Tanya Johnny sambil tertawa
"Kekasihnya saja bukan, mengapa hanya kau yang boleh merangkulnya?" Tanya Yuta membercandainya
Ku tahu Jaehyun justru memanas "belum! kalian ingat dengan baik semuanya ya" ucapnya dingin dan tegas
Karena kurasa pembicaraan ini semakin memanas dan emosi Jaehyun pun mulai terlihat jadi aku mencairkan suasana "aish ada apa dengan kalian? Sudah, aku harus masuk kelas" ucapku yang beranjak berdiri dan mematikan rokokku kedalam asbak lalu pergi meninggalkan mereka semua
Sebenarnya aku senang, Jaehyun cemburu seperti itu dan juga aku senang mendengar apa yang ia bilang barusan, tetapi ini masih terlalu awal bukan? Jadi ku anggap semuanya hanya bercanda saja.
Aku pun masuk kedalam kelas dan mulai mengikuti perkuliahanku lagi. Tidak terasa dua jam sudah berlalu, kelasku pun selesai. Sebelum aku keluar dari kelas, ponselku bergetar dan ternyata itu pesan dari Jungkook, sudah lama aku tidak berkabar dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unfinished [MMS]
FanfictionMeskipun perpisahan itu ialah kenyataan yang pahit dan juga sulit untuk diterima, namun itu adalah konsekuensi dari awal pertemuan kita. Semakin aku mencoba untuk melupakanmu, semakin aku sulit untuk tidak mencintaimu. Bayang - bayangmu terlalu kua...