Malam hari pun tiba, saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam. Aku menunggu kabar dan menunggu Jaehyun menjemputku, tumben sekali ia terlambat, biasanya ia datang sebelum waktunya atau paling lambat pas pada waktunya.
Dan ternyata ia sudah datang, aku pun bergegas kebawah dan membuka pintu. Setelah ku buka, ternyata dia Yuta bukan Jaehyun. Aku terdiam dan bingung.
"Hai" sapanya
Lalu aku menjawabnya ragu - ragu "Yuta? Mengapa kau disini?" Tanyaku
"Menjemputmu, itupun atas permintaan Jaehyun" ucapnya yang sukses membuatku terkejut
"Jaehyun? Memang dia kemana?" Tanyaku heran
Yuta pun mengangguk "jika kau tidak percaya, kau bisa lihat saja chat dia digrup *ucapnya sambil memberikan ponselnya padaku* dan katanya ia harus pergi menjemput seseorang yang akan dia ajak ke camp"
Setelah kulihat rasanya aku ingin marah sekali pada Jaehyun, jika memang ia tidak bisa mengapa ia melimpahkan menjemputku pada anak - anak yang lain? Mengapa ia tidak mengkonfirmasi padaku saja? Aku bisa berangkat sendiri tanpa harus dijemput siapapun. Aish aku kesal sekali saat ini.
Akhirnya aku pun menyembunyikan marahku pada Yuta dan aku berusaha terlihat baik - baik saja sekarang.
"Baiklah, kalau begitu kita berangkat sekarang?" Tanyaku pada Yuta
Yuta pun mengiyakan dan membantuku memakaikan helm dan juga menaiki sepeda motornya lalu kita melaju menuju tempat perkemahan.
"Kau tidak apa - apa?" Tanya Yuta padaku
Lalu aku menyondongkan badanku dan menaruh daguku pada pundaknya "uhm aku baik - baik saja" ucapku bohong
Yuta tersenyum "hei, aku tahu kau berbohong. Apa yang Jaehyun katakan padamu?" Tanyanya
Aku terdiam sebentar lalu menanggapinya "dia hanya bilang bahwa akan menjemputku tadi jam 8 malam lalu ia pun bilang bahwa ia ingin berkendara sepeda motor denganku tetapi nyatanya aku berkendara denganmu" ucapku sedikit mengeluh
Lalu Yuta menanggapiku "jadi kau terpaksa dan tidak mau?"
Aku pun dengan cepat menggelengkan kepalaku "bukan begitu, maksudnya hanya saja ia tidak menepati janjinya"
"Memangnya sebelumnya kalian berselisih?" Tanyanya lagi
"Tidak, hanya saja ia menyampaikan ketidaksukaannya dan aku menyampaikan pendapatku, tetapi sepertinya ia tidak bisa menerimanya karena setelah membahas itu, ia tidak berbicara sama sekali lagi denganku. Tapi tenang, itu tidak masalah untukku. Kau temani aku ya" pintaku pada Yuta karena aku takut sesampainya ditempat perkemahan aku akan didiamkan lagi oleh Jaehyun padahal ia yang mengajakku kesana
Yuta terdengar tertawa disana "sudah kubilang, dia itu posesif dengan apa yang dia punya. Tentu saja aku akan menemanimu, kau tenang saja"
"Mungkin kau salah paham, aku belum miliknya begitupun sebaliknya. Jadi itu sangat berlebihan kurasa" protesku
"Aku tahu, tapi Jaehyun memang begitu. Sudah kubilang sebelumnya kan"
Aku pun tidak menanggapi apa - apa lagi, karena aku malas untuk berdebat mengenai Jaehyun lagi. Akhirnya aku memintanya untuk ke tempat coffee dahulu sebelum menuju tempat perkemahan.
Aku membeli beberapa coffee untuk dibawa kelokasi dan akhirnya kita sampai. Sesaat aku turun dari motor lalu Yuta mulai membukakan helmku karena tanganku penuh dengan kopi yang sudah dibeli tadi, tiba - tiba saja Jaehyun datang menggunakan sepeda motornya tetapi sayangnya, ia tidak sendiri. Ia berboncengan dengan wanita yang waktu itu menghampiri kita berdua kalau tidak salah namanya Rose. Oh jadi ini alasannya? Untungnya Jaehyun melihat aku dibukakan helm oleh Yuta, aku sedikit senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unfinished [MMS]
FanfictionMeskipun perpisahan itu ialah kenyataan yang pahit dan juga sulit untuk diterima, namun itu adalah konsekuensi dari awal pertemuan kita. Semakin aku mencoba untuk melupakanmu, semakin aku sulit untuk tidak mencintaimu. Bayang - bayangmu terlalu kua...