Chapter 18

12 3 1
                                    

*Bima POV*

Nadine, sudah dua hari semenjak aku sampai di LA. Aku masih mencari tahu keberadaanmu, aku minim informasi. Aku hanya tau kau disini dan tempat kuliahmu. Setelah sampai aku langsung menuju ke tempat kuliahmu tapi aku tidak tahu harus mencari info pada siapa, ku tunggu digerbang hingga kau masuk atau keluar tapi tidak kunjung kau datang atau pergi dari kampus. Akhirnya aku putuskan untuk pergi ke hotel yang tidak jauh dari kampusmu.

Keesokan harinya aku pergi untuk sarapan ke resto tidak jauh juga dari hotel dan kampusmu berada. Entah ini hanya kebetulan atau salah lihat, aku seperti melihatmu di kursi tidak jauh dari tempatku. Kau memesan coffee dan cake disana. Aku tersenyum senang, aku benar - benar melihat dan bertemu denganmu, Nad! Akhirnya.

Sekarang, tattomu semakin banyak Nad

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang, tattomu semakin banyak Nad. Padahal terakhir kali ku bilang jangan menambah tattomu jika tidak denganku tapi kau tidak mendengarkannya. Huh.

Setelah aku memperhatikanmu tidak begitu lama. Aku tahu kau melihatku. Tapi setelah kau sadar melihatku, kau terlalu terburu - buru untuk pergi dan meninggalkan coffee dan cake yang kau pesan, maka dari itu aku berusaha bersembunyi setelah kau terburu - buru mencari kunci mobilmu agar kau tidak melihatku lagi. Dan aku juga tahu Anna ada disini bersama Christian.

Kau tahu? Betapa senangnya aku bisa melihatmu lagi setelah sekian lama aku mencari keberadaanmu, Nadine.

Entah mengapa aku berpikir untuk mengikutimu kala itu, setelah ku tahu kau tinggal di Apartment HWH Luxury Living dan juga ku tahu ada berada di lantai, blok dan unit nomor berapa aku langsung mencari tahu unit yang disewakan, untungnya unit tepat persis disebelah unitmu itu disewakan walaupun harganya tak masuk akal menurutku tapi aku langsung menyewanya hari dan menit itu juga. Sebisa mungkin aku meminta pada bodyguardku untuk mengurus semuanya, hingga pada saat malam tiba aku sudah bisa tinggal disana.

Kau tidak keluar kamar sama sekali, aku merindukanmu. Sesaat aku sedang memikirkanmu, terdengar suara tombol password yang di tekan, akupun segera berlari dan mengintip sedikit membuka pintu, kulihat lelaki menggunakan hoodie hitam topi hitam tapi untungnya dia tidak sadar dengan keberadaanku. Tak lama ia pun membuka pintu dan masuk ke apartmu. Apa kau tahu apa yang ada dipikiranku? Apa aku salah? Mengapa ia masuk ke apartmu? Tapi aku yakin, kau memang tinggal di unit sebelah karena sedari siang aku tidak kehilangan jejakmu dan kau masuk ke dalam apart itu.

Pikiranku menjadi buyar, aku ingin sekali mengetuk, menekan bel, atau bahkan mendobrak pintu unitmu karena lelaki itu masuk unitmu karena semakin ku tunggu, pikiran negatifku semakin menjadi - jadi, bahkan ku tunggu sampai larut ia tak kunjung pergi dari unitmu. Aku kacau, Nadine. Aku tidak bisa tidur semalaman, apa yang ia lakukan diapartmu? Ah bukan ia, tapi kalian. Apa yang kalian lakukan didalam sana? Ia siapa Nadine?

Aku tidak mendengar apapun dari unitmu, tidak terdengar sama sekali, pikiran negatifku selalu muncul Nad, apa ia pacarmu yang baru disini? Apa begitu mudah melupakanku? Campur aduk rasanya.

Aku tidak ingin penyamaranku yang baru dimulai ini terbongkar hanya karena aku ingin tahu ia siapa. Karena ku tahu, mungkin kau tidak mau lagi bertemu denganku makanya kau pergi jauh dari Seoul. Bahkan kau melupakan apa yang pernah kita lupakan selama ini. Apa disini hanya aku yang terpuruk Nad?

Semakin ku tunggu, semakin larut malam hari ini, lelaki itu tidak kunjung pergi dari kediamanmu, aku hanya mendengar alunan melodi yang kau nyalakan karena mungkin kau tidak menutup pintu balkonmu dan mungkin karena volumenya kau tinggikan. Aku sangat tahu jika kau memutar melodi berarti suasana hatimu sedang baik dan aku tahu apa yang terjadi malam itu. Tapi aku hapus pikiran negatifku jauh - jauh Nad karena ku yakin kau tidak inginkan dia bukan? Atau bahkan sebaliknya? Aku tidak tahu Nad.

Tidak terasa ternyata malam sudah berganti pagi, aku tidak ingin kau berlama lama dengannya maka ku putuskan untuk memencat bel unitmu beberapa kali, tapi sayangnya ketakutanku muncul, jadi aku kembali ke unitku setelah aku menekan bel unitmu, Nad. Aku takut kau kecewa melihatku kembali. Aku takut menghancurkan kepergianmu ke LA jika kau bertemu denganku lagi.

Tapi tidak lama aku mendengar kau membukakan pintu dan ku yakin kau mencari, maafkan aku Nadine. Lalu ku dengar kau menutup pintumu kembali.

Tidak lama kau membuka pintu lagi, ku rasa kau keluar? Maka dari itu aku segera memakai hoodie, kacamata hitam dan juga topiku untuk melihatmu lagi. Ku tunggu dan kulihat lift akan berhenti di lantai berapa, ternyata kau pergi ke lobby. Langsung saja aku pun pergi ke lobby dengan cepatnya, walaupun aku hampir kehilangan jejakmu, aku berlari dan kulihat kau sedang berjalan pelan didekat taman. Kau menggunakan kaos lengan pendek dengan celana pendek yang memperlihatkan kulit putihmu.

Ternyata kau masuk ke supermarket, aku mengikutimu dari jarak jauh. Sesaat aku memperhatikanmu, kulihat ada tanda merah yang menandai lehermu. Mengapa kau tidak menutupinya? Aku bisa melihat semuanya Nadine. Hatiku sakit, ternyata perkiraanku tadi malam benar tentang apa yang terjadi tadi malam antara kau dengan lelaki itu.

Setelah melihatnya entah mengapa aku justru pergi meninggalkanmu selagi kau memilih bahan bahan yang mungkin kau siapkan untuk sarapanmu dengannya. Dulu, itu yang selalu kau lakukan untukku walaupun sembunyi-sembunyi dari Agha, tapi sekarang sepertinya kau sudah bahagia bersamanya? Apa aku kembali saja ke Seoul Nad? Dan menjalani hidupku yang baru tanpamu?

Apa itu salah satu keinginanmu makanya kau pergi jauh dari Seoul Nad?

To be Continued...

Mana nih sugar yang tebakannya bener bahwa Nadine ga salah liat pas diresto???🤭
Kira - kira Bima tau darimana bahwa Nadine ada di LA dan bahkan pencariannya gak lama?

With Love,

My Min Sugar

Unfinished [MMS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang