Malam pun tiba, saat ini aku sedang diperjalanan entah kemana bersama Jungkook menggunakan motor besar agar aku bisa menghirup udara segar disini, karena sepertinya aku membutuhkannya.
Sampai tibalah kami di cafe untuk mengopi sejenak. Tempatnya sungguh cozy, nyaman sekali. Walaupun sedikit ramai tapi Jungkook memesan ruangan VIP agar kami enak untuk berbincang.
Sambil memesan beberapa camilan, akhirnya aku membuka suara.
"Koo"
"U-uhm, wae?" Jawab Jungkook
"Apa Bima sebegitu marahnya padaku?" Tanyaku tiba tiba, karena moodku sudah baik malam ini jadi sepertinya aku harus membahasnya sedikit
Jungkook pun terlihat tersenyum menatapku "uhmm, awalnya iya. Bahkan ia marah juga padaku, kau tahu? Pada saat bertemu tadi aku hampir saja dipukul olehnya untungnya kita berada diluar dan ia bisa mengatur emosinya, ia pun langsung menangis ia tidak terima bahwa aku tahu segalanya tentang keberadaan dan kabarmu" ceritanya
"Lalu?" Tanyaku masih penasaran
"Yaaa pada akhirnya aku menceritakan semuanya, aku bilang bahwa kau tau segala kabar tentangnya, bagaimana hidupnya diSeoul sana, lalu aku juga menjelaskan alasanmu agar ia tidak terlalu terpukul. Tapi pada akhirnya ia mengerti apa maksudmu" ucap Jungkook yang sukses membuatku hampir mengeluarkan air mataku
"Lalu apa ia ingin bertemu denganku lagi?"
Pertanyaan bodoh yang aku ucapkan secara tidak sadar.
"Mmm mungkin untuk saat ini dia masih belum bisa, karena ia masih harus menerima bahwa kau sudah memiliki kekasih disini"
Ah aku mengerti. Apa mungkin saat ini pikirannya adalah aku sudah bisa melupakannya?
"Jadi maksudmu ia tidak ingin bertemu denganku lagi dan menyelesaikan semuanya?"
Aku tidak mengerti apa yang aku lontarkan dengan menyelesaikan semuanya, apa aku dan Bima memang belum selesai?
"Maksudmu menyelesaikan semuanya apa Nad? Bagi Bima mungkin karena melihatmu sudah bersama Jae, itu sudah selesai bukan? Apalagi yang harus divalidasi?" Tanya Jungkook yang sukses membuat dadaku sesak.
Memang benar, pasti Bima sudah menyimpulkan jawaban dari semua yang ia ingin ketahui bukan?
Entah mengapa ada penyesalan saat itu "ah benar juga, apa aku terlalu jahat Koo? Justru ia mencari dan bertemu denganku lagi hanya membuatnya semakin sakit." Ucapku yang sungguh saat ini aku kecewa dengan diriku karena aku tidak berhasil bersembunyi dengan baik disini
"Kau tidak jahat, Nadine. Hanya saja kemarin semuanya belum jelas untuknya makanya mengapa ia sampai mencarimu dengan keras"
Sungguh aku terpukul. Jadi pertemuan kemarin sudah jelas untuknya? Jadi dia tidak ingin bertemu denganku lagi? Jujur aku ingin bertemu dengan Bima lagi, aku tidak mau semuanya semakin rumit dan selesai hanya karena kejadian saat itu. Dia bahkan belum mendengar ceritaku dan bagaimana aku menjalani hidup disini.
"Menurutmu, apa ia menyimpulkan semua jawabannya dihari kemarin?"
Jungkook tertawa.
Akupun kesal "hei! Kenapa tertawa? Aku sungguh ingin tahu jawabannya Koo?!"
"Kan aku sudah bilang, bukan tidak ingin bertemu denganmu lagi tapi belum untuk saat ini. Jadi mungkin ia masih mencerna semuanya"
Aku masih belum mau menerima jawabannya.
"Ya jadi kalau begitu ia akan menyimpulkan semuanya kan?"
"We will see, Nad. Kita tidak tahu apa yang ada dipikirannya. Apakah sama dengan yang kau pikirkan atau bahkan jauh lebih baik kan? Kita tidak boleh menyimpulkan satu pihak, karena kita tidak tahu apa yang ada dipikirannya sekarang. Mungkin saat ini ia masih ingin membenarkan emosinya agar ia bisa berpikir dan bertemu denganmu dalam keadaan jernih dan baik."
Sungguh aku tenang. Ada benarnya yang dikatakan Jungkook. Kita tidak boleh menyimpulkannya dalam sepihak. Walaupun pikiranku condong kearah sana, tapi kita akan lihat hasilnya nanti. Entah mengapa aku berharap besar kali ini.
To be Continued...
Jangankan Nadine, akupun sama ko kalo ada diposisi Nadine akan langsung "ah udahlah, sudah terlanjur" wkwkwkwk we will see sugar!✨
With Love,
My Min Sugar
KAMU SEDANG MEMBACA
Unfinished [MMS]
FanfictionMeskipun perpisahan itu ialah kenyataan yang pahit dan juga sulit untuk diterima, namun itu adalah konsekuensi dari awal pertemuan kita. Semakin aku mencoba untuk melupakanmu, semakin aku sulit untuk tidak mencintaimu. Bayang - bayangmu terlalu kua...