Chapter 5

15 1 0
                                    

Setelah perdebatan panjang tadi pagi dengan oppaku, akhirnya aku terbebas darinya karena ia harus berangkat kerja lagi. Dan aku masih menikmati waktuku sore hari ini, tetapi aku akan pergi keluar bertemu dengan Christian. Aku harus menanyakan alasannya mengapa ia membiarkan aku dengan Jaehyun, wah jika aku mengingatnya rasanya aku ingin memakinya saat ini juga.

Akhirnya tiba dimana, aku akan bertemu dengan Christian. Ia menunggu di depan lobby sana karena aku yang memintanya.

"Hai, Nad. How's your day?" Tanyanya

Aku pun memukulnya pelan dan sedikit mencubitnya kesal "kau!!" Ucapku masih tidak terima dengan perlakuannya

"Wait, wait. Kenapa kenapa? Bisa beritahu aku?" Tanyanya terkejut

"Aku kesal padamu!" Protesku sambil cepat - cepat mengambil helm yang ada dibelakangnya dan memasangkannya sendiri lalu menaiki sepeda motornya

"Kenapa?kau bisa memberitahu salahku" ucapnya

Sambil melajukan sepeda motornya aku pun menjawabnya "mengapa kau mengizinkan Jaehyun adikmu itu untuk mengantarkan aku pulang? Kau tahu? Aku tidak langsung dipulangkan olehnya" protesku lagi walau ada rasa senang sedikit sih sebenarnya

Christian terdengar tersenyum dibalik helm full facenya itu.

"Aish kau malah tersenyum, aku bertanya Christian"

"Dia orang baik, kau aman kan bersamanya?walau tidak langsung pulang?" Tanyanya menyebalkan

Aku pun memukul pundaknya "kau menyebalkan! Lain kali jika mau begitu, kau harus meminta izinku dulu. Atau tidak aku akan laporkan ini ke Wonbin oppa" ancamku

Lalu Christian tiba - tiba memberhentikan motornya dipinggiran jalan "hei hei tidak, aku minta maaf. Iya aku salah, maafkan aku. Jangan beritahu Wonbin, bisa habis aku jika dia tahu"

"Dan kau juga yang menyuruh para bodyguardnya untuk pulang sebelum aku pulang. Kau ini benar - benar ya!" Ucapku sedikit cemberut

"Bagaimana kau tahu tentang para bodyguard lain yang ditugaskan oleh Wonbin?" Tanyanya heran

Aku tersenyum sombong "aku tahu juga mereka ada dimana, tidak usah heran. Karena aku adalah adik Wonbin jadi aku tahu bagaimana dia"

Christian pun bertepuk tangan tidak menyangka bahwa aku tahu semuanya mengenai kakakku.

"Sudah ayo jalan lagi" ucapku

"Well, kita mau kemana? Kau belum menyebutkan tujuannya" tanyanya

Ah iya, aku lupa menyebutkan ingin kemana karena sudah terlalu ingin memarahinya haha

"Ke tempat tattomu" ucapku dingin

Christian langsung menatapku tajam "untuk?" Tanyanya aneh

"Makan. Menurutmu?" Ucapku lagi

"Kamu mau menambah tattomu lagi?" Ucap Ian banyak tanya

"Ya, aku ingin"

"Lalu oppamu sudah menyetujuinya?" Tanyanya lagi

Akupun berdecak "bahkan ia tahu aku ini senakal apa, sudah ayo"

Akhirnya Ian pun mulai menyalakan sepeda motornya "kenapa tiba - tiba kau ingin menambah tato?" Tanyanya

Aku pun bertopang dagu pada pundaknya "ingin saja karena rasanya membuat candu bukan?"

"Hei, tidak ada candu dalam mentato. Kau lupa rasa sakitnya seperti apa?" Tanyanya aneh

Aku pun tertawa "jika tidak ada candu, mengapa kau mentato tubuhmu sebegitu banyaknya? Aku sangat ingat rasa sakitnya seperti apa dan juga rasa sakit itu bisa sedikit melupakan rasa sakit yang aku alami sekarang"

Unfinished [MMS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang