Aku bakalan up kalau vote tembus 1k. Bab kemarin kyknya butuh 2 hari ya buat tembus 1k🤣
Gpp, jadi santai dan bisa menyelesaikan PDF dengan tenang.
***
Gerakan Bryan tampak tak sabaran ingin segera membebaskan kakinya dari celana yang ia kenakan. Bryan melempar asal celana tersebut sebelum kembali ke kasur untuk menindih tubuh Bora.
Bryan tahu kalau Bora juga menginginkan hal yang sama denga napa yang ia inginkan saat ini. Kalau wanita itu tidak mau, tidak mungkin ia masih berbaring pasrah tanpa perlawanan seperti ini.
"Kamu mau main lembut atau kasar?" tanya Bryan dengan nada rendah yang membuat Bora menelan ludah.
Bora membayangkan bagaimana dulu mereka bercinta dan ia selalu bisa membuat Bryan mengerang penuh kenikmatan. Pria itu selalu berdecak puas dengan layanan yang Bora berikan. Sial. Membayangkannya saja Bora diterpa gairah seketika.
"A—aku gak bisa," Bora pura-pura ingin bangkit sehingga Bryan segera mendorongnya kembali.
Bryan menahan kedua tangan Bora di sisi tubuhnya. Bryan tersenyum miring dan menurunkan wajah. Kali ini Bryan kembali mendapatkan apa yang ia mau. Bibir merah Bora. Bryan mencecapnya dengan begitu lembut tapi penuh penekanan. Bryan seolah ingin menyampaikan bagaimana perasaannya saat ini.
Bora membalasnya. Ia juga menginginkan hal ini tapi sengaja ia tepis agar Bryan tidak begitu besar kepala. Bora tahu, sekuat apa pun ia akan menolak, tubuhnya selalu bisa menangkap sinyal Bryan dan ia lemah pada sentuhan pria itu.
Bora mencecap rakus bibir lembut Bryan seperti pria itu juga mencecap rakus bibirnya. Mereka seolah berpacu untuk saling menyesap demi sebuah kepuasan. Bertukar saliva dan juga sedikit menggigit karena gemas.
Bryan menggunakan kesempatannya dengan baik. Di saat bibirnya sibuk menyesap bibir Bora, tangannya juga sibuk melucuti pakaian wanita tersebut. Terbuka hingga tidak bersisa. Tubuh Bora telanjang seketika.
Bora terengah dengan mata terpejam. Bibirnya terbuka sedikit dan dadanya kembang kempis. Sial. Bryan selalu tahu cara untuk membuatnya menggila.
Bryan menarik diri agar ia bisa melihat bagaimana tubuh telanjang Bora. Tubuh yang sejak dulu selalu bisa membuatnya merasa gila hanya karena membayangkannya saja. Bryan akui kejantanannya sangat murahan hanya untuk Bora. Ia bisa bangun dan berdiri tegak dengan mudah jika wanita yang bersamanya adalah Bora. Kekasihnya.
Bryan membuka lebar kedua paha Bora. Ia menatap lapar pada pangkal paha Bora yang belahan bibir merah mudanya sudah mengkilap karena basah. Bryan tersenyum tipis sebelum meludah di sana.
Bora tersentak dan melenguh lirih. Ia mengangkat kepala hanya untuk melihat wajah Bryan kini tenggelam di pangkal pahanya. Bora kembali menghempaskan kepalanya ke kasur saat merasakan belaian lembut dari lidah Bryan di belahan bibir bawahnya.
"Bry... Aahh..."
Bryan menggodanya dengan begitu lihai. Lidahnya mengaduk-aduk dengan lembut di bawah sana. Suara cecapan penuh gairah dari bibirnya yang lembut bertemu dengan belahan basah itu sungguh membuat Bora gila.
"Aahh..."
Bora mengulurkan tangan untuk berada di kepala Bryan. Ia menekan kepala pria itu dan mengangkat pinggulnya saat lidah dan bibir Bryan semakin agresif menyentuh intinya. Bora akan segera meledak jika Bryan tidak berhenti di sana.
"BRYHH... AAHH..."
Bryan belum berhenti meski Bora sudah menggelinjang karena klimaks yang ia dapatkan. Tubuhnya melemah dan tangannya terkulai begitu saja di sisi tubuhnya. Bryan masih menjilat dan mencecap habis cairan bening milik wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHORT STORY NEW
Romance[MATURE 21+] Semua cerita hanyalah karangan penulis saja. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat atau kejadian, itu hanyalah ketidaksengajaan. Harap bijak dalam memilih bacaan sesuai usia. Follow dulu jika ingin mendapatkan notifikasi update. Start, 0...