#07

876 163 42
                                    

--20.04--

Ting tong ~

Bunyi bel rumah sudah berbunyi tiga kali. Jennie yang berada di kamarnya merasa kesal. Siapa orang yang tidak sabaran itu berani mengganggu waktunya.

"Iya sebentar!" Teriaknya kesal.

Berjalan dengan langkah malas, Jennie melihat seisi rumah. Tidak ada Bik Inah. Pasti orangnya lagi keluar atau di kamar mandi.

"Siapa sih ganggu orang malam-malam-" omel Jennie saat membuka pintu rumahnya.

"Tada! Aku bawain makanan." Ucap seseorang yang tidak disangka Jennie.

"Astaga, kenapa gak kabari kalau mau datang?"

"Biar jadi kejutan hehe."

"Dasar. Ya udah, ayo masuk," Jennie tersenyum memersilakan tamu tak diundang itu.

"Aku langsung pulang aja, udah malam gak enak."

"Masuk atau gue gak mau terima makanan lo, Sooyaa."

"O-oke, Kak. Aku masuk sekarang," jawabnya langsung masuk karena takut dengan wajah Jennie.

Jennie membawa Sooyaa ke ruang makan. Menyuruhnya meletakan bungkusan makanan di meja tanpa membukanya. Biar Bik Inah saja yang mengatur, Sooyaa ditarik paksa menuju kamarnya.

Kamar? Iya, kamar Jennie.

Jangan kaget. Ini sudah ketiga kalinya Sooyaa di rumah Jennie.

Pertama kali ketika mereka tidak sengaja berpapasan di koridor kampus. Waktu itu hujan dan kebetulan Jennie melihat Sooyaa meneduh menunggu hujan reda. Melihat awan yang sangat gelap, dia berpikir hujan akan berhenti sangat lama. Akhirnya dia menawarkan Sooyaa pulang bersama dengan mobilnya.

Jalan yang sangat deras menghalangi pandangan, Jennie tidak sanggup untuk mencari alamat Sooyaa di cuaca seperti itu. Dia memutuskan untuk ke rumahnya saja dulu. Biar nanti saat hujan reda, dia mengantar Sooyaa pulang.

Kunjungan kedua kali Sooyaa karena Jennie yang memintanya. Dia butuh teman curhat. Curhat mengenai kehidupan pribadinya. Entah Jennie sadar atau tidak, dia mulai sangat terbuka dengan Sooyaa. Menceritakan dirinya yang tinggal sendiri di rumah karena kedua orang tuanya sibuk, punya pacar yang jarang memberi kabar dan hal lainnya.

"Kak, makan dulu. Itu nanti makanannya dingin."

"Nanti aja. Sekarang lo kasih tau gue, kenapa tiba-tiba datang malam gini?"

"Maaf. Aku cuma kepikiran aja sama kata kakak di chat tadi kalau kakak lapar. Dan kebetulan aku lagi di luar, jadi sekalian mampir beliin makanan."

"Sooyaaa, lo kenapa perhatian gini sih? Gue bisa pesan makanan sendiri. Lo gak usah repot-repot, gue jadi tambah gak enakan loh."

"Dibawa santai aja, Kak. Kita kan udah bestie." Balasnya dengan mengedipkan sebelah mata yang gagal.

"Belajar cara wink dulu biar gak malu-maluin hahaha." Tawa Jennie pecah.

Sooyaa ikut tersenyum melihatnya tertawa. Rasanya candu melihat tawa Jennie dengan gummy smilenya itu. Membuat rasa itu muncul kembali.

"Kak Jen lagi ngapain?" Sooyaa melihat laptop di atas kasur Jennie.

Jennie menghentikan tawanya, "Gue? Tadi niatnya mau nonton drakor."

"Kakak suka drakor?"

"Iya, lo suka gak?"

Sooyaa menggeleng tanda tak suka. "Aku lebih suka film disney apalagi kayak kartun itu."

"Loh kenapa gak suka drakor? Sekarang zamannya orang suka nonton itu tau."

SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang